Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Penyakit ISPA : Kenali Gejala dan Penyebabnya

ISPA adalah penyakit saluran pernapasan akut yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. Tidak hanya orang tua dan lansia, ISPA juga dapat dialami oleh anak-anak.

Menurut World Health Organization (WHO), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, yang biasanya menular. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada beberapa faktor seperti :

  • Kondisi lingkungan (misalnya, polutan udara, kepadatan anggota keluarga), kelembaban, kebersihan, musim, temperatur)
  • Ketersediaan dan efektivitas pelayanan kesehatan dan langkah pencegahan infeksi untuk mencegah penyebaran (misalnya, vaksin, akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, kapasitas ruang isolasi)
  • Faktor pejamu, seperti usia, kebiasaan merokok, kemampuan pejamu menularkan infeksi, status kekebalan, status gizi, infeksi sebelumnya atau infeksi serentak yang disebabkan oleh patogen lain, kondisi kesehatan umum
  • Karakteristik patogen, seperti cara penularan, daya tular, faktor vir patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
  • Infeksi ini sangat berbahaya, baik pada anak-anak, orang tua, serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika tidak diobati, infeksinya bisa menyebar ke seluruh sistem pernapasan Anda. Infeksi saluran pernafasan akut membuat tubuh Anda tidak mendapatkan oksigen dan bisa mengakibatkan kematian. Orang yang menderita kondisi ini membutuhkan bantuan medis segera. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, dan 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah.

Infeksi ini sangat berbahaya, baik pada anak-anak, orang tua, serta orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika tidak diobati, infeksinya bisa menyebar ke seluruh sistem pernapasan Anda. Infeksi saluran pernafasan akut membuat tubuh Anda tidak mendapatkan oksigen dan bisa mengakibatkan kematian. Orang yang menderita kondisi ini membutuhkan bantuan medis segera. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, dan 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah.

Apa saja gejala penyakit ISPA?


Timbulnya gejala pada penyakit ISPA biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Adapun gejala penyakit ISPA biasanya meliputi :

  • Demam
  • Batuk
  • Nyeri tenggorok
  • Coryza (pilek)
  • Sesak nafas
  • Kesulitan bernapas
  • Pegal-pegal
  • Kelelahan


Apabila Anda mengalami gejala dibawah ini Anda harus segera menghubungi dokter :

  • Demam lebih dari 103?F (39?C) dan menggigil
  • Sulit bernafas
  • Pusing
  • Hilang kesadaran

Penyebab penyakit ISPA


Penyakit ISPA umumnya disebabkan oleh virus, atau infeksi gabungan virus-bakteri. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit ISPA misalnya seperti streptococcus, haemophilus, streptococcus aureus, chlamydia, mycoplasma pneumoniae serta corynebacterium diphteriae. Sementara jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit ISPA diantaranya yaitu: 

Adenovirus

Adenovirus adalah golongan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut. Adenovirus terdiri dari lebih dari 50 jenis virus yang diketahui menyebabkan flu biasa, bronkitis, dan pneumonia.


Pneumococcus

Pneumococcus adalah sejenis bakteri penyebab meningitis. Namun, itu juga bisa memicu penyakit pernapasan tertentu seperti pneumonia.

Rhinovirus

Rhinovirus adalah sumber flu biasa, yang dalam banyak kasus tidak berbahaya. Namun, pada usia yang sangat muda, lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, flu dapat berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan akut.


Severe acute respiratory syndrome associated coronavirus (SARS-CoV)

Virus ini adalah jenis virus yang menyebabkan penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). SARS pertama kali dilaporkan di Asia pada bulan Februari 2003 dan menular ke manusia di lebih 24 negara di Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa sebelum wabah tersebut terbendung.

Corona Virus Disease (Covid-19)

Beberapa bulan terakhir ini dunia dihebohkan oleh kemunculan penyakit ISPA yang disebabkan oleh coronavirus (Covid-19). Penyakit yang saat ini digolongkan sebagai pandemi tersebut telah menyebabkan jutaan kasus kematian di seluruh dunia.

Baca Juga : Benarkah Covid-19 Airborne?

Penularan Penyakit ISPA


Cara penularan utama pada sebagian besar penyakit ISPA adalah melalui droplet (cairan yang keluar dari mulut) tapi penularan melalui kontak (termasuk kontaminasi tangan dari benda-benda yang terkontaminasi), aerosol pernapasan infeksius berbagai ukuran dan dalam jarak dekat bisa juga terjadi untuk sebagian patogen.

Siapa yang Berisiko untuk Infeksi Saluran Pernafasan Akut?


