Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat ke dalam tubuh. Kalsium dan fosfat merupakan dua mineral penting yang diperlukan tubuh sebagai proses pembentukan tulang dan gigi terutama pada ibu hamil.
Kegunaan vitamin D itu sendiri, adalah menjaga pertumbuhan tulang dan otot, serta mampu menstabilkan tekanan darah. Bahkan sebuah penelitian lainnya menemukan, bahwa vitamin d dapat meredakan gejala penyakit fibromyalgia dan memperlambat perkembangan penyakit multiple sclerosis.
Defisiensi Vitamin D
Kekurangan vitamin d dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan penguatan pada tulang. Namun sayangnya, kondisi kekurangan vitamin d sulit untuk dikenali karena gejalanya tidak spesifik.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko masalah kerusakan tulang lainnya seperti penyakit osteoporosis dan rakhitis, disertai dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Baca juga:Morning Sickness
Beberapa orang yang rentan mengalami kekurangan vitamin D antara lain:
- Ibu hamil dan menyusui
- Bayi dan balita
- Penderita obesitas
- Lansia diatas 65 tahun
Pembentukan Vitamin D
Sinar matahari yang diserap melalui kulit merangsang tubuh membentuk vitamin D. Selain itu, vitamin D juga dapat diperoleh dari beberapa bahan makanan seperti daging sapi, kuning telur, sarden, ikan salmon, tuna, sarden, minyak hati ikan, atau makanan lainnya yang diperkaya dengan manfaat vitamin d (produk gandum dan olahan susu).
Bahaya Kekurangan Vitamin D Pada Ibu Hamil
Vitamin d termasuk dalam golongan vitamin steroid, yang memiliki peran penting dalam mengatur asupan mineral dalam tubuh ibu hamil.
Karena fungsinya untuk menjaga kesehatan struktur tulang yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, oleh karena itu kurangnya vitamin D pada ibu hamil harus sangat diperhatikan.
Ibu hamil yang kekurangan asupan vitamin D selama masa kehamilan, dapat memicu datangnya risiko permasalahan lain bagi kandungan seperti:
- Meningkatkan risiko obesitas bayi di masa tumbuh kembangnya.
- Bayi lahir dengan berat badan rendah
- Penurunan pada fungsi kognitif bayi
- Meningkatkan risiko penyakit seperti anemia, diabetes, preeklamsia, vaginosis bakterialis
Berapa banyak vitamin D yang dibutuhkan selama masa kehamilan?
Selama menjalani masa kehamilan, Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin D yang mencukupi agar kesehatan kandungan tetap terjaga. Dalam sehari, Ibu hamil membutuhkan minimal 600 IU atau 15 mcg dan maksimal 4000 IU atau 100 mcg setiap hari.
Suplemen Vitamin D Untuk Ibu Hamil
Mengatasi dan mencegah kekurangan vitamin d pada Ibu hamil dapat dilakukan dengan mengkonsumsi suplemen vitamin D. Namun dalam penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan anjuran dokter.
Suplemen vitamin D dapat dengan mudah ditemukan dipasaran dengan merek dagang Folamil genio, folavit, calvit d.
Folamil Genio
Folamil, adalah suplemen multivitamin dan mineral yang diberikan saat masa kehamilan atau menyusui. Selain vitamin D, Folamil genio juga diperkaya dengan DHA yang berperan penting dalam menutrisi dan memelihara perkembangan otak janin atau bayi.
Folavit
Folavit adalah suplemen yang dibutuhkan bagi wanita yang ingin hamil, sedang hamil atau menyusui. Folavit digunakan untuk menunjang perkembangan janin, memelihara kesehatan janin dan ibu, serta menangani atau mencegah defisiensi asam folat. Suplemen vitamin ini juga bermanfaat untuk mencegah keguguran dan cacat lahir.
Calvit D3
Cavit D3 adalah suplemen kalsium yang diberikan kepada ibu hamil atau menyusui dan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Cavit D3 juga dapat digunakan oleh wanita yang menopause untuk mencegah terjadinya osteoporosis atau kerapuhan tulang.
Kesimpulan
Vitamin D merupakan vitamin yang mampu membantu penyerapan kalsium dan mineral di dalam tubuh. Sumber vitamin D dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan seperti makanan laut, gandum dan olahan susu. Kekurangan vitamin d dapat menyebabkan pertumbuhan tulang terhambat.
Ibu hamil rentan mengalami kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D pada ibu hamil saat masa kehamilan dapat meningkatkan risiko munculnya masalah lain yang berpengaruh pada janin. Tidak perlu khawatir, kondisi tersebut umumnya dapat diatasi dengan mengkonsumsi suplemen vitamin.