Pandemi virus corona masih menjadi kekhawatiran di seluruh penjuru dunia. Bertambahnya jumlah kasus di banyak negara, termasuk Indonesia kini seimbang dengan angka kesembuhan yang menunjukan presentase cukup tinggi sehingga memberikan optimistis tersendiri.
Berbagai edukasi kepada warga dunia mengenai virus ini nampaknya semakin gencar dilakukan, khususnya mengenai gejala yang sebaiknya diketahui sehingga setiap orang dapat membatasi dirinya dan tidak menyebarkan virus pada orang lain.
Lalu, seperti apa gejalanya?
Baca juga: Potensi Penyebaran Virus Corona di Ruang Publik dan Pencegahannya
Gejala Awal Corona
Infeksi yang menyerang sistem pernafasan ini memiliki gejala mirip dengan flu biasa, namun bisa berakibat fatal. Baik flu maupun COVID-19 keduanya sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip flu. Meski begitu, coronavirus yang sekarang sedang menjadi pandemi lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernafasan bawah.
Ada 3 gejala utama yang muncul :
- Demam tinggi
- Batuk
- Sesak napas
Bagaimana gejala virus corona berkembang dari hari ke hari?
Hari ke 1-3

Gejala awalnya mirip dengan masuk angin. Biasanya pasien juga merasakan sedikit sakit pada tenggorokan yang masih terbilangan ringan. Tidak demam, tidak lelah, dan masih dapat makan dengan normal.
Hari ke- 4

Pasien mulai merasakan sakit tenggorokan sedikit, suara serak, hingga mabuk badan. Suhu tubuh berkisar antara 36,5 -(tergantung orang).
Kondisi biasanya disertai dengan sakit kepala ringan dan diare.
Hari ke-5

Pasien masih merasakan sakit tenggorokan, suara serak. Namun, terjadi peningkatan suhu tubuh yang cukup tinggi. Berkisar 36,5- 36,7 derajat celcius. Tidak sedikit menyatakan sempat mengalami nyeri pada persendian.
Hari ke-6

Demam ringan mulai dialami oleh pasien terinfeksi, dengan suhu tubuh mencapai 37 derajat, disertai batuk (kering atau berlendir), sakit tenggorokan hingga menyebabkan sulit menelan dan berbicara, mual, kelelahan, diare hingga muntah.
Ada pun pasien yang merasakan kesulitan bernapas atau sesak dada. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Hari ke-7

Pada hari ke-7, demam akan menjadi lebih tinggi dengan suhu berkisar 37-37,8 derajat. Batuk menjadi lebih parah dengan dahak yang lebih banyak. Frekuensi napas lebih pendek, rasa berat pada kepala, diare hingga muntah.
Menurut penelitian Universitas Wuhan, hari ke tujuh merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.
Hari ke-8

Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15% mengalami gangguan pernapasan akut. Saat ini terjadi, cairan sudah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal. Hari ke delapan, umumnya suhu tubuh pasien semakin mengalami peningkatan dari sebelumnya 37,8 derajat menjadi 38 derajat. Tidak sedikit pasien mengeluhkan rasa sakit pada punggung.
Hari ke 9-10

Ketika gejala memburuk, pasien akan segera dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan. Terlebih, demam menjadi tidak beraturan.
Pada rentang waktu ini, sekitar 2% pasien terinfeksi meninggal dunia.
Hari ke-17
Setelah menjalani perawatan selama kurang lebih 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya akan dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit.
Seorang ahli epidemilogy University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan beberapa pasien virus corona terinfeksi tanpa menunjukan gejala selama lima hari atau lebih. Oleh karena itu, gejala awal pada sebagian orang tidak datang ke rumah sakit tepat setelah mereka terinfeksi.
Tetapi, ketika muncul gejalanya akan terlihat mirip dengan pneumonia.
Bagaimana membedakan gejala COVID-19 dan Pneumonia?
Pneumonia adalah infeksi pernapasan yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara disalah satu atau kedua paru-paru. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur ini dikenal juga dengan istilah paru-paru basah.
Seorang ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani mengatakan keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.
Paru-paru basah biasanya tidak berkembang dalam waktu cepat. Pasien penderita penyakit ini pada umumnya akan diobati dengan antibiotik dan akan stabil hingga membaik setelahnya. Akan tetapi, pasien dengan infeksi coronavirus kondisinya bisa semakin memburuk dari hari ke hari bahkan setelah mengalami rangkaian perawatan medis.
Baca juga: Alami Gejala Virus Corona? Berikut Protokol Kesehatan yang Perlu Dipahami
Apa yang harus dilakukan saat mengalami gejala corona?
Kementerian kesehatan telah mengeluarkan protokol kesehatan terkait corona atau Covid-19. Apabila Anda merasa tidak sehat dengan gejala demam 38 derajat celcius disertai batuk pilek maka disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
- Istirahat di rumah yang cukup
- Jika keluhan disertai dengan kesulitan bernapas atau sesak dada, maka segeralah lapor dan periksa
- ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Hal yang perlu dilakukan saat pergi berobat:
- Gunakan masker.
- Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk atau bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian dalam.
- Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.