Meskipun hampir tidak mungkin bagi Anda untuk menghindari virus dan bakteri, faktor risiko tertentu meningkatkan kemungkinan berkembangnya infeksi saluran pernapasan akut. Beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ISPA diantaranya :


Anak-Anak dan Lansia

Sistem kekebalan anak-anak dan lansia lebih rentan terkena virus. Anak-anak sangat berisiko karena kontak terus-menerus dengan anak-anak lain yang mungkin menjadi pembawa virus. Anak-anak seringkali tidak mencuci tangan secara teratur, menggosok mata, dan memasukkan jari ke dalam mulut, akibatnya virus dapat menyebar.


Orang dengan penyakit jantung dan paru-paru

Biasanya orang dengan penyakit jantung atau masalah paru-paru lainnya lebih mungkin terkena infeksi saluran pernapasan akut.


Perokok

Perokok juga merupakan salah satu golongan yang berisiko tinggi dan lebih sulit pulih dari penyakit ISPA.


Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Siapa pun yang sistem kekebalannya mungkin melemah karena penyakit lain seperti HIV / AIDS dapat berisiko untuk terkena penyakit ISPA. Hal ini karena tubuh dengan sistem kekebalan yang lemah akan sulit melawan virus dan bakteri.


Baca Juga : Anda Seorang Social Smoker? Kenali Bahayanya

Dalam pemeriksaan pernapasan, dokter berfokus pada pernapasan Anda. Dokter akan memeriksa cairan dan peradangan di paru-paru dengan mendengarkan suara abnormal di paru-paru Anda saat Anda bernapas. Dokter mungkin mengintip hidung dan telinga Anda, dan memeriksa tenggorokan Anda.
Jika dokter Anda yakin infeksi terjadi di saluran pernapasan bagian bawah, rontgen atau CT scan mungkin diperlukan untuk memeriksa kondisi paru-paru. Dokter mungkin juga mengambil sampel dari hidung atau mulut Anda, atau meminta Anda untuk mengeluarkan sampel dahak (bahan yang dikeluarkan dari paru-paru) untuk batuk untuk memeriksa jenis virus atau bakteri yang menyebabkan penyakit.

Komplikasi ISPA


Komplikasi dari infeksi saluran pernafasan akut sangat serius dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen bahkan kematian. Berikut adalah beberapa komplikasi potensial dari ISPA :

  • Henti napas, yang terjadi saat paru-paru berhenti berfungsi
  • Gagal nafas, peningkatan co2 dalam darah Anda yang disebabkan oleh paru-paru Anda tidak berfungsi dengan benar
  • Gagal jantung kongestif

Pencegahan infeksi saluran pernafasan akut


Sebagian besar penyebab infeksi saluran pernapasan akut tidak dapat diobati. Oleh karena itu, pencegahan merupakan metode terbaik untuk menangkal infeksi saluran pernapasan. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan penyakit ISPA yang dapat Anda lakukan :

  • Mendapatkan MMR (campak, gondok, dan rubella) dan vaksin pertusis secara substansial akan menurunkan resiko terkena infeksi saluran pernapasan
  • Sering-seringlah mencuci tangan menggunakan sabun, terutama saat Anda berada di tempat umum.
  • Saat bersin, tutuplah dengan lengan Anda atau dengan menggunakan tisu. Meskipun ini tidak meredakan gejala Anda sendiri, ini dapat mencegah Anda menyebarkan penyakit menular.
  • Hindari menyentuh area wajah Anda, terutama mata dan mulut Anda, untuk mencegah masuknya kuman ke dalam sistem Anda.
  • Berhenti merokok
  • Pastikan Anda mengonsumsi vitamin, seperti vitamin C, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan Anda. Vitamin C dipertahankan dalam sel kekebalan, dan kekurangan vitamin C dikaitkan dengan kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi. Meskipun penelitian tidak jelas apakah Vitamin C dapat mencegah infeksi saluran pernapasan akut, terdapat bukti bahwa vitamin C dapat mempersingkat jangka waktu dan atau tingkat keparahan beberapa infeksi.
  • Gunakan masker apabila Anda sedang terkena flu atau terkena ISPA. Hal ini tentu saja dapat membantu pencegahan penyakit ke orang lain

Baca Juga : Pandemi Covid-19 Belum Selesai, WHO Keluarkan Pedoman ”The New Normal”


Sebagian besar penyakit ISPA diketahui belum ditemukan obatnya, oleh karena itu melakukan pencegahan terhadap penularan merupakan langkah terbaik yang bisa Anda lakukan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, usahakan untuk selalu menerapkan praktik kebersihan diri serta mematuhi protokol kesehatan dimanapun Anda berada. (DH)

Pedoman Interim WHO (2007). Diakses pada September 2020. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan. WHO/CDS/EPR/2007.6
Healthline. Diakses pada September 2020. Acute Respiratory Infection https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-disease
VIkaspedia. Diakses pada September 2020. Acute respiratory infection(ARI) https://vikaspedia.in/health/diseases/lungs-related/acute-respiratory-infection-ari

Sumber

Artikel Lainnya