Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Osteoporosis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Osteoporosis merupakan masalah penyakit yang secara diam-diam melemahkan tulang, sehingga membuat penderitanya berisiko tinggi mengalami patah tulang. Oleh sebab itu, penting mengambil langkah-langkah untuk mencegah hilangnya kepadatan tulang. 

Lebih lanjut simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahan osteoporosis dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Osteoporosis?

Osteoporosis adalah kondisi di mana kepadatan tulang berkurang. Ini membuat tulang lebih tipis dan kurang padat dari yang seharusnya. Pengeroposan tulang membuat penderita jauh lebih berisiko mengalami patah tulang.

Tulang umumnya padat dan cukup kuat untuk menopang berat badan dan menyerap sebagian besar benturan. Seiring bertambahnya usia, tulang secara alami akan kehilangan sebagian kepadatannya dan kemampuannya untuk tumbuh kembali. Osteoporosis membuat tulang jauh lebih rapuh dari yang seharusnya dan jauh lebih lemah.

Baca Juga: Psoriasis: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Osteoporosis

Seiring bertambahnya usia, tulang terus-menerus mengalami pembaharuan – tulang baru terbentuk dan tulang lama dipecah. Ketika usia masih muda, tubuh membuat tulang baru lebih cepat daripada menghancurkan tulang lama dan massa tulang akan meningkat. 

Setelah awal usia 20-an, proses tersebut melambat, dan sebagian besar orang mencapai puncak massa tulangnya pada usia 30 tahun. Seiring bertambahnya usia, massa tulang hilang lebih cepat dibandingkan pembentukannya.

Seberapa besar kemungkinan orang terkena osteoporosis sebagian bergantung pada seberapa banyak massa tulang yang diperoleh pada masa muda. Puncak massa tulang sebagian diwariskan dan bervariasi menurut kelompok etnis. 

Semakin tinggi puncak massa tulang seseorang, semakin banyak tulang yang Anda miliki dan semakin kecil kemungkinan terkena osteoporosis seiring bertambahnya usia.

Gejala Osteoporosis

Osteoporosis tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun ketika tulang melemah karena osteoporosis, mungkin akan mengalami tanda dan gejala, antara lain:

  • Sakit punggung, disebabkan oleh patah tulang atau rapuhnya pada tulang belakang.
  • Berkurangnya tinggi badan seiring berjalannya waktu.
  • Postur tubuh bungkuk.
  • Tulang yang patah lebih mudah dari yang diperkirakan.

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dokter jika Anda mengalami perubahan pada tubuh yang mungkin merupakan tanda osteoporosis. Beri tahu dokter jika mengalami gejala lain yang Anda alami, terutama jika mengalami nyeri tulang atau kesulitan bergerak.

Sebaiknya kunjungi unit gawat darurat (UGD) apabila Anda merasa mengalami patah tulang atau jika mengalami salah satu gejala berikut, antara lain:

  • Rasa sakit yang luar biasa.
  • Tidak mampu menggerakkan bagian tubuh.
  • Ada bagian tubuh yang tampak berbeda atau tidak seperti biasanya.
  • Melihat tulang Anda melalui kulit.
  • Memar baru yang muncul bersamaan dengan gejala lainnya.
  • Pembengkakan.

Diagnosis Osteoporosis

Kepadatan tulang dapat diukur dengan alat khusus yang menggunakan sinar X tingkat rendah untuk menentukan proporsi mineral dalam tulang. Selama menjalani tes yang tidak menimbulkan rasa sakit ini, pasien berbaring di diranjang saat pemindai melewati tubuhnya. 

Dalam kebanyakan kasus, hanya tulang tertentu yang akan diperiksa. Ini biasanya dilakukan pada pinggul dan tulang belakang. Tes tulang dapat dilakukan dilakukan dengan pemeriksaan fisik, CT scan, dan ultrasonografi (USG).

Pengobatan Osteoporosis

Dalam pengobatan osteoporosis, dokter akan menyarankan kombinasi perawatan yang memperlambat pengeroposan tulang dan memperkuat jaringan tulang yang ada. Bagian terpenting dalam pengobatan osteoporosis adalah mencegah patah tulang.

