Penyebab dan Mengatasi Carpal Tunnel Syndrome pada Ibu Hamil

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil. Gejala CTS kerap menghambat aktivitas ibu hamil karena terjadi pada tangan. Simak penjelasan selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Ibu Hamil

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah masalah kehamilan yang ditandai dengan sensasi kesemutan, mati rasa, dan terkadang nyeri pada jari atau tangan. CTS merupakan kondisi yang sering terjadi pada kehamilan. 

CTS terjadi karena saraf median yang tergencet atau tertekan oleh ligamen karpel, saat melewati jalur sempit di pergelangan tangan atau dikenal sebagai carpal tunnel.

Sekitar 4% orang dewasa mengalami CTS, namun sekitar 31% hingga 62% pasien hamil mengalaminya. Sebagian besar penderita CTS menyadari gejalanya setelah usia kehamilan 30 minggu.

Baca juga: Anemia Pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Penyebab Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Ibu Hamil

Carpal tunnel syndrome sering kali terjadi pada kehamilan (terutama trimester kedua dan ketiga) akibat perubahan hormonal dan penumpukan cairan pada jaringan lorong karpal pergelangan tangan. Cairan ini kemudian menekan saraf median dan menyebabkan kesemutan dan mati rasa.

Penyebab lain CTS mungkin termasuk diabetes, arthritis atau tiroid yang kurang aktif yang pada akhirnya akan memengaruhi penumpukan cairan di pergelangan tangan dan lorong karpal.

Namun saraf median kemungkinan tertekan di dekat akar saraf di leher, bahu, atau bahkan bagian atas tulang rusuk selama kehamilan. Ini terjadi karena penambahan berat badan, pembesaran payudara, dan postur tubuh yang buruk.

Faktor Risiko CTS pada Ibu Hamil

Beberapa wanita hamil lebih rentan mengalami CTS dibandingkan wanita hamil lainnya. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko CTS, antara lain:

1. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas sebelum Hamil

Meskipun tidak jelas apakah berat badan menyebabkan CTS, tetapi wanita hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih sering didiagnosis dengan kondisi tersebut dibandingkan wanita hamil yang tidak kelebihan berat badan atau obesitas.

2. Menderita Diabetes atau Hipertensi Terkait Kehamilan

Penyakit diabetes gestasional dan hipertensi gestasional dapat menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan selanjutnya. Penyakit ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko CTS.

Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan peradangan, termasuk pada terowongan karpal. Hal ini selanjutnya dapat meningkatkan risiko CTS.

3. Kehamilan Berikutnya

Relaxin merupakan hormon mungkin memiliki jumlah yang lebih tinggi pada kehamilan berikutnya. Hormon ini dapat membantu panggul dan leher rahim mengembang selama kehamilan sebagai persiapan persalinan. Ini juga dapat menyebabkan peradangan pada lorong karpal, sehingga menekan saraf median.

Gejala CTS pada Ibu Hamil

Ketika saraf median tertekan selama kehamilan, gejala yang muncul sama seperti yang terjadi pada penderita CTS, antara lain:

Baca juga: Cara Mengatasi Mual saat Hamil, Mudah dan Ampuh

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala CTS saat hamil, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Jelaskan gejala yang Anda keluhkan kepada dokter dan beri tahu kapan gejalanya mulai muncul dan seberapa sering gejala tersebut terjadi.

Mungkin Anda akan dirujuk ke ahli ortopedi untuk menjalani pemeriksaan USG, rontgen, atau MRI untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi yang Anda alami.

Tes elektrofisiologi juga dapat membantu dokter menentukan seberapa baik saraf median bekerja dan apakah saraf tersebut mengalami terlalu banyak tekanan. Jika didiagnosis menderita lorong karpal tunnel, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan terbaik untuk Anda.

Diagnosis CTS pada Ibu Hamil

CTS biasanya didiagnosis berdasarkan penjelasan gejala pasien kepada dokter. Mungkin dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan menggunakan tes elektrodiagnostik untuk memastikan diagnosis, jika diperlukan. 

Tes elektrodiagnostik menggunakan jarum tipis atau elektroda (kabel yang ditempel di kulit) untuk merekam dan menganalisis sinyal yang dikirim dan diterima saraf. Kerusakan pada saraf medianus bisa memperlambat atau menghambat sinyal listrik tersebut.

Dokter mungkin juga akan menggunakan Tinel sign untuk mengidentifikasi kerusakan saraf. Tes ini juga dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan fisik. Selama tes, dokter akan mengetuk ringan pada area saraf yang terkena. Jika pasien merasakan sensasi kesemutan,  itu dapat menandakan kerusakan saraf.

Cara Mengatasi CTS pada Ibu Hamil

Sebagian dokter menyarankan pengobatan CTS secara alami pada kehamilan. Pasalnya, banyak yang merasakan kelegaan dalam beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan. Dalam sebuah penelitian, hanya 1 dari 6 peserta yang menderita CTS selama kehamilan masih mengalami gejala 12 bulan setelah melahirkan.

Penderitanya lebih mungkin sering mengalami CTS setelah melahirkan jika gejalanya dimulai pada awal kehamilan atau jika gejalanya parah. Berikut ini cara mengatasi CTS yang mungkin aman selama kehamilan, antara lain:

1. Menggunakan Splint

Gunakan splint atau penyangga yang menjaga pergelangan tangan dalam posisi netral (tidak bengkok). Ketika gejala CTS cenderung lebih buruk, memakai penyangga di malam hari mungkin sangat bermanfaat. Jika praktis, bisa juga memakainya di siang hari.

2. Kompres Dingin

Gunakan kompres dingin ke pergelangan tangan selama sekitar 10 menit dan lakukan  beberapa kali sehari untuk membantu mengurangi pembengkakan. Anda bisa menggunakan es batu yang dibungkus dengan handuk bersih.

Anda juga bisa merendam tangan dalam air dingin selama sekitar satu menit, lalu dalam air hangat selama satu menit lagi. Terus bergantian selama lima hingga enam menit. Sebaiknya ulangi cara ini sesering mungkin.

3. Istirahat

Menggunakan tangan secara berlebihan atau melakukan aktivitas berulang dengan tangan dapat meningkatkan timbulnya gejala CTS. Oleh sebab itu, kapan pun merasakan nyeri atau lelah di pergelangan tangan, sebaiknya segera istirahatkan sejenak atau alihkan ke aktivitas lain yang lebih ringan.

4. Berlatih Yoga

Hasil dari sebuah penelitian menemukan bahwa berlatih yoga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekuatan genggaman pada penderita CTS. Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian, terutama untuk memahami manfaat CTS terkait kehamilan.

5. Terapi Fisik

Terapi pelepasan myofascial berguna untuk mengurangi nyeri terkait CTS dan meningkatkan fungsi tangan. Terapi ini adalah jenis pijatan untuk mengurangi rasa sesak pada ligamen dan otot.

6. Minum Obat Pereda Nyeri

Menggunakan obat pereda nyeri seperti asetaminofen kapan saja selama kehamilan umumnya dianggap aman, selama tidak melebihi 3.000 mg setiap hari. Namun sebaiknya bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran. 

Sebaiknya hindari ibuprofen selama kehamilan kecuali jika diresepkan secara khusus oleh dokter. Ibuprofen telah dikaitkan dengan rendahnya cairan ketuban dan sejumlah kondisi lainnya.

Baca juga: Rekomendasi Merk Vitamin untuk Ibu Hamil yang Bagus

Pencegahan CTS pada Ibu Hamil

Tidak banyak yang bisa lakukan untuk mencegah CTS selama kehamilan karena peningkatan volume darah dan retensi cairan secara alami. Namun, ibu hamil dapat membantu mengurangi stres pada tangan dan pergelangan tangan dengan sesering mungkin beristirahat sepanjang hari. Selain itu, gunakan tangan kanan dan kiri secara bergantian saat melakukan gerakan berulang bila memungkinkan.

Apabila bekerja di meja sepanjang hari, sebaiknya sesuaikan ketinggian kursi agar pergelangan tangan tidak tertekuk, cobalah gunakan keyboard atau mouse yang ergonomis, dan coba bantalan keyboard dengan penyangga pergelangan tangan di meja kerja untuk mendapat topangan yang ekstra.

Selain itu, usahakan aktif secara fisik sepanjang hari untuk meningkatkan aliran darah dan meredakan ketegangan pada tangan dan pergelangan tangan. 

Cobalah melakukan peregangan pergelangan tangan di sela-sela pekerjaan. Peregangan ekstensi pada pergelangan tangan dengan meluruskan lengan dan menekuk pergelangan tangan ke belakang dalam keadaan tangan yang berlawanan.

Demikian ulasan lengkap mengenai carpal tunnel syndrome (CTS) yang sering terjadi pada ibu hamil. Apabila gejala CTS menyulitkan anda untuk beraktivitas dan berlangsung terus-menerus, sebaiknya waspadai dan segera hubungi dokter.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk masalah kesehatan selama kehamilan dan pengobatannya.