Masturbasi sebenarnya bukanlah hal yang baru dikalangan masyarakat. Namun, seringkali masih dianggap sebagai hal yang tabu. Bahkan beberapa orang menganggap masturbasi sebagai suatu tindakan yang melanggar moral. Sehingga berbagai mitos buruk mengenai masuturbasi banyak beredar di masyarakat. Meskipun banyak dari informasi ini telah dibantah beberapa kali, informasi ini sering muncul kembali dan banyak orang yang masih mempercayainya.
Baca Juga : Bukan Sekadar Pemanasan, Simak Manfaat Foreplay untuk Menambah Keintiman
Apa Itu Masturbasi?
Masturbasi adalah kondisi disaat seseorang merangsang alat kelaminnya untuk kesenangan seksual, yang mungkin menyebabkan orgasme atau mungkin juga tidak. Kondisi ini biasa terjadi pada pria dan wanita dari segala usia dan berperan dalam perkembangan seksual yang sehat.
Orang – orang yang mengalami hal tersebut didasari karena berbagai alasan yang berbeda-beda. Ini dapat termasuk untuk mendapatkan kesenangan, kenikmatan, dan pelepasan ketegangan dalam diri. Beberapa orang melakukannya seorang diri, sementara yang lain mungkin melakukannya dengan pasangan.
Kebanyakan pria dan wanita terus melakukannya sendiri atau bersama ketika mereka menjalin hubungan atau menikah, dan banyak yang menganggapnya sebagai bagian yang menyenangkan dari hubungan mereka. Individu yang memilih untuk tidak berhubungan seksual atau yang saat ini tidak memiliki pasangan seksual mungkin sering melakukan masturbasi sebagai pelampiasan seksual.
Manfaat masturbasi juga sebagai strategi untuk meningkatkan kesehatan seksual dengan cara mengeksplorasi kesenangan diri, keinginan, dan kebutuhan dalam berhubungan seksual. Selain itu juga dianggap dapat, mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan, dan mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) dan juga penularan HIV. Tidak hanya pria, wanita juga bisa menikmati manfaatnya seperti mengurangi kekeringan pada vagina dan mengurangi rasa sakit saat berhubungan seks.
Baca Juga : Mengenali Jenis Penyakit Menular Seksual dan Cara Pencegahannya
Beberapa Mitos Kesehatan yang Banyak Dipercaya
Adanya stigma seputar masturbasi yang ada di masyarakat, terkadang menyebabkan kesalahan informasi dan membuat beredarnya berbagai mitos. Namun, kebanyakan klaim tidak didukung oleh sains. Seringkali tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa masturbasi menyebabkan efek samping dan juga dampak buruk tertentu.
Berikut adalah beberapa mitos antara lain:
1. Dapat merusak alat kelamin
Nampaknya sangat tidak mungkin seorang pria yang mengelus penisnya dan seorang wanita yang menggosok klitorisnya dapat merusak alat kelamin mereka. Namun, jika orang terlalu bereksperimen dengan seks toys atau bermasturbasi dalam waktu lama, hal itu dapat menyebabkan kulit kelamin lecet atau terasa gatal. Sehingga perlu diperhatikan untuk tetap menjaga kesehatan alat kelamin Anda dengan tidak terlalu kasar saat melakukan masturbasi.
2. Bisa sebabkan kemandulan
Pria tidak sepenuhnya dapat menjadi mandul akibat masturbasi. Namun, mungkin hal ini dapat mengurangi kesuburan untuk sementara. Rata-rata pria membutuhkan waktu sekitar 12 hingga 24 jam untuk meregenerasi jumlah sperma yang baik setelah ejakulasi sebelumnya.
Jika seseorang melakukan aktivitas seksual ini berkali-kali mungkin dapat menurunkan jumlah sperma secara drastis tetapi jumlahnya akan pulih kembali setelah beberapa waktu. Sehingga masturbasi tidak menyebabkan kemandulan, tetapi hanya mengurangi kesuburan dan jumlah sperma dalam beberapa waktu.