Perawatan dan pengobatan untuk osteoporosis yang paling umum, meliputi:

Olahraga

Olahraga secara teratur dapat memperkuat tulang, termasuk semua jaringan yang terhubung dengannya, seperti otot, tendon, dan ligamen. Dokter mungkin menyarankan latihan beban untuk memperkuat otot dan melatih keseimbangan. 

Olahraga yang membuat tubuh bekerja melawan gravitasi seperti jalan kaki, yoga, pilates, dan tai chi bisa membantu meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tanpa terlalu membebani tulang. 

Suplemen Vitamin dan Mineral

Penderita osteoporosis mungkin memerlukan suplemen kalsium atau vitamin D yang dijual bebas atau diresepkan. Dokter akan memberi tahu tentang suplemen apa yang pasien butuhkan, seberapa sering harus meminumnya dan berapa dosis yang diperlukan.

Baca Juga: Suplemen dan Vitamin Tulang untuk Jaga Kesehatan Lansia

Obat untuk Osteoporosis

Dokter akan memberi tahu penderita osteoporosis tentang obat resep yang paling cocok untuknya. Beberapa obat yang paling umum digunakan untuk mengobati osteoporosis termasuk terapi hormon seperti penggantian estrogen atau testosteron dan bifosfonat. 

Penderitaan osteoporosis parah atau risiko tinggi patah tulang mungkin memerlukan obat-obatan, termasuk parathyroid hormone (PTH) analogs, denosumab, dan romosozumab. Obat-obatan ini biasanya diberikan melalui suntikan.

Komplikasi Osteoporosis

Tulang menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia akan membuat berisiko tinggi mengalami patah tulang, dan penyembuhannya membutuhkan waktu lebih lama.

Hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit yang berkelanjutan dan berkurangnya tinggi badan karena tulang belakang mulai rusak. 

Beberapa orang membutuhkan waktu lama untuk pulih dari patah pinggul, dan yang lainnya mungkin tidak akan mampu lagi untuk hidup mandiri.

Siapa pun yang khawatir atau dirasa berisiko terkena osteoporosis, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.

Baca Juga: Manfaat Temulawak untuk Kesehatan Tubuh Anda

Pencegahan Osteoporosis

Langkah yang perlu penderita osteoporosis lakukan untuk mencegah osteoporosis adalah berolahraga dan memastikan untuk mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D makanan. Dokter akan membantu pasien menemukan kombinasi perawatan yang terbaik.

Berikut ini langkah-langkah untuk mengurangi risiko cedera akibat osteoporosis, antara lain:

  • Selalu menggunakan sabuk pengaman saat berkendara.
  • Menggunakan alat pelindung diri yang tepat untuk semua aktivitas dan olahraga.
  • Pastikan rumah dan ruang kerja bebas dari kekacauan yang dapat membuat Anda atau orang lain tersandung.
  • Selalu menggunakan alat atau perlengkapan yang tepat di rumah untuk menjangkau sesuatu. Sebaiknya jangan berdiri di kursi atau meja.
  • Jalani pola makan sehat dan olahraga yang aman bagi tulang Anda.
  • Gunakan tongkat atau alat bantu jalan jika mengalami kesulitan berjalan atau memiliki risiko terjatuh.

Demikian ulasan lengkap mengenai osteoporosis yang perlu Anda ketahui, terutama bagi yang yang mungkin memiliki gejala atau lansia yang rawan terhadap penyakit ini. Dengan mengenali penyakit ini dapat membantu Anda mencegah dan memudahkan pengobatan.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk penyakit tulang dan penanganannya.

Cleveland Clinic. Diakses pada 2 Mei 2024. Osteoporosis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4443-osteoporosis#diagnosis-and-tests

Mayo Clinic. Diakses pada 2 Mei 2024. Osteoporosis. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968

Medical News Today. Diakses pada 2 Mei 2024. What to know about osteoporosis. https://www.medicalnewstoday.com/articles/155646

Sumber

Artikel Lainnya