Tinggi dan berat badan bayi yang baru lahir umumnya bervariasi. Postur dan bobot badan bayi dipengaruhi oleh kondisinya sejak di dalam kandungan serta kesehatan ibu saat hamil. Untuk itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan janin dan ibu sejak bayi masih di dalam kandungan agar proses persalinan berjalan normal serta tumbuh-kembang bayi berlangsung sempurna.
Baca juga:Susu Formula Untuk Bayi: Pilihlah yang Cocok
Seiring waktu, tinggi dan berat badan bayi akan bertambah. Berat badan bayi yang terlalu rendah atau besar pastinya membuat orang tua khawatir. Hal ini karena berat badan bayi memegang peranan penting terhadap kesehatan bayi. Jika berat badan bayi rendah, maka itu bisa menjadi indikasi bahwa bayi kekurangan gizi.
Pada momen setelah bayi lahir, bidan akan melakukan penimbangan berat badan bayi. Hal ini untuk mencatat bobot awal bayi dan mengevaluasi tumbuh-kembangnya dalam beberapa bulan ke depan. Kemudian, dokter akan memberikan penyuluhan kepada orang tua mengenai cara merawat dan menjaga bayi agar tetap sehat dan tumbuh dengan baik.
Cara Menaikkan Berat Badan Bayi
Si kecil seharusnya berada pada rentang berat badan bayi normal. Namun perlu diketahui, berat badan bayi ideal cukup bervariasi berdasarkan rentang usianya. Informasi tabel berat badan bayi ideal dapat membantu Anda. Berikut ini adalah tips dan cara menaikkan berat badan bayi agar buah hati Anda berada pada rentang berat badan bayi ideal.
- Untuk bayi baru lahir hingga usia 6 bulan, disarankan untuk diberi asupan air susu ibu (ASI). ASI adalah makanan penambah berat badan bayi yang alami dan ampuh. ASI eksklusif bisa diberikan hingga bayi berusia 2 tahun. Jika ibu tidak mampu memberikan ASI yang disebabkan oleh kondisi kesehatan ibu atau bayi yang tidak memungkinkan, maka pemberian asupan gizi bisa diganti dengan pemberian susu formula untuk bayi. Sebaiknya berkonsultasi kepada dokter anak bagaimana memilih susu penambah berat badan bayi yang baik dan cocok untuk Si Kecil.
- Kurangi atau hindari pemberian makanan padat untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan. Makanan padat memiliki kadar nutrisi dan kalori yang lebih sedikit ketimbang ASI.
- Rawat bayi Anda sesering mungkin, minimal tiap 2 jam pada pagi-siang hari dengan bercengkrama dengan Si Kecil. Lalu, menidurkannya pada malam hari. Kedekatan antara Anda dengan bayi yang sedang tidur dapat meningkatkan kadar prolaktin atau hormon yang membuat sel-sel produksi ASI bekerja maksimal.
- Pelajari cara memijat bayi yang baik dan benar dari tenaga kesehatan. Jika sudah menguasainya dengan baik, maka aplikasikan dengan memijat bayi Anda. Pijatan yang baik dan benar akan menjaga kesehatan saluran pencernaan, sekaligus meningkatkan berat badan bayi.
- Perbanyak kontak fisik atau sentuhan lembut dengan kulit Si Kecil. Pemberian sentuhan ini dipercaya efektif dalam menambah berat badan bayi.
- Berikan keleluasan terhadap aktivitas yang bayi Anda lakukan, namun tetap berikan pengawasan apabila Ia membutuhkan bantuan atau pertolongan dari Anda.
- Gunakan pijatan pada payudara dan kompresi payudara ketika pemberian ASI. Jika Anda melakukan pumping ASI, maka lakukan dengan menggunakan teknik pumping dengan tangan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Bayi
Ada kalanya berat badan bayi masih saja berada di luar kategori ideal, meski Anda sudah melakukan berbagai metode dan cara yang dianjurkan. Hal ini karena berat badan bayi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Asupan nutrisi yang diberikan selama kehamilan Melakukan diet sehat saat hamil dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan tumbuh-kembang janin dan saat kelahiran.
- Gaya hidup yang dijalani saat ibu hamil Hindari sejumlah kebiasaan tidak sehat selama hamil, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga mengonsumsi obat yang tidak dianjurkan oleh dokter.
- Kondisi kesehatan ibu hamil saat hamil Kondisi-kondisi berikut ini sebaiknya mendapatkan pertolongan terlebih dulu, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, diabetes karena kehamilan, hingga obesitas.
- Genetik atau keturunan Postur dan berat bayi sangat dipengaruhi oleh gen yang dibawa oleh orang tua. Terkadang, postur dan berat badan bayi diturunkan oleh tinggi dan berat badan kedua orang tua.
- Waktu melahirkan Umumnya, persalinan yang terjadi lebih cepat dari perhitungan dokter akan melahirkan bayi dengan bobot yang lebih rendah. Sedangkan, persalinan yang melewati waktu yang telah ditentukan berpotensi melahirkan bayi dengan bobot lebih tinggi.
- Gender Pada dasarnya, bayi laki-laki akan memiliki berat badan lebih besar, dibandingkan bayi perempuan.
- Jumlah janin yang dikandung oleh ibu hamil Persalinan bayi kembar dapat mempengaruhi berat badan bayi masing-masing bayi.
- Peringkat kelahiran (jika janin yang dikandung lebih dari 1) Jika bayi baru lahir lebih berjumlah lebih dari 1 maka ada kemungkinan bayi yang pertama lahir akan memiliki berat badan lebih rendah dari saudara-saudarinya yang terlahir sesudahnya.
- Kesehatan bayi secara keseluruhan Berat badan bayi abnormal bisa terjadi pada bayi yang mengalami cacat lahir atau terserang infeksi selama berada di dalam kandungan atau setelah dilahirkan.
Timbang Berat Badan Bayi secara Berkala
Setelah lahir ke dunia, bayi selayaknya mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari keluarga dan orang-orang dicintainya. Selain itu, tidak lupa bagi orang tua untuk rutin memeriksakan bayi kepada dokter secara berkala. Saat ini sudah banyak fasilitas kesehatan yang dapat memeriksa dan memantau kondisi kesehatan Buah Hati Anda, mulai dari Posyandu, Puskesmas, Klinik, hingga Rumah Sakit.
Catat waktu yang tepat kapan harus membawa Si Kecil untuk ditimbang berat badannya! Dikarenakan berat badan bayi ideal adalah cermin bayi yang sehat. Penimbangan pertama akan dilakukan saat bayi baru lahir. Kemudian, secara berturut-turut, bayi akan ditimbang pada periode berikut ini:
- 1 kali per 1 bulan hingga usianya mencapai 6 bulan
- 1 kali per 2 bulan saat usianya 6-12 bulan
- 1 kali per 3 bulan ketika usianya beranjak lebih dari 1 tahun