Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Hipertiroidisme: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Hipertiroidisme atau tiroid yang terlalu aktif merupakan penyakit yang terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan tubuh. Lebih lengkap simak penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini. 

Apa itu Hipertiroidisme?

Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif menghasilkan lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan tubuh. Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher. 

Tiroid membuat hormon yang mengontrol cara tubuh menggunakan energi. Hormon-hormon ini memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh dan mengontrol banyak fungsi terpenting tubuh. Misalnya, hal tersebut memengaruhi pernapasan, detak jantung, berat badan, pencernaan, dan suasana hati. 

Jika tidak diobati, hipertiroidisme dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, tulang, otot, siklus menstruasi, dan kesuburan. 

Baca juga: Esofagitis (Radang Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Hipertiroidisme

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan terjadinya hipertiroidisme, antara lain:

1. Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah kelainan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid. Hal ini membuat tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Penyakit Graves merupakan penyakit keturunan. Jika salah satu anggota keluarga Anda mengidap penyakit Graves, ada kemungkinan anggota keluarga lainnya juga mengidapnya. 

2. Nodul Tiroid

Nodul tiroid adalah benjolan atau pertumbuhan sel di kelenjar tiroid. Benjolan ini dapat menghasilkan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh. Nodul tiroid jarang bersifat kanker.

3. Tiroiditis

Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid, yang mungkin terasa nyeri atau tidak menimbulkan rasa sakit. Kondisi ini mungkin terjadi dalam waktu satu tahun setelah melahirkan (tiroiditis pascapersalinan). Setelah mengalami tiroiditis, tiroid mungkin tidak dapat pulih, sehingga menyebabkan hipotiroidisme.

4. Mengonsumsi Yodium Berlebih

Jika Anda berisiko terkena hipertiroidisme dan mengonsumsi terlalu banyak yodium (dari makanan atau obat-obatan), hal ini dapat menyebabkan tiroid memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Yodium adalah mineral yang digunakan tiroid untuk membuat hormon tiroid. 

Gejala Hipertiroidisme

Terdapat banyak gejala hipertiroidisme dan dapat berdampak pada seluruh tubuh. Penderitanya mungkin mengalami beberapa gejala dan bukan gejala lainnya, atau banyak gejala sekaligus. Gejala hipertiroidisme yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Detak jantung cepat (palpitasi).
  • Merasa gemetar dan gugup.
  • Penurunan berat badan.
  • Nafsu makan meningkat.
  • Diare dan buang air besar lebih sering.
  • Perubahan penglihatan.
  • Kulit tipis, hangat, dan lembap.
  • Perubahan menstruasi.
  • Intoleransi terhadap panas dan keringat berlebih.
  • Masalah tidur.
  • Pembengkakan dan pembesaran leher akibat pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
  • Rambut rontok dan perubahan tekstur rambut (rapuh).
  • Mata menonjol (terlihat pada penyakit Graves).
  • Kelemahan otot.

Baca juga: Skizofrenia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala tiroid yang terlalu aktif. Dokter akan menanyakan gejala yang Anda keluhkan dan jika menurutnya Anda mungkin memiliki masalah tiroid, mungkin Anda akan menjalani tes darah untuk memeriksa seberapa baik kerja tiroid Anda.

Jika tes darah menunjukkan bahwa Anda memiliki tiroid yang terlalu aktif, mungkin Anda akan dirujuk untuk tes lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

Diagnosis Hipertiroidisme

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan mencari tahu gejalanya, termasuk pembengkakan tiroid, denyut nadi cepat, kulit lembap, dan gemetar di tangan atau jari. Dokter mungkin akan melakukan tes berikut:

  • Panel tiroid. Tes darah ini bertujuan untuk mengukur kadar hormon tiroid dan hormon perangsang tiroid (TSH).
  • Pemindaian tiroid. Seorang teknisi akan menyuntikkan sedikit yodium radioaktif ke dalam aliran darah. Tiroid menyerapnya, dan kamera khusus mengambil gambar kelenjar untuk mencari nodul atau tanda-tanda masalah lainnya.
  • Ultrasonografi (USG). Seorang teknisi menjalankan alat yang disebut transduser di leher. Teknisi menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar tiroid pasien.
  • Uji serapan iodium radioaktif. Pasien harus menelan sedikit yodium radioaktif. Sebuah alat yang disebut probe gamma mengukur berapa banyak yodium yang terkumpul di tiroid. Jika serapan ini tinggi, pasien mungkin menderita penyakit Graves atau nodul tiroid.

