Karena masker bedah dan masker respirator N95 yang ideal untuk mencegah infeksi virus corona mengalami kelangkaan, kini banyak yang beralih menggunakan masker kain sebagai upaya untuk melindungi diri dari virus corona. Namun, bagaimanakah cara pakai masker kain yang benar untuk mencegah infeksi virus corona?
Coronavirus adalah jenis virus yang menular melalui percikan air liur yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin. Untuk meminimalisir penularannya, World Health Organization (WHO) menghimbau seluruh warga masyarakat dunia untuk melakukan proteksi diri dengan menggunakan masker (khususnya orang dengan batuk atau flu) guna menahan percikan cairan tubuh.
Hal tersebut juga didukung oleh CDC. Menurut dr. Subinoyp Das, Chief Medical of Tivic Health, penggunaan masker kemungkinan menjadi alasan mengapa penyebaran virus di China, Korea Selatan, Jepang, dan negara lainya lebih terkontrol.
Baca juga : 5 Jenis Masker Cegah Penyebaran Virus Corona
Apakah masker kain efektif mencegah virus corona?
Hingga saat ini belum ditemukan penelitian yang membuktikan bahwa masker kain dapat secara efektif melindungi seseorang dari infeksi virus.
Terlebih, menurut Rodney Rohde, PhD, ketua Program Ilmu Laboratorium Klinis dan dekan untuk penelitian di College of Health Professions di Texas State University, coronavirus bisa saja dapat menembus partikel kain. Namun, meski begitu itu akan memberikan sedikit perlindungan dari percikan virus yang mungkin saja menempel pada orang di dekat Anda.
Ada beberapa studi yang menunjukan bahwa dibandingkan dengan masker kain, masker bedah dan masker N95 memiliki fungsi yang lebih efektif dalam menyaring debu, bakteri, dan virus serta dapat mencegah droplets (perikan cairan air liur) ketika orang lain batuk atau bersin.
Berikut ini alasan mengapa masker kain dinilai kurang efektif dalam mengurangi risiko penularan virus corona:
- Masker kain bukanlah peralatan medis, serta belum diuji dengan standar medis
- Material kain yang digunakan tidak sama dengan masker bedah atau N95.
- Masker kain dapat meningkatkan risiko virus masuk ke dalam tubuh, karena jenis masker ini mudah bergerak dan longgar. Sehingga, riskan menyentuh wajah berulang kali untuk menyesuaikan posisi masker.
Baca juga: Cegah Virus Corona, Siapakah yang Seharusnya Pakai Masker?
WHO mendukung penggunaan masker kain
Penggunaan masker kain telah didukung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, dr. Michael Ryan menggemukkan penggunaan masker, baik masker buatan sendiri maupun masker kain di tingkat masyarakat dapat membantu respon menyeluruh terhadap penyakit ini (COVID-19). Ia juga menuturkan pendapatnya yang dikutip South China Morning Post, bahwa kemungkinan dimana masker dapat mengurangi tingkat infeksi pada seseorang, ada di situasi seperti ini.
Bagaimana penggunaan masker kain yang benar ?
Walau dinilai kurang efektif dibandingkan jenis masker lain, bukan berarti masker kain tidak layak dipakai sama sekali. Karena keterbatasan jumlah masker ideal untuk mencegah penyebaran virus corona, masker kain pun bisa dijadikan pilihan terakhir untuk melindungi Anda dari paparan virus.
Penggunaan masker selain masker bedah dan N95, dianggap lebih baik daripada tidak mengenakan masker sama sekali ketika Anda batuk, bersin atau ketika Anda berada di wilayah yang terdampak virus tersebut.
Agar masker kain tetap aman digunakan, coba Anda ikuti beberapa tips berikut ini:
- Pilihlah masker yang sesuai dengan ukuran wajah Anda. Pastikan masker dapat menutup mulut, hidung, dan dagu. Studi dari Journal of Disaster Medicine and Public Medicine and Public Health Preparedness memeriksa kemampuan penyaringan berbagai jenis kain yang berbeda (kain katun, kantong penyedot debu, dan kain sutra) dan bagaimana kain tersebut bisa melindungi pemakainya saat pandemi ini. Dari hasil penelitian terkait, berikut jenis kain yang dianggap paling efektif adalah kain katun 100%. Kain katun 100%, peregangan dari bahan kain tersebut bisa pas di wajah, yang mana menjadi poin penting dalam menyaring partikel.
- Cuci tangan dengan benar sebelum mengenakan masker, lalu kenakan masker pada wajah dan selipkan talinya di belakang telinga atau ikat tali masker di belakang kepala dengan erat agar masker tidak longgar (khusus wanita berhijab).
- Saat masker tengah digunakan, hindari menyentuh masker. Apabila ingin memperbaiki posisi masker yang longgar atau berubah, cuci tangan terlebih dahulu atau paling tidak gunakan hand sanitizer sebelum menyentuh masker.
- Setelah digunakan, lepaskan masker dengan cara membuka tali pengikat masker di belakang telinga atau belakang kepala
- Cuci masker kain dengan air panas dan detergen. Pastikan setiap sisinya tercuci dengan bersih.
- Segera ganti masker kain apabila kondisinya sudah robek atau rusak.
Penting untuk dicatat bahwa memakai masker buatan sendiri saja tidak dapat menjamin perlindungan terhadap COVID-19. Efektivitasnya lebih baik bila dikombinasikan dengan tindakan pencegahan yang telah dianjurkan, seperti mencuci tangan dengan teratur dan menjaga jarak sosial atau physical distancing.
Jika Anda mengalami demam yang disertai sakit tenggorokan, batuk, atau sesak napas, terutama bila dalam 14 hari terakhir Anda berdekatan dengan orang yang positif terinfeksi virus Corona atau berada di daerah endemik COVID-19, segera lakukan protokol isolasi mandiri dan hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. (PR)