Obat jantung bengkak dapat membantu mengatasi pembesaran pada organ vital ini. Jenis obat yang umum diresepkan dokter bervariasi, mulai dari obat golongan diuretik hingga antikoagulan. Simak daftar lengkapnya di artikel ini!
Berbagai Obat Jantung Bengkak di Apotek
Jantung bengkak atau membesar dikenal dengan nama kardiomegali dalam dunia medis. Kondisi ini terjadi akibat kerja otot jantung yang terlalu keras.
Pembengkakan jantung bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari kelainan pada jantung, seperti kardiomiopati, tekanan darah tinggi (hipertensi), atau gangguan katup jantung.
Dokter dapat meresepkan obat tertentu untuk mengatasi kondisi tersebut. Pemberian obat jantung bengkak akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Berikut ini adalah beberapa obat yang umum diresepkan dokter untuk mengatasi pembengkakan pada jantung:
1. Captopril
Salah satu obat untuk jantung bengkak yang dapat diresepkan dokter adalah Captopril. Obat golongan ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitor ini mampu membantu melancarkan tekanan darah dan membuat kerja jantung lebih efisien.
Penggunaan jenis obat ACE inhibitor dalam mengatasi jantung bengkak telah dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa obat untuk tekanan darah tinggi dapat mengatasi pembesaran jantung serta mengurangi risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung kongestif.
Captopril tersedia dalam bentuk tablet dengan varian dosis yang berbeda-beda, yaitu 12.5 mg, 15 mg, dan 50 mg. Dokter akan menentukan dosis yang tepat untuk Anda gunakan.
Beli Captopril 12.5 mg Dexa di Sini
Beli Captopril 25 mg Dexa di Sini
Beli Captopril 50 mg Dexa di Sini
2. Furosemide
Furosemide adalah obat golongan diuretik yang dapat membantu mengatasi jantung bengkak. Jenis obat ini bekerja dengan cara mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh, termasuk jantung.
Biasanya, Furosemide digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi, seperti penyakit ginjal, penyakit hati, dan gagal jantung.
Dosis Furosemide pada setiap orang dapat berbeda-beda, mengingat obat ini termasuk golongan obat keras. Secara umum, anjuran penggunaan Furosemide adalah 1 tablet (40 mg) per hari.
Beli Furosemide 40 mg KF di Sini
3. Candesartan
Candesartan adalah obat golongan ARB (angiotensin II receptor blocker) yang dapat digunakan untuk mengobati jantung bengkak.
Obat ini umum diresepkan digunakan pada penderita hipertensi dan gagal jantung jika pasien tidak bisa mengonsumsi ACE inhibitor.
Candesartan dapat mengurangi beban kerja jantung dengan cara melancarkan peredaran darah di tubuh.
Penggunaan Candesartan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Selain itu, obat ini juga tidak dianjurkan penggunaannya pada beberapa kondisi, seperti hipersensitivitas, kehamilan, gangguan hati yang berat, dan kolestasis.
Dosis awal Candesartan adalah 4 mg per hari. Dosis ini dapat ditingkatkan menjadi 16 mg per hari. Selalu ikuti petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh dokter.
Beli Candesartan 8 mg Dexa di Sini
Beli Candesartan 16 mg Dexa di Sini
4. Digoxin
Jenis obat jantung bengkak yang dapat diresepkan oleh dokter selanjutnya adalah golongan obat digitalis, salah satunya Digoxin.
Digoxin secara tidak langsung dapat membantu mengatasi atau memperkecil pembesaran pada jantung. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat denyut jantung sehingga beban kerjanya berkurang.
Digoxin termasuk obat keras sehingga harus digunakan di bawah pengawasan dokter atau tenaga medis.
Beli Digoxin 0.25 mg Yarindo di Sini
5. Simarc
Simarc adalah obat antikoagulan yang dapat membantu mengatasi jantung bengkak secara tidak langsung. Obat ini dapat diresepkan bersama jenis obat jantung bengkak lainnya.
Simarc bekerja dengan cara mencegah penggumpalan darah sehingga gangguan akibat pembuluh darah yang membahayakan nyawa dapat dicegah, misalnya emboli paru, stroke, dan serangan jantung.
Dosis awal Simarc adalah 1-10 mg per hari untuk dua hari pemakaian. Selanjutnya, obat dapat dikonsumsi 2-10 mg per hari.
Perlu dicatat, dokter dapat meresepkan dengan dosis yang berbeda. Selalu ikuti petunjuk penggunaan obat yang telah diberikan.
6. Bisoprolol
Obat penghambat beta (beta-blockers) merupakan jenis obat jantung bengkak yang dapat diresepkan oleh dokter.
Golongan obat ini dapat membantu menghambat produksi epinephrine, yaitu hormon yang merangsang kerja otot jantung dan meningkatkan detak jantung
Salah satu penghambat beta yang dapat diresepkan oleh dokter untuk mengatasi pembengkakan jantung adalah Bisoprolol. Obat ini umum digunakan pada hipertensi, gagal jantung, angina pektoris, dan aritmia.
Bisoprolol dapat dikonsumsi mulai dari dosis 1.25 mg hingga 20 mg per hari. Dokter akan menentukan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Beli Bisoprolol 2.5 mg Novell di Sini
Beli Bisoprolol 5 mg Novell di Sini
7. Tensicap
Tensicap adalah obat yang sering diresepkan untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung. Obat dengan kandungan captopril ini tergolong obat ACE inhibitor yang dapat merilekskan pembuluh darah.
Berkat cara kerjanya tersebut, Tensicap dapat menjadi obat jantung bengkak. Pasalnya, pembuluh darah yang rileks akan mengurangi beban kerja otot jantung dan mengurangi gejala pembengkakan jantung.
Dosis awal Tensicap adalah 1-2 tablet, 2 kali per hari. Setelah mengetahui bahwa respons pengobatan baik, dosis dapat ditingkatkan hingga 4 tablet, 2-3 kali sehari.
Perlu diingat bahwa Tensicap termasuk golongan obat keras. Oleh karena itu, obat ini harus digunakan sesuai rekomendasi dan resep dokter.
Nah, itulah daftar obat jantung bengkak yang dapat membantu mencegah perburukan kondisi. Tebus obat lebih aman dan praktis hanya di Farmaku.com.
Masih ragu memilih obat yang sesuai atau ingin mendapatkan saran pengobatan yang tepat? Konsultasikan langsung dengan dokter rekanan Farmaku di sini.
Baca Juga: