Rp 3,700
/ tabletRp 19,000
/ tubeRp 36,000
/ botolFilter
Nama Obat |
Harga |
Rp 3.758 |
|
Rp 18.295 |
Elektrolit adalah zat yang menghantarkan listrik saat larut dalam air. Elektrolit berperan sangat penting untuk menjalankan sejumlah fungsi tubuh. Semua manusia membutuhkan elektrolit untuk bertahan hidup. Banyak proses di dalam organ-organ tubuh yang bergantung pada arus listrik kecil agar bisa berfungsi, dan elektrolit ini yang membuat proses tersebut dapat terus berlangsung.
Buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan sumber elektrolit yang baik. Umumnya elektrolit terdapat pada senyawa-senyawa seperti atrium, kalium, kalsium, dan bikarbonat.
Ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh dapat menyebabkan anggota badan berkedut, melemah, dan jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kejang serta gangguan irama jantung. Orang dewasa yang berusia lanjut lebih berisiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit.
Elektrolit berguna untuk mengatur fungsi saraf dan otot, melembabkan tubuh, menyeimbangkan keasaman dan tekanan darah, serta membantu membangun kembali jaringan yang rusak. Otot dan neuron kadang diistilahkan dengan "jaringan listrik" tubuh. “Jaringan” ini sangat mengandalkan pergerakan elektrolit melalui cairan di dalam, di luar, atau di antara sel.
Beberapa bentuk-bentuk elektrolit yang terdapa di dalam tubuh manusia meliputi:
Otot membutuhkan kalsium, natrium, dan kalium untuk dapat berkontraksi. Ketika zat-zat ini kadarnya menjadi tidak seimbang maka dapat menyebabkan pelemahan otot atau kontraksi yang berlebihan. Contoh lain, sel-sel jantung, otot, dan saraf membutuhkan elektrolit untuk membawa impuls listrik ke sel-sel tubuh lainnya.
Ketidakseimbangan elektrolit ialah suatu kondisi dimana tingkat elektrolit dalam darah bisa menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kadar elektrolit dapat berubah dalam kaitannya dengan kadar air dalam tubuh serta faktor-faktor lainnya.
Kadar elektrolit bisa berkurang atau hilang saat seseorang mengeluarkan keringat, misalnya ketika berolahraga. Atau saat kehilangan cairan dengan cepat, seperti setelah diare atau muntah.
Elektrolit ini harus mengalami proses pergantian terus-menerus agar organ-organ tubuh dapat terus berfungsi. Ginjal dan beberapa hormon mengatur konsentrasi masing-masing elektrolit. Jika kadar suatu zat terlalu tinggi, ginjal menyaringnya dari tubuh, dan berbagai hormon bertindak untuk menyeimbangkan kadar tersebut. Ketidakseimbangan elektrolit dapat menimbulkan masalah kesehatan ketika konsentrasi elektrolit tertentu menjadi lebih tinggi daripada yang diatur oleh tubuh.
Ada sejumlah penyebab ketidakseimbangan elektrolit, diantaranya:
Gejala ketidakseimbangan elektrolit sangat bergantung pada kadar zat-zat apa yang tidak seimbang, serta apakah tingkat zat itu terlalu tinggi atau terlalu rendah? Kadar magnesium, natrium, kalium, atau kalsium yang terlalu tinggi atau terlalu rendah di dalam tubuh dapat menimbulkan gejala-gejala, seperti detak jantung tak teratur, lemah, gangguan tulang, berkedut, perubahan tekanan darah, bingung, kejang, mati rasa, gangguan sistem saraf, kelelahan yang berlebihan, kejang otot.
Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan ketidakseimbangan elektrolit. Pada beberapa kasus, tingkat elektrolit bisa diseimbangkan dengan cara terapi rehidrasi oral dan terapi penggantian elektrolit. Namun, jika gejala ketidakseimbangan elektrolit berada pada tingkatan parah, maka bentuk penanganannya mungkin akan dilakukan oleh dokter di rumah sakit serta mendapat pemantauan berkala selama perawatan.