3. Hanya untuk pria
Hal ini sepenuhnya tidaklah benar, sebab masturbasi wanita juga sangat di butuhkan. Wanita mencapai kematangan seksual sebelum pria. Selain itu, ekspresi hormon seksual dikendalikan oleh pikiran dan mekanisme tubuh yang sama baik pada pria maupun wanita.
4. Merusak pengalaman seksual
Melakukan hubungan intim (bersenggama) dan masturbasi tentu saja merupakan hal yang berbeda. Masturbasi adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan orgasme, tapi itu tidak membuat siapapun yang melakukannya menjauh dari hubungan seks. Jadi mitos ini sekali lagi tidak berdasar. Baik pria maupun wanita tetap dapat menanggapi berbagai jenis rangsangan seksual yang diberikan oleh pasangan.
5. Menyebabkan disfungsi ereksi jika dilakukan secara berlebihan
Mungkin Anda juga sering mendengar mengenai mitos bahwa dampak masturbasi dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan juga impotensi. Padahal disfungsi ereksi bukanlah akibat dari masturbasi. Hal yang mungkin terjadi adalah apabila seorang pria mungkin menggenggam penis terlalu keras saat masturbasi, atau terlalu terbiasa dengan sentuhan tertentu, entah itu getaran atau tangan sendiri. Hal ini mungkin dapat
membuat mereka menjadi terbiasa dengan sensasi itu dan merasa lebih sulit untuk orgasme saat melakukan hubungan seks dengan pasangan.
Baca Juga : Disfungsi Ereksi : Penyebab dan Pengobatan
6. Masturbasi akan menyebabkan masalah mental
Para ahli menyarankan bahwa masturbasi tidak menyebabkan kerusakan mental atau fisik. Perasaan bersalah adalah satu-satunya respon alami yang mungkin dirasakan oleh orang yang melakukan masturbasi. Sebab kondisi ini seringkali dianggap sebagai hal yang tidak benar dan melanggar norma. Sehingga sangat sedikit sekali orang yang bisa mengatakan atau menceritakan tentang pengalaman onani mereka.
7. Sama sekali tidak memiliki manfaat
Hal ini ternyata sama sekali tidak benar lho Farmafriends! Karena nyatanya masturbasi dapat mendatangkan beberapa manfaat bagi kesehatan jika dilakukan dengan benar dan tidak berlebihan. Beberapa manfaat yang mungkin didapatkan dari rangsangan seksual, termasuk rangsangan melalui masturbasi, diantaranya adalah :
- mengurangi stres
- melepaskan ketegangan
- meningkatkan kualitas tidur
- meredakan kram menstruasi
- mengurangi rasa sakit
Bahkan menurut informasi yang dilansir dari laman Medical News Today, Salah satu studi menemukan bahwa wanita yang melakukan masturbasi memiliki pernikahan yang lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya sama sekali.
Baca Juga : Cara Jitu Meningkatkan Gairah dan Menjaga Kesehatan Seksual Pria
Mitos tentang masturbasi yang tidak sehat atau berbahaya berasal dari ketakutan dan ketidaktahuan masyarakat mengenai kesehatan dan seksualitas manusia. Kebanyakan orang mungkin telah melakukan aktivitas seks tersebut dan tidak menemui hal buruk seperti pada mitos-mitos yang beredar. Tidaklah buruk atau berbahaya, ini adalah cara yang normal dan sehat bagi banyak orang untuk mempelajari seksualitas mereka dan mencapai orgasme untuk pertama kalinya.
Bahaya Masturbasi
Masturbasi sendiri sebenarnya tidak berbahaya apabila dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan. Bahaya masturbasi yang harus di waspadai biasanya mengalami kulit lecet jika terlalu kasar melakukannya, tetapi ini biasanya akan sembuh dalam beberapa hari.
Ketika berbicara tentang mencintai diri sendiri dan tubuh Anda, kesenangan bukan hanya untuk bersenang-senang tetapi ini bisa jadi suatu bentuk perawatan diri dan mengenali diri. Jadi buatlah keputusan untuk kebaikan diri Anda sendiri alih –alih memikirkan dan merasa ketakutan akan apa yang mungkin dipikirkan orang lain atau mitos tentang efeknya pada tubuh Anda. (DH)