Musim hujan identik dengan sumber penyakit, karena ketika musim hujan tubuh menjadi lebih mudah terserang penyakit akibat perubahan suhu. Selain itu, mikroba saat musim hujan menjadi lebih mudah tumbuh dan berkembang biak.
Apalagi jika daya tahan tubuh sedang lemah, maka akan lebih mudah terserang bakteri dan virus. Berikut enam penyakit yang sering muncul dan perlu diwaspadai ketika musim hujan.
1. Flu

Influenza atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A, B, atau C yang penyebarannya melalui batuk, bersin, atau melalui sentuhan benda yang sudah terkontaminasi oleh penderita flu. Influenza bisa mengakibatkan komplikasi seperti gagal ginjal, gagal hati, hingga kematian. Untuk mengatasi penyakit satu ini, kamu perlu perbanyak konsumsi vitamin C dan air putih sehingga tubuh tetap fit dan bertenaga.
2. Demam Tifoid (tipes)

Demam tifoid atau lebih dikenal dengan sebutan tipes adalah penyakit yang disebabkan karena bakteri Salmonella paratyphi. Bakteri tersebut dapat menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Jika penderita diabetes tidak ditangani dengan segera, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis (peradangan otot jantung), gagal jantung akut, bahkan kematian.
3. Diare

Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti E.coli, cryptosporidium, rotavirus, shigella, dan lainnya. Umumnya diare ditandai dengan gejala feses yang encer dan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Untuk menghentikan penyakit diare sebaiknya minum elektrolit atau oralit, serta perbanyak minum air putih.
4. Demam Berdarah (DBD)

Demam berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita DBD sering kali merasakan nyeri sendi dan otot. Lebih parahnya lagi, DBD dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba hingga berujung kematian. Untuk itu, ketika hujan turun perlu waspada terhadap genangan air karena genangan air berpotensi menjadi sarang bagi jentik nyamuk.
5. Leptospirosis (Kencing tikus)

Leptospirosis atau kencing tikus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini dapat menyebar melalui sentuhan, misalnya ketika menyentuh tanah basah atau air yang terkontaminasi urine binatang yang terinfeksi seperti tikus, sapi, anjing, reptil, hewan amfibi, dan hewan pengerat lainnya.
Gejala penyakit kencing tikus biasa ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, dan sakit perut. Pada kasus yang lebih parah, penyakit kencing tikus dapat menyebabkan gagal ginjal, meningitis, gangguan hati, hingga kegagalan pernapasan. Untuk terhindar dari penyakit ini, sebaiknya menghindari berenang ketika banjir, menjaga kebersihan, dan kontrol hewan pengerat dalam rumah.
7. Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi parasit plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk. Jika terkena gigitan nyamuk ini, maka parasit yang ada pada nyamuk akan masuk ke dalam hati, lalu berkembang biak dan masuk ke sistem peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah. Penularan penyakit malaria sering kali meningkat saat di musim hujan. Jika penyakit ini tidak segera ditangani, maka dapat menyebabkan risiko yang lebih berbahaya.