Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Kanker Serviks: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kanker serviks adalah jenis kanker yang tumbuh pada leher rahim alias serviks. Penyakit ini disebabkan oleh HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual. Lebih lanjut simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada lapisan leher rahim (serviks). Leher rahim adalah bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina.

Kanker ini dapat menyerang jaringan leher rahim yang lebih dalam dan menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis), sering kali ke paru-paru, hati, kandung kemih, vagina, dan rektum.

Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV), yang dapat dicegah dengan vaksin.

Baca juga: Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks mulai terjadi ketika sel-sel sehat di leher rahim mengalami perubahan DNA. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. 

Perubahan tersebut menginstruksikan sel untuk berkembang biak dengan cepat. Sel-sel terus hidup ketika sel-sel sehat mati sebagai bagian dari siklus hidup alaminya. 

Hal tersebut menyebabkan terlalu banyak sel yang mungkin membentuk massa yang disebut tumor. Sel-sel ini dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Seiring berjalannya waktu, sel-sel tersebut dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sebagian besar kanker serviks dapat disebabkan oleh HPV. HPV adalah virus umum yang ditularkan melalui hubungan seksual. Bagi sebagian besar orang, virus tidak pernah menimbulkan masalah. Biasanya hilang dengan sendirinya. Namun bagi sebagian orang, virus dapat menyebabkan perubahan pada sel yang bisa menyebabkan kanker.

Gejala Kanker Serviks

Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menimbulkan gejala dan sulit untuk dideteksi. Tanda-tanda pertama kanker serviks mungkin memerlukan waktu beberapa tahun untuk berkembang. Menemukan sel-sel abnormal saat pemeriksaan kanker serviks merupakan cara yang paling efektif untuk menghindari kanker serviks.

Tanda dan gejala kanker serviks stadium 1 dapat dikenali, antara lain:

  • Keputihan encer atau berdarah yang mungkin banyak dan berbau busuk.
  • Pendarahan pada vagina setelah berhubungan intim, di antara menstruasi atau setelah menopause.
  • Menstruasi mungkin lebih berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.

Jika kanker telah menyebar (metastasis) ke jaringan atau organ di dekatnya, gejalanya meliputi:

  • Sulit atau nyeri saat buang air kecil, terkadang kencing berdarah (hematuria).
  • Diare atau nyeri atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.
  • Kelelahan. 
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan.
  • Perasaan sakit secara umum.
  • Sakit punggung atau bengkak di kaki.
  • Nyeri panggul atau perut.

Jika mengalami pendarahan tidak normal, keputihan, atau gejala lain yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas, disarankan untuk menjalani pemeriksaan ginekologi lengkap yang mencakup tes Pap smear.

Kapan Harus ke Dokter?

Sesegera mungkin hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Pendarahan setelah menopause. 
  • Menstruasi yang sangat berat atau sering mengalami pendarahan di antara menstruasi.
  • Sering mengalami pendarahan setelah berhubungan seks.

Kunjungi unit gawat darurat (UGD) jika Anda mengalami pendarahan vagina disertai kelemahan, atau jika merasa ingin pingsan atau pusing.

Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Diagnosis Kanker Serviks

Jika Anda mungkin mengidap kanker serviks, pengujian kemungkinan besar akan dimulai dengan pemeriksaan menyeluruh pada leher rahim. Alat pembesar khusus yang disebut kolposkop, digunakan untuk memeriksa tanda-tanda kanker.

Selama pemeriksaan kolposkopi, dokter akan mengambil sampel sel serviks untuk pengujian di laboratorium. Untuk mendapatkan sampel, pengidap kanker serviks mungkin memerlukan tes berikut:

  • Biopsi punch. Tes yang menggunakan alat tajam untuk mengambil sampel kecil jaringan serviks.
  • Kuretase endoserviks. Tes dengan menggunakan alat kecil berbentuk sendok yang disebut kuret, atau sikat tipis untuk mengikis sampel jaringan dari serviks.

Jika hasil tes mengkhawatirkan, mungkin pasien kanker serviks akan menjalani tes lagi. Tes ini mungkin termasuk berikut:

  • Electrical wire loop. Tes yang menggunakan kawat tipis berlistrik bertegangan rendah untuk mengambil sampel jaringan kecil. Biasanya ini dilakukan di ruang praktik dokter. Pasien akan menerima obat untuk mematikan rasa di area tersebut guna mengurangi ketidaknyamanan selama prosedur. 
  • Biopsi kerucut (konisasi). Prosedur ini memungkinkan dokter mengambil lapisan lebih dalam sel serviks untuk diuji. Biopsi kerucut sering dilakukan di rumah sakit. Pasien mungkin menerima obat yang membuatnya dalam kondisi seperti tidur sehingga tidak akan sadar selama prosedur berlangsung.

Pengobatan Kanker Serviks

Kanker serviks sangat bisa diobati jika penderita penyakit ini mendeteksinya sejak dini. Ada beberapa perawatan utama untuk kanker serviks, termasuk operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan terapi yang ditargetkan. Terkadang perawatan ini digabungkan untuk membuatnya lebih efektif. Berikut ini penjelasannya:

1. Operasi

Tujuan operasi adalah untuk mengangkat kanker sebanyak mungkin. Terkadang dokter hanya akan mengangkat area leher rahim yang mengandung sel kanker. Untuk kanker yang lebih luas, operasi mungkin melibatkan pengangkatan leher rahim dan organ lain di panggul.

2. Terapi Radiasi

Radiasi dapat membunuh sel kanker menggunakan sinar X-ray berenergi tinggi. Metode ini bisa disalurkan melalui mesin di luar tubuh. Bisa juga dikeluarkan dari dalam tubuh menggunakan selang logam yang ditempatkan di rahim atau vagina.

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Dokter akan memberikan pengobatan ini dalam beberapa siklus. 

Pasien pengidap kanker serviks akan menjalani kemoterapi untuk jangka waktu tertentu. Anda kemudian akan menghentikan pengobatan untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk pulih.

4. Terapi yang Ditargetkan

Bevacizumab adalah obat baru yang cara kerjanya berbeda dari kemoterapi dan radiasi. Obat ini dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang membuat kanker tumbuh dan bertahan hidup. Obat ini sering diberikan bersamaan dengan kemoterapi.

Komplikasi Kanker Serviks

Kanker serviks dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut: 

  • Menopause dini.
  • Kekeringan pada dinding vagina.
  • Rasa panas memerah, mual, dan perubahan suasana hati (mood).
  • Osteoporosis atau tulang rapuh.
  • Limfedema, jika kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stres emosional.

Baca juga: Obat Rematik yang Ampuh dan Tersedia di Apotek

Pencegahan Kanker Serviks

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks, antara lain:

1. Mendapatkan Vaksin HPV

Menerima vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV dapat mengurangi risiko kanker serviks dan kanker terkait HPV lainnya. Sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang apakah vaksin HPV tepat untuk Anda.

2. Tes Pap Smear secara Rutin

Tes ini dapat membantu mendeteksi kondisi prakanker pada serviks. Kondisi-kondisi ini dapat dipantau atau diobati untuk mencegah kanker serviks. Kebanyakan organisasi medis menyarankan untuk memulai tes Pap smear rutin pada usia 21 tahun dan mengulanginya setiap beberapa tahun.

3. Melakukan Hubungan Seks yang Aman

Kurangi risiko kanker serviks dengan mengambil langkah-langka untuk mencegah infeksi menular seksual (IMS). Hal ini mungkin termasuk menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dan membatasi jumlah pasangan seksual.

4. Jangan Merokok

Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Namun jika Anda memang perokok, berhentilah secara perlahan. Jika kesulitan, konsultasikan dengan ahli kesehatan tentang cara membantu berhenti merokok.

Demikian ulasan mengenai kanker serviks yang patut untuk diwaspadai oleh wanita karena sangat berbahaya. Apabila terlambat mendapatkan pengobatan kemungkinan dapat menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penting untuk memeriksakan ke dokter jika memiliki gejala yang telah disebutkan di atas. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk kanker serviks dan penanganannya.

Cleveland Clinic. Diakses pada 25 April 2024. Cervical Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12216-cervical-cancer

Healthline. Diakses pada 25 April 2024. Everything You Need to Know About Cervical Cancer. https://www.healthline.com/health/cervical-cancer#prevention

Mayo Clinic. Diakses pada 25 April 2024. Cervical Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501

WebMD. Diakses pada 25 April 2024. Cervical Cancer. https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