Rp 600
/ tabletRp 34,400
/ botolRp 47,400
/ botolRp 200
/ tabletRp 3,200
/ tabletRp 155,000
/ botolRp 67,000
/ stripSpiolto Respimat Inhaler 2.5 mcg
Rp 1,312,000
/ boxRp 151,900
/ stripFilter
Daftar Obat Asma di farmaku.com | Harga |
---|---|
Astharol 4 mg Tab | Rp 1.490 |
Astharol Sirup 60 ml | Rp 19.210 |
Profilas Sirup | Rp 84.093 |
Teosal Tab | Rp 248 |
Flixotide Nebules 0,5 mg | Rp 25.012 |
Asmasolon Tab | Rp 549 |
Lasal Sirup | Rp 30.056 |
Oxycan Green | Rp 50.399 |
Salbutamol 2 mg Tab Yarindo | Rp 131.211 |
Asma adalah suatu penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan penyempitan, peradangan, dan produksi lendir yang bertambah pada saluran pernapasan. Kondisi ini membuat penderita sesak napas, napas tersengal-sengal atau pendek, batuk terus-menerus, hingga mengeluarkan bunyi menciut (mengi).
Asma merupakan suatu penyakit yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini dapat menyerang segala usia, tapi umumnya gejala asma timbul dimulai saat usia anak-anak dan berkembang hingga beranjak remaja. Penderita asma pada awalnya akan merasa sangat terganggu dengan gejala-gejala yang ditimbulkan. Hal ini bisa berdampak pada terhambatnya atau terhentinya aktivitas yang sedang dilakukan saat asma kambuh. Selain sangat mengganggu, penyakit asma yang tidak ditangani dengan baik juga dapat membahayakan nyawa penderitanya.
Kondisi ini memang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun pengobatan sangatlah dibutuhkan demi mengontrol gejala-gejala asma. Penyakit asma juga berkembang seiring bertambahnya waktu. Oleh sebab itu, penderita asma dianjurkan berkonsultasi kepada dokter secara rutin untuk menyesuaikan penanganan gejala-gejala asma yang tepat.
Asma terjadi saat otot-otot pada saluran pernapasan yang menyuplai oksigen keluar-masuk ke paru-paru mengalami peradangan dan memproduksi lendir. Kondisi ini membuat otot-otot tersebut menjadi sensitif dan mengalami penyempitan sehingga terjadi gangguan saat seseorang mengambil napas atau sering dikenal dengan kondisi sesak napas.
Belum diketahui dengan jelas penyebab utama timbulnya asma. Namun, secara garis besar penyebab asma umumnya dipicu oleh dua faktor utama yakni kondisi lingkungan dan keturunan (genetik). Beberapa kondisi yang dapat memicu asma, antara lain:
Selain kondisi-kondisi yang dapat memicu asma, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang bisa mengidap sesak napas. Faktor-faktor risiko ini berupa:
Gejala utama penyakit asma umumnya berupa kesulitan bernapas atau sesak napas, dada terasa sesak, batuk-batuk, suara menciut-ciut karena tertahannya aliran napas (mengi), hingga menganggu waktu tidur.
Gejala asma yang makin buruk disebut dengan serangan asma. Serangan ini bisa terjadi dalam kurun waktu 6-24 jam, bahkan berhari-hari. Namun, dalam beberapa kasus serangan asma dapat memburuk dengan sangat cepat kurang dari kurun waktu yang disebutkan.
Selain gejala-gejala utama, beberapa kondisi di bawah ini dapat menandakan seseorang sedang mengidap asma:
Bergantung pada faktor pemicunya, asma terbagi menjadi beberapa jenis:
Asma pada anak-anak juga merupakan salah satu jenis asma, bedanya bukan pada faktor pemicunya tapi usia awal saat asma menyerang. Hal ini karena asma sering kali mulai menyerang ketika usia dini. Gejala-gejala asma pada anak-anak hampir sama dengan gejala asma pada umumnya. Namun, gejala ini bisa dengan mudah kita ketahui ketika anak sedang melakukan aktivitas-aktivitas normal seperti bermain, tertawa, atau tidur.
Asma biasanya diobati dengan obat hirup asma atau inhaler. Obat ini bekerja dengan mengirimkan obat ke saluran pernapasan secara langsung dengan cara dihirup dengan mulut. Inhaler dibagi menjadi dua jenis yaitu inhaler pereda dan pencegah.
Inhaler berisi obat-obatan short-acting beta-2 agonis atau beta-2 agonis seperti Salbutamol atau Terbutaline.
Selain inhaler, asma bisa diobat dengan pemberian obat-obatan berupa:
Untuk mengurangi gejala asma, penderita asma disarankan untuk melakukan latihan pernapasan. Latihan pernapasan yang dilakukan secara benar dan rutin dipercaya bisa mengurangi gejala dan ketergantungan terhadap obat asma. Bentuk-bentuk latihan pernapasan bisa Anda temukan dalam teknik yoga atau yang diajarkan oleh fisioterapis.
Di luar latihan pernapasan, penderita asma umumnya dapat memilih untuk menjalani pengobatan pendukung seperti akupuntur, hipnosis, terapi suplemen oral, terapi ionisasi, atau mengonsumsi obat herbal.