Pengobatan Hipertiroidisme

Pengobatan untuk hipertiroidisme tergantung pada penyebabnya. Ada beberapa pilihan pengobatan. Dokter mungkin akan mendiskusikan setiap pilihan pengobatan dengan pasien dan membantu menentukan rencana perawatan yang tepat.

Berikut ini pilihan pengobatan untuk hipertiroidisme, meliputi:

1. Obat Antitiroid Methimazole (Tapazole) atau Propylthiouracil  

Obat ini mampu menghalangi kemampuan tiroid untuk membuat hormon. Obat-obatan ini mungkin menawarkan kontrol cepat terhadap tiroid.

2. Yodium Radioaktif

Yodium radioaktif adalah obat oral yang dapat diserap oleh sel tiroid yang terlalu aktif. Yodium radioaktif dapat merusak sel-sel ini dan menyebabkan tiroid menyusut dan kadar hormon tiroid menurun selama beberapa minggu. Hal ini biasanya menyebabkan kerusakan permanen pada tiroid, yang akan menyembuhkan hipertiroidisme. 

Kebanyakan orang yang menerima pengobatan ini harus mengonsumsi obat hormon tiroid selama sisa hidupnya untuk mempertahankan kadar hormon normal.

3. Beta Blocker

Obat beta blocker memblokir kerja hormon tiroid pada tubuh. Obat ini tidak mengubah tingkat hormon dalam darah, namun dapat membantu mengatasi gejala seperti detak jantung cepat, gugup, dan gemetar yang disebabkan oleh hipertiroidisme. 

Perawatan ini tidak digunakan sendiri dan biasanya dipadukan dengan pilihan obat lain untuk mengobati hipertiroidisme dalam jangka panjang.

4. Pembedahan

Dokter mungkin akan menyarankan mengangkat kelenjar tiroid melalui pembedahan atau operasi (tiroidektomi). Tindakan ini akan memperbaiki hipertiroidisme, namun biasanya akan menyebabkan hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif), yang memerlukan suplemen tiroid seumur hidup untuk menjaga kadar hormon tetap normal.

Baca juga: Alopecia Areata: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Komplikasi Hipertiroidisme

Thyroid storm (krisis tiroid atau krisis tirotoksik) adalah komplikasi hipertiroidisme yang jarang terjadi namun serius. Kondisi ini terjadi ketika tiroid membuat dan melepaskan hormon tiroid dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Thyroid storm adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis segera.

Gejala thyroid storm meliputi:

  • Demam tinggi.
  • Denyut jantung cepat (takikardia).
  • Merasa gelisah, mudah tersinggung atau cemas.
  • Mengigau.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Penurunan kesadaran.

Komplikasi penyakit Graves, salah satu penyebab hipertiroidisme, disebut penyakit mata Graves (Graves’ ophthalmopathy). Kondisi ini biasanya tidak dapat dicegah. Penyakit mata Graves dapat menyebabkan komplikasi berikut:

  • Mata melotot.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Penglihatan ganda.
  • Sensitivitas cahaya.

Pencegahan Hipertiroidisme

Hipertiroidisme dapat terjadi terjadi karena penyakit tertentu dan penggunaan obat tertentu. Oleh sebab itu berikut tips pencegahan hipertiroidisme:

  • Menghindari penyakit yang dapat meningkatkan risiko hipertiroidisme.
  • Menjalani gaya hidup sehat.
  • Lakukan tes darah secara berkala untuk memeriksa kadar tiroid.
  • Pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Selain itu, akibat terlalu banyak mengonsumsi obat tiroid dapat dicegah, sebaiknya ikuti saran dari dokter Anda. Meski begitu, segera periksakan ke dokter jika dirasa merasakan gejala yang telah disebutkan di atas.

Demikian ulasan lengkap mengenai hipertiroidisme yang dapat Anda kenali meskipun tergolong jarang terjadi.  

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan tiroid Anda.

Cleveland Clinic. Diakses pada 22 Maret 2024. Hyperthyroidism. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14129-hyperthyroidism

Drug. Diakses pada 22 Maret 2024. Hyperthyroidism. https://www.drugs.com/health-guide/hyperthyroidism.html#prevention

Everyday Health. Diakses pada 22 Maret 2024. What Is Hyperthyroidism? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and More. https://www.everydayhealth.com/hyperthyroidism/guide/

Mayo Clinic. Diakses pada 22 Maret 2024. Hyperthyroidism (overactive thyroid). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperthyroidism/symptoms-causes/syc-20373659#:~:text=Overview,speeds%20up%20the%20body's%20metabolism.

Sumber

Artikel Lainnya