Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Esofagitis: Komplikasi GERD

Esofagitis adalah kondisi dimana lapisan kerongkongan (esofagus) mengalami peradangan. Esofagus itu sendiri merupakan pipa-pipa yang menyalurkan makanan dari mulut ke lambung.

Gejala Esofagitis

Penderita kondisi ini biasanya akan mengalami kesulitan saat menelan, nyeri saat menelan, makanan yang tertelan terjebak di esofagus, dan merasakan nyeri atau sakit pada bagian dada. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering dialami oleh orang dewasa. 

Penyebab Esofagitis

Lamanya penyembuhan esofagitis tergantung apa yang menjadi penyebabnya. Esofagitis dapat disebabkan oleh bermacam hal, antara lain :

  • Naiknya asam lambung ke sepanjang kerongkongan (refluks). Keadaan ini dikenal juga dengan istilah GERD (Gastroesophageal reflux disease)
  • Infeksi virus, bakteri, atau jamur
  • Efek samping dari penggunaan obat-obatan
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat esofagitis
  • Sering mengkonsumsi makanan dalam porsi besar
  • Penderita diabetes melitus, rinitis alergi, atau asma
  • Sistem imun yang rendah
  • Usia lanjut
  • Merokok

Esofagitis Refluks

Meski banyak faktor yang dapat menyebabkan esofagitis terjadi, namun penyebab yang paling sering ditemui adalah akibat refluks asam lambung (GERD). Esofagitis jenis ini dikenal dengan nama esofagitis refluks.

Baca juga: Artikel kesehatan lainnya

Seperti yang dilansir oleh US National Library of National Institudem of Health esofagitis adalah komplikasi GERD yang paling banyak terjadi. Ketika seseorang mengalami GERD, asam lambung dan makanan akan berbalik naik ke kerongkongan, sehingga tekanan yang ditimbulkan dapat mengiritasi lapisan esofagus.

Beberapa hal ini dapat menjadi faktor risiko esofagitis refluks, yaitu sebagai berikut:

  • Kebiasaan langsung tidur setelah makan
  • Mengkonsumsi makanan yang dapat memperburuk GERD seperti makanan yang mengandung bawang putih dan bawang bombay, tomat, berperisa daun mint, dan kafein.

Esofagitis Infeksi

Peradangan esofagus juga dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Orang dengan daya tahan tubuh rendah seperti penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, dan pengguna obat-obatan tertentu yang menekan sistem imun, lebih rentan terjangkit esofagitis infeksi.

Esofagitis Korosif

Esofagitis jenis ini biasanya terjadi akibat secara sengaja atau tidak sengaja menelan zat kimia berbahaya seperti pewarna, detergen, dan lain-lain. Esofagitis korosif juga dapat terjadi akibat terapi radiasi seperti pada prosedur x-ray.

Pengobatan Esofagitis

Pengobatan esofagitis bertujuan untuk mengatasi penyebab, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Pengobatan esofagitis seharusnya disesuaikan dengan penyebabnya.

Pada kondisi esofagitis yang disebabkan oleh esofagitis refluks atau GERD, biasanya akan ditangani melalui pemberian obat yang dapat menetralkan atau menurunkan asam lambung seperti obat antasida, cimetidine, ranitidin, omeprazole, atau lansoprazole.

Pengobatan esofagitis infeksi tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi pasien secara umum. Tergantung jenis infeksinya, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur, antibakteri, atau antivirus kepada pasien. Apabila sistem kekebalan tubuh pasien dalam kondisi baik, esofagitis infeksi mungkin dapat sembuh tanpa memerlukan pengobatan medis lebih lanjut.

Pengobatan juga sebaiknya disertai dengan memperbaiki pola makan. Contohnya seperti menghindari makan dalam porsi berlebihan, memberi jeda waktu 15 – 30 menit jika ingin berbaring setelah makan. Apabila kerusakan semakin parah hingga membuat kerongkongan menjadi sempit, dokter mungkin akan menganjurkan untuk melakukan tindakan operasi agar esofagus melebar kembali.

Perubahan pola hidup juga penting untuk menjaga kesehatan esofagus, seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

Kesimpulan: 

Esofagitis merupakan kondisi peradangan pada kerongkongan. Penderita esofagitis umumnya akan merasakan sakit atau nyeri saat menelan hingga nyeri pada bagian dada. Disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena refluks asam lambung atau GERD.

Pengobatan esofagitis refluks yang disebabkan oleh GERD, dapat dilakukan melalui pemberian obat-obatan yang dapat menetralkan asam lambung. Sedangkan esofagitis infeksi dapat ditangani dengan pemberian obat antibakteri, antijamur, atau antivirus tergantung penyebabnya.

Perubahan pola makan dan pola hidup juga penting sebagai tindakan pencegahan esofagitis, seperti hindari berbaring begitu habis makan, hindari makan dalam porsi besar, dan berhenti merokok.

ncbi.nlm.nih.gov. Gastroesophageal reflux disease: Important considerations for the older patients. Desember 2010
healthline.com.esophagitis. Desember 2017

Sumber

Artikel Lainnya