Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Penyakit Rubella: Gejala dan Pengobatan

penyakit rubella

Penyakit Rubella atau campak Jerman adalah sebuah penyakit akibat infeksi virus Rubella. Rubella cenderung tidak berbahaya, namun infeksi pada Ibu hamil berpotensi membahayakan si bayi dalam kandungan.

Penyakit Rubella atau campak Jerman merupakan suatu kondisi infeksi virus yang menyebabkan ruam kemerahan pada seluruh tubuh.

Baca juga:Mengenal Penyakit Skizofrenia: Apa itu penyakit rubella dan Penyebabnya

Selain ruam, penyakit ini juga menimbulkan gejala demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penting untuk mengetahui apa itu campak jerman, apa saja gejala dan ciri-ciri penyakit rubella dan pengobatan apa yang dapat dilakukan terhadap kondisi ini.

Apa itu Penyakit Rubella?

Rubella merupakan infeksi virus yang menyerang saluran napas atas. Kondisi ini dikenal pula sebagai campak Jerman. Tidak hanya menyerang saluran napas atas, virus ini juga dapat menginfeksi ibu hamil.

Penyakit rubella bukan merupakan penyakit yang berbahaya, namun rubella dapat menjadi sangat berbahaya pada Ibu hamil, terutama bila infeksi rubella terjadi pada masa kehamilan dibawah 4 bulan.

Penyebaran / Penularan Penyakit Rubella

Penyebaran virus rubella terutama disebabkan oleh batuk dan bersin. Mengapa demikian?

Hal ini disebabkan infeksi rubella dapat menular dari satu orang ke orang yang lain karena kontak droplet (cairan yang berukuran sangat kecil).

Karena rubella disebabkan oleh virus maka penularannya dapat terjadi dengan cepat dan mudah. Penularan ini dapat terjadi melalui droplet (cairan berukuran mikro yang membawa virus) pada udara.

Selain melalui udara, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi (cairan) yang keluar dari tenggorokan (nasofaring).

Pada ibu hamil, virus ini dapat menyerang janin melalui sawar darah plasenta sehingga dapat menginfeksi janin.

Beberapa orang akan lebih mudah mengalami infeksi rubella dibandingkan orang lain. Faktor risiko yang membuat seseorang lebih mudah terjangkit rubella ini antara lain:

  • Belum pernah mengalami infeksi ini sebelumnya
  • Belum mendapatkan vaksinasi atau imunisasi rubella
  • Tinggal atau melakukan perjalanan ke daerah endemis

Pencegahan Penyakit Rubella

Bagi kebanyakan orang, vaksinasi adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah rubella. Vaksin rubella biasanya dikombinasikan dengan vaksin untuk campak dan gondok serta varicella, virus yang menyebabkan cacar air.

Vaksin ini biasanya diberikan kepada anak-anak yang berusia antara 12 dan 15 bulan. Booster akan diperlukan lagi ketika anak-anak berusia antara 4 dan 6 tahun. Karena vaksin mengandung dosis kecil virus, demam ringan dan ruam dapat terjadi setelah suntikan vaksin diberikan.

Vaksin rubella biasanya tidak berbahaya, namun perlu diingat, Anda tidak boleh divaksinasi jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah karena penyakit lain, kondisi hamil, atau memiliki rencana untuk hamil dalam beberapa bulan depan.

Gejala Rubella

Gejala penyakit rubella ini pada umumnya mirip dengan penyakit demam dengan ruam lainnya seperti campak, infeksi parvovirus B19, dan rosela. Gejala yang membedakan adalah gejala yang dialami oleh pasien. Pasien rubella pada umumnya akan mengalami gejala prodromal.

Gejala prodromal ini antara lain:

  • Demam ringan < 38,3°C
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)Dapat berlangsung selama 1 minggu sebelum ruam muncul dan bertahan hingga beberapa minggu berikutnya. Biasanya muncul di belakang telinga, leher bagian belakang.
  • Perasaan letih dan lesu (malaise)
  • Gejala infeksi saluran napas atas

Gejala saluran napas atas dan rasa letih serta lemas terjadi lebih dahulu sebelum munculnya ruam dan bintik kemerahan di seluruh tubuh.

Gejala berikutnya adalah ruam merah yang disebut sebagai ruam makulopapular. Ruam ini sering muncul pada anak-anak. Gejala ruam maklopapuplar pada penyakit rubella muncul 14-17 hari setelah infeksi dan berlangsung selama 3 hari. Ruam akan menyebar pada bagian wajah lalu melebar ke daerah kepala dan kaki dan dapat terasa gatal.

Yang terakhir pada beberapa kasus dapat muncul gejala radang dan nyeri pada sendi (arthritis) yang muncul setelah ruam kemerahan tampak pada wajah.

Pengobatan Rubella

Tidak ada pengobatan untuk penyakit rubella. Gejala penyakit rubella cenderung tidak tergolong parah dan dapat dirawat di rumah.

Dokter akan menganjurkan Anda untuk beristirahat total di tempat tidur dan memberikan paracetamol untuk membantu meredakan rasa tidak nyaman karena demam dan nyeri.

Mengingat penyebaran virus yang cepat dan mudah, sebisa mungkin Anda akan dianjurkan untuk menghindari kontak dengan orang lain di tempat umum.

Wanita hamil dapat diobati dengan antibodi yang disebut hyperimmune globulin yang dapat melawan virus. Antibodi tersebut dapat mengurangi gejala pada ibu hamil. Namun, masih ada kemungkinan bahwa bayi Anda akan mengembangkan sindrom rubella kongenital.

Ketika Anda mengalami rubella sangat disarankan untuk mengkonsumsi lebih banyak air dan cairan. Pengobatan rubella dengan anti virus tidak tersedia untuk kondisi ini dan belum direkomendasikan oleh organisasi kesehatan.

Penyakit Rubella Pada Ibu Hamil

Penyakit Rubella sangat berbahaya apabila menyerang Ibu hamil. Kondisi infeksi pada ibu hamil disebut sebagai sindrom rubella kongenital.

Ibu hamil yang mengalami infeksi virus ini berpeluang melahirkan bayi dengan kelainan tertentu. Selain itu, Ibu hamil yang terinfeksi berpeluang mengalami keguguran dan juga bayi meninggal ketika dilahirkan.

Sindrom rubella kongenital juga dapat merusak janin dan pada akhirnya memberi cacat permanen kepada sang bayi. Kehilangan pendengaran atau tuli menjadi kasus paling sering terjadi pada bayi yang terlahir dari Ibu yang terjangkit sindrom ini.

Selain kehilangan pendengaran, bentuk cacat lain yang dapat menimpa si bayi akibat sindrom rubella adalah:

  • katarak
  • penyakit jantung kongenital (kelainan struktur jantung)
  • anemia
  • hepatitis
  • kerusakan pada retina mata
  • ukuran kepala yang kecil
  • berat badan yang kecil saat kelahiran

Sangat penting untuk memperoleh vaksinasi rubella sebelum kehamilan.

Kesimpulan

  • Penyakit rubella merupakan suatu kondisi infeksi virus pada saluran napas atas yang dapat memunculkan gejala ruam serta bintik kemerahan pada seluruh tubuh.
  • Rubella bukan merupakan penyakit yang berbahaya, namun bisa menjadi berbahaya bila menginfeksi ibu hamil sebab bayi dalam kandungan dapat terinfeksi dan mengalami kondisi yang disebut dengan sindrom rubella kongenital.
  • Pengobatan rubella hanya berfokus pada pemberian bantuan suportif (memberikan cukup cairan). Pengobatan gejala lainnya seperti demam dan nyeri dapat dilakukan dengan paracetamol.
  • Kondisi ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Maka, bila Anda ingin terhindar dari rubella sebaiknya Anda mendapatkan vaksinasi rubella.

cdc.gov - rubella
DynaMed Plus [Internet]. Ipswich (MA): EBSCO Information Services. 1995 - . Record No. 116928, Rubella; [updated 2016 Aug 11]; Available from http://www.dynamed.com/login.aspx?direct=true&site=DynaMed&id=116928Registration and login required.
who.int - rubella detail

Sumber

Artikel Lainnya