Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Abses Gigi: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Abses gigi adalah infeksi bakteri pada gigi yang menimbulkan kantong nanah di dalam gigi atau gusi. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, yakni infeksi yang menyebar ke bagian leher dan kepala. Selengkapnya simak penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Abses Gigi?

Abses gigi adalah kantong nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri di gusi. Abses biasanya tampak seperti benjolan berwarna merah, bengkak, bisul, atau jerawat. 

Abses dapat menyerang gigi yang terkena, namun infeksi juga bisa menyebar ke tulang dan gigi di sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi di berbagai tempat di sekitar gigi karena berbagai penyebab.

Terdapat beberapa jenis infeksi gigi yang memicu abses, antara lain:

  • Gingiva. Infeksi ini berkembang di gusi dan biasanya tidak mempengaruhi gigi atau struktur pendukungnya.
  • Periapikal. Abses periapikal adalah infeksi yang terbentuk di ujung akar gigi. Jika gigi rusak atau patah, bakteri dapat masuk ke gigi dan menyebar ke pulpa – bagian terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah. Ketika bakteri menyerang pulpa, infeksi menyebar ke ujung akar gigi, kemudian ke tulang di sekitarnya, sehingga menyebabkan terbentuknya abses.
  • Periodontal. Infeksi ini mulai terjadi pada tulang dan jaringan pendukung gigi. Abses periodontal biasanya disebabkan oleh penyakit gusi dan lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Sensitif

Penyebab Abses Gigi

Kondisi apa pun yang membuka celah bagi bakteri untuk masuk ke gigi atau jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan abses gigi. Penyebabnya antara lain:

1. Gigi Berlubang yang Parah

Gigi berlubang (kerusakan gigi) adalah rusaknya permukaan keras gigi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memecah gula dalam makanan dan minuman yang anda makan, kemudian menghasilkan asam yang menyerang email.

2. Gigi Patah, Terkelupas, atau Retak

Bakteri dapat meresap dengan mudah ke dalam lubang mana pun pada gigi dan menyebar ke pulpa, yang pada akhirnya menyebabkan abses. Bakteri mudah masuk ke lubang pada gigi yang mengalami patah, terkelupas atau retak.

3. Penyakit Gusi (Periodontal)

Penyakit gusi adalah infeksi dan peradangan pada jaringan di sekitar gigi. Ketika penyakit gusi berkembang, bakteri akan dengan mudah mendapatkan akses ke jaringan yang lebih dalam pada gigi.

4. Cedera pada Gigi

Trauma yang terjadi pada gigi dapat melukai pulpa bagian dalam meskipun tidak terlihat retakan. Cedera tersebut dapat membuat gigi rentan terhadap infeksi. Cedera dapat terjadi karena benturan yang keras, seperti terjatuh dari kendaraan bermotor atau terjatuh saat bermain bola.

Gejala Abses Gigi

Dalam beberapa kasus, abses gigi menyebabkan rasa sakit pada area sekitar gigi, namun tidak selalu terjadi. Jika terjadi, biasanya akan terasa nyeri yang menusuk dan berdenyut, terutama saat memberikan tekanan pada gigi. Kondisi ini mungkin juga menyebar ke rahang atau bagian lain yang terkena.

Selain itu, Abses gigi dapat menimbulkan gejala berikut ini:

  • Pembengkakan.
  • Kemerahan pada gusi.
  • Rasanya tidak enak.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Sensitivitas terhadap suhu panas atau dingin.
  • Gusi bengkak.
  • Bau yang tidak sedap saat mengunyah dengan gigi yang terkena.
  • Keluar cairan di mulut yang terasa asin, rasanya tidak enak, atau berbau busuk, diikuti dengan berkurangnya rasa sakit. Itu tandanya abses sudah pecah.
  • Gigi terasa goyang.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda memiliki tanda atau gejala abses gigi yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter gigi.

Apabila mengalami demam dan pembengkakan di wajah dan tidak memungkinkan menghubungi dokter gigi, pergilah ke unit gawat darurat. Kunjungi juga ruang gawat darurat jika Anda mengalami kesulitan bernapas atau menelan. 

Gejala-gejala tersebut mungkin menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih dalam ke rahang, tenggorokan, leher, atau bahkan ke area lain di tubuh.

Baca juga: Penyakit Mata pada Penderita Diabetes

Diagnosis Abses Gigi

Tidak hanya memeriksa gigi dan jaringan di sekitarnya untuk mencari tanda-tanda adanya infeksi, dokter gigi mungkin juga akan melakukan pemeriksaan denga metode berikut ini:

  • Rontgen gigi. Pemeriksaan dengan metode ini dapat membantu mengidentifikasi sumber penyakit gigi yang mungkin menyebabkan abses gigi. Dokter gigi juga dapat menggunakan sinar-X untuk menentukan apakah infeksi telah menyebar dan mungkin mempengaruhi area lain.
  • CT scan. Jika infeksi telah menyebar ke area lain di leher, CT scan akan membantu mengidentifikasi sejauh mana infeksi menyebar.
  • Ketuk dan tekan gigi. Kondisi gigi yang mengalami abses biasanya sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.
  • Tes termal. Tes ini dapat membantu memudahkan dokter gigi untuk menentukan kesehatan pulpa gigi pasien.

Pengobatan Abses Gigi

Pengobatannya bertujuan untuk membantu menghilangkan infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Berikut ini beberapa cara pengobatan untuk abses gigi:

  • Sayatan dan drainase. Dalam prosedurnya dokter gigi akan membuat sayatan kecil pada abses untuk mengeluarkan nanah. Dokter mungkin juga memasang saluran karet kecil. Metode ini membantu menjaga area tersebut tetap terbuka sehingga sisa infeksi dapat keluar.
  • Saluran akar. Pengobatan ini membantu menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi. Prosedur pengobatan ini dengan menghilangkan pulpa gigi yang terinfeksi, dan mengisi ruang tersebut dengan bahan untuk mencegah infeksi lain. Setelah prosedur, gigi akan kembali normal, meskipun mungkin memerlukan mahkota gigi untuk melindungi saluran akar.
  • Pencabutan gigi. Terkadang, gigi yang mengalami abses menjadi rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Dalam kasus ini, dokter gigi mungkin menyarankan untuk mencabut gigi Anda.
  • Antibiotik. Dokter gigi  mungkin akan merekomendasikan antibiotik untuk membantu perawatan abses gigi. Namun, penting untuk diketahui bahwa meskipun obat ini dapat membantu melawan bakteri yang tersisa, antibiotik tidak akan menghilangkan penyebab infeksi, yaitu gigi yang terkena.

Komplikasi Abses Gigi

Jika dibiarkan tidak mendapat pengobatan, abses gigi dapat menimbulkan masalah yang lebih serius. Kemungkinan infeksi dapat menyebar ke bagian lain leher dan kepala.

Jika gigi yang mengalami abses berada di dekat sinus, hal ini dapat menimbulkan lubang antara gigi dan sinus. Jika itu terjadi, infeksi kemungkinan menyebar ke beberapa bagian wajah, antara lain

  • Sinus.
  • Area terbuka di wajah.
  • Bagian belakang pipi. 
  • Bagian bawah mata.

Kemungkinan terburuknya adalah infeksi akan menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini disebut sepsis, dan bisa berakibat fatal.

Baca juga: Hipertiroidisme: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pencegahan Abses Gigi

Menghindari kerusakan gigi sangat penting untuk mencegah terjadinya abses gigi. Oleh karena itu, sebaiknya rawat gigi dengan baik untuk menghindari kerusakan gigi dengan tips berikut ini:

  • Minumlah air yang mengandung fluoride.
  • Sikat gigi selama dua menit setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
  • Menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi setiap hari.
  • Ganti sikat gigi setiap 3 hingga 4 bulan, atau setiap kali bulu sikatnya rusak.
  • Konsumsi makanan sehat, batasi makanan manis dan camilan di antara waktu makan.
  • Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi.
  • Menggunakan obat kumur antiseptik atau fluorida untuk menambah lapisan perlindungan ekstra terhadap kerusakan gigi.

Demikian ulasan lengkap mengenai abses gigi yang dapat terjadi jika Anda malas menjaga kebersihkan gigi. Oleh sebab itu, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan secara disiplin.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk permasalahan gigi dan gusi Anda.

Cleveland Clinic. Diakses pada 22 Maret 2024. Tooth abscess. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10943-abscessed-tooth#symptoms-and-causes

Mayo Clinic. Diakses pada 22 Maret 2024. Tooth abscess. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tooth-abscess/symptoms-causes/syc-20350901

Medical News Today. Diakses pada 22 Maret 2024. What's to know about dental abscesses?.https://www.medicalnewstoday.com/articles/170136

WebMD. Diakses pada 22 Maret 2024. What Is an Abscessed Tooth?.https://www.webmd.com/oral-health/abscessed-tooth

Sumber

Artikel Lainnya