ISPA: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Infeksi saluran pernapasan atas akut (ISPA) adalah salah satu penyakit virus yang paling umum dan biasanya menyerang hidung dan tenggorokan. Penyakit ini dapat berlangsung hingga 3 minggu dan biasanya tidak memerlukan perawatan medis. Lebih lanjut simak penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu ISPA?

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi yang dapat mengganggu fungsi pernapasan normal. Penyakit ini hanya dapat memengaruhi sistem pernapasan bagian atas, yang dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara, atau hanya sistem pernapasan bagian bawah, yang dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.

Jika ISPA tidak diobati, maka dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan. ISPA dapat menghalangi tubuh memperoleh oksigen dan dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, penderita penyakit ini memerlukan bantuan medis sesegera mungkin. 

ISPA bersifat menular, artinya dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Penyakit ini tersebar cukup luas, sehingga  sangat berbahaya bagi anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Inilah Perbedaan antara ISPA dan Pneumonia

Penyebab ISPA

ISPA disebabkan oleh virus atau infeksi gabungan virus-bakteri. Beberapa bakteri yang menyebabkan ISPA, antara lain streptococcus, streptococcus aureus, haemophilus, chlamydia, mycoplasma pneumoniae, dan corynebacterium diphteriae. Sementara jenis virus yang menyebabkan ISPA, berikut di antaranya: 

1. Adenovirus

Adenovirus adalah golongan mikroorganisme yang dapat menyebabkan ISPA. Adenovirus terdiri dari lebih dari 50 jenis virus yang menyebabkan flu biasa, pneumonia, dan bronkitis.

Sebagian besar infeksi adenovirus bersifat ringan dan hanya memerlukan pereda gejala untuk pengobatannya.

2. Pneumococcus

Pneumococcus adalah infeksi akibat bakteri yang disebut Streptococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan meningitis. Namun, bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit pernapasan tertentu seperti pneumonia.

Penyakit ini dapat menyerang banyak sistem berbeda di tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi dengan gejala ringan seperti infeksi sinus (sinusitis). 

3. Rhinovirus

Rhinovirus adalah penyebab flu biasa yang sebagian besar tidak berbahaya. Namun, pada usia yang sangat muda, lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, flu dapat berkembang menjadi ISPA.

Potensi komplikasi infeksi termasuk otitis media, sinusitis, bronkitis kronis, dan eksaserbasi penyakit saluran napas reaktif (misalnya asma). 

4. Parainfluenza Virus

Parainfluenza virus adalah sekelompok organisme menular (patogen). Virus parainfluenza dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pernapasan bagian bawah dan atas. Penyakit pernapasan menimbulkan gejala ringan hingga serius, seperti sakit tenggorokan, batuk, dan sesak napas.

5. Covid-19

Coronavirus disease atau biasa disebut Covid-19 adalah penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Covid-19 dapat disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini diketahui dapat menyebabkan ISPA.

Gejala ISPA

Gejala ISPA pada setiap orang akan berbeda jika itu infeksi saluran pernapasan bawah atau atas. Gejala awal ISPA biasanya muncul di hidung dan paru-paru bagian atas. Gejala lainnya dari ISPA meliputi:

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut:

Baca juga: Inilah Beberapa Penyakit Keturunan yang Banyak Terjadi

Diagnosis ISPA

Dalam pemeriksaan, dokter berfokus pada pernapasan pasien. Dokter akan mengamati suara napas di paru-paru untuk mengetahui adanya cairan dan peradangan. Dokter juga mungkin mengintip bagian dalam hidung dan memeriksa tenggorokan.

Jika didiagnosis sejak dini, obat-obatan yang dijual bebas dapat membantu meringankan gejala ketika virus sedang berkembang. Namun jika infeksi sudah lanjut, mungkin diperlukan pemeriksaan rontgen atau CT scan (computer tomography) untuk memeriksa kondisi paru-paru. Tes fungsi paru terbukti berguna sebagai alat diagnostik dan tujuan prognosis. 

Oksimetri nadi (juga dikenal sebagai pulse ox) dapat digunakan untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke paru-paru. Dokter mungkin memerlukan sedikit sampel dahak (yang dikeluarkan dari paru-paru) untuk memeriksa jenis virus yang menyebabkan ISPA.

Pengobatan ISPA

Sebagian besar ISPA dapat diobati untuk menghilangkan gejalanya. Beberapa obat seperti obat penekan batuk, ekspektoran, vitamin C, dan zinc dapat membantu mengurangi gejala atau memperpendek durasi gejala.

Dalam beberapa kasus, ada perawatan lain mungkin juga direkomendasikan untuk mengobati ISPA, meliputi:

Komplikasi ISPA

Komplikasi infeksi saluran pernapasan akut sangat serius dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen bahkan kematian. Komplikasi ISPA yang mungkin terjadi, antara lain:

Baca juga: Esofagitis (Radang Kerongkongan): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pencegahan ISPA

Pencegahan terbaik terhadap ISPA adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air. Mencuci tangan mengurangi paparan sekresi yang dapat menyebabkan infeksi. Langkah pencegahan lainnya meliputi:

Demikian ulasan lengkap mengenai penyakit pernapasan akut atau ISPA yang sangat berbahaya bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah. Oleh sebab itu, penting untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala ISPA untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk penyakit ISPA dan pengobatannya.