Obat penunda haid bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menyesuaikan jadwal menstruasi karena alasan tertentu, misalnya saat liburan atau untuk beribadah ke tanah suci. Simak rekomendasi obat untuk menghentikan haid sementara yang aman di artikel ini!
Pilihan Obat Penunda Haid di Apotek
Obat penunda haid yang umum digunakan adalah obat hormonal dan pil kontrasepsi oral. Biasanya, obat untuk menghentikan haid ini tergolong obat keras sehingga memerlukan resep atau rekomendasi dari dokter.
Berikut beberapa obat penunda haid yang aman dan bisa Anda temukan di apotek:
1. Norelut
Norelut merupakan salah satu pilihan obat untuk menghentikan haid sementara. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan hormon wanita.
Kandungan norethisterone di dalamnya merupakan progesteron sintetis yang fungsinya mirip dengan hormon alami di dalam tubuh untuk mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.
Obat penunda haid ini biasanya diresepkan untuk mengatasi gangguan menstruasi, seperti haid tidak teratur, nyeri haid berlebihan, atau kondisi endometriosis. Penggunaan Norelut harus mengikuti dosis dan petunjuk dokter agar tetap aman dan efektif.
Norelut dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, mulai dari mual, sakit perut, hingga gangguan pada hati.
Selalu konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan obat ini untuk menunda haid sementara agar risiko efek samping bisa dicegah.
2. Primolut N
Primolut N adalah obat yang sering diresepkan untuk membantu mengatasi masalah ketidakseimbangan hormon pada wanita.
Obat ini mengandung norethisterone, yaitu bentuk progesteron buatan yang membantu mengatur siklus menstruasi, ovulasi, dan meringankan gejala seperti nyeri haid atau pendarahan berlebih.
Primolut N juga dapat menjadi obat penunda haid yang aman, asalkan penggunaannya sesuai dengan rekomendasi dokter.
Dosis dan lamanya penggunaan bisa berbeda pada setiap kondisi. Agar mendapatkan dosis yang sesuai, pastikan Anda menggunakan obat ini atas rekomendasi dokter, ya!
3. Microgest
Microgest adalah salah satu obat penunda haid dengan kandungan progesteron buatan. Biasanya obat ini diresepkan dokter untuk menstabilkan siklus haid, mendukung ovulasi, dan mencegah penebalan dinding rahim yang berlebihan.
Microgest mengandung progesteron buatan sehingga jumlah kadar hormon ini meningkat di dalam tubuh. Mekanisme ini dapat mencegah peluruhan dinding rahim.
Kadar hormon progesteron yang tinggi dapat membantu rahim mempersiapkan kehamilan. Jika kadar progesteron tinggi, tetapi dinding rahim tidak kunjung luruh, haid pun dapat tertunda.
Microgest termasuk golongan obat keras sehingga harus digunakan sesuai resep dokter dengan dosis yang tepat. Dosis umum Microgest adalah 200-300 mg, 1-2 kali per hari.
4. Postinor
Postinor adalah pil kontrasepsi darurat yang dapat digunakan sebagai obat penunda haid.
Obat ini mengandung levonorgestrel yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Menurut penelitian, levonorgestrel menyebabkan perubahan jadwal haid; bisa lebih cepat atau lambat, atau darah lebih banyak atau sedikit.
Sebagai obat untuk menghentikan haid sementara, Postinor dapat memengaruhi siklus menstruasi karena mekanisme kerjanya yang menahan ovulasi.
Penggunaan Postinor harus benar-benar sesuai petunjuk dokter dan hanya boleh diminum pada kondisi darurat.
Penggunaan obat penunda haid ini dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, seperti sakit kepala, mual, dan nyeri pada payudara.
5. Diane 35
Diane 35 merupakan salah satu obat penunda haid. Obat yang dikenal sebagai kontrasepsi oral ini mengandung kombinasi ethinylestradiol dan cyproterone acetate. Kandungan ini adalah hormon estrogen dan progesteron buatan.
Cara kerja Diane 35 dalam menghentikan haid sementara adalah dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium. Mekanisme ini akan mencegah terjadinya haid.
Selain itu, karena sifatnya yang memengaruhi siklus hormon, obat ini dapat menunda atau mengatur menstruasi sesuai kebutuhan medis.
Penggunaan Diane 35 harus sesuai petunjuk dokter. Dosis umumnya adalah 1 tablet per hari.
6. Yaz 28
Kontrasepsi oral lainnya yang bisa Anda gunakan untuk menunda haid adalah Yaz 28.
Selain untuk mencegah kehamilan dan menghentikan haid sementara, obat ini dapat membantu mengatasi premenstrual dysphoric disorder (PMDD) dan jerawat, asalkan sesuai anjuran dokter.
Kandungan drospirenone dan ethinyl estradiol di dalam obat ini bekerja dengan cara mencegah pematangan sel telur.
Penggunaan obat ini harus mengikuti resep dokter karena termasuk golongan obat keras. Dosis umumnya adalah 1 tablet setiap hari selama 28 hari berturut-turut.
Segera konsultasikan ke dokter jika muncul keluhan berat atau gejala yang tidak biasa saat menggunakan obat ini.
7. Andalan Pil KB
Andalan Pil KB adalah salah satu obat penunda haid yang dikenal sebagai kontrasepsi oral.
Obat ini mengandung ethinylestradiol dan levonorgestrel, yang bekerja seperti hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh. Cara kerjanya, yaitu mencegah pelepasan sel telur, mengentalkan lendir vagina, dan mencegah penebalan dinding rahim.
Andalan Biru termasuk golongan obat keras sehingga penggunaan obat untuk menunda haid ini harus sesuai resep dan petunjuk dokter. Secara umum, dosisnya adalah 1 tablet per hari.
Hindari konsumsi tanpa pengawasan medis, terutama bagi ibu hamil, menyusui, atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Itulah beberapa pilihan obat penunda haid yang bisa Anda dapatkan di apotek. Dapatkan produk asli dengan harga terbaik hanya di Farmaku.com.
Jika masih ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter rekanan Farmaku agar Anda memperoleh rekomendasi obat yang tepat sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
- 7 Rekomendasi Obat Pelancar Haid di Apotek yang Aman
- 9 Obat Perangsang Wanita dari Bahan Alami hingga Medis
- 7 Obat Kuat Pria yang Aman dan Terdaftar BPOM