Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menjadikan status virus corona atau nama lainnya COVID-19 sebagai pandemi. Alasannya karena virus yang menyerang sistem pernapasan manusia ini telah berhasil memakan korban dari lebih 122 negara di dunia.
Kemunculan coronavirus pertama terdeteksi di provinsi Wuhan, daratan China. Kasus yang ditemukan pada akhir tahun 2019 ini, hingga saat ini telah menyebar ke berbagai negara dengan cepat. Mulai dari Amerika, Australia, Eropa, hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, virus tersebut telah berhasil menyebar ke berbagai provinsi mulai dari Jawa barat, Jawa Tengah, Sulawesi (Manado), DKI Jakarta dan masih banyak lagi. Seakan menjadi sumber keresahan warga, penyebaran virus ini di Indonesia terbilang cepat dan signifikan dari hari ke hari.
Bagaimana cara penyebaran virus corona?
Menurut World Health Organization (WHO), COVID-19 menular dari manusia ke manusia. Caranya, virus ini berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat.
Pandemi ini menyebar melalui tetesan kecil yang keluar dari hidung atau mulut, ketika mereka (orang yang terinfeksi virus) batuk atau bersin. Tetesan cairan tersebut kemudian mendarat dan menetap di benda atau permukaan yang disentuh atau pada area tubuh orang yang sehat. Lalu, tanpa disadari orang yang sehat ini menyentuh bagian mata, hidung, atau mulut mereka, sehingga virus corona dapat dengan mudahnya melakukan transmisi ke area tubuh tersebut.
Selain itu, virus ini juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu terhirup oleh orang sehat saat berdekatan atau kontak langsung dengan yang terinfeksi corona .
Baca juga: Potensi Penyebaran Virus Corona di Ruang Publik dan Pencegahannya
Itulah sebabnya menjaga jarak 1 meter lebih dari orang yang sakit menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Akan tetapi apakah virus ini dapat menular melalui udara? Seperti yang dikatakan oleh WHO, hingga saat ini belum ada penelitian yang menemukan virus corona (COVID-19) bisa menular melalui udara.
Seperti apa gejala infeksi virus corona?
Gejala atau ciri-ciri COVID-19 paling umum yakni demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin akan mengalami sakit dan nyeri pada punggung dan persendian, sakit tenggorokan hingga diare. Gejala yang ditimbulkan bersifat ringan dan terjadi secara bertahap. Biasanya semakin hari kondisi pasien semakin memburuk.
Baca juga: Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari
Namun, pada beberapa orang yang terinfeksi virus ini tidak menunjukan gejala apapun pada awalnya. Sebagian besar (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa memerlukan perawatan khusus namun tetap menjalankan prosedur kesehatan yang telah dianjurkan. Sekitar 1 dari 6 orang yang tertular, mengalami sakit parah dan kesulitan bernapas.
Berapa lama coronavirus dapat bertahan di udara dan benda?
Hasil studi yang dilakukan peneliti Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) yang merupakan bagian dari Lembaga Kesehatan Amerika Serikat menemukan bahwa jika seseorang bersin atau batuk dan tidak ditutup, maka virus akan bertahan di udara selama 4 jam. Sementara jik tetesan cairan itu menyentuh benda, virus dapat bertahan lebih lama lagi.
Tes menunjukan bahwa ketika virus dibawa oleh tetesan yang dilepaskan oleh seseorang ketika batuk atau bersin, virus tersebut akan tetap hidup dapat menginfeksi manusia lainnya bahkan dalam aerosol setidaknya selama 3 jam.
Sedangkan pada benda dengan material plastik, waktu bertahan virus adalah 6 jam 49 menit dan dapat dideteksi setelah 3 hari. Pada permukaan kertas, tidak dapat hidup setelah 24 jam atau mungkin lebih (4-5 hari), pada stainless steel setidaknya dibutuhkan 5 jam 38 menit untuk setengah dari partikel virus menjadi tidak aktif.
Beberapa material benda padat yang hampir digunakan setiap hari seperti alumunium virus corona dapat bertahan selama 2-8 jam, tembaga 4 jam, dan permukaan kayu selama 4 hari.
Siapa yang berpotensi terinfeksi virus corona?
Coronavirus, sebetulnya dapat menyebar ke siapa saja. Namun, orang dengan usia lanjut dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin berisiko terkena penyakit serius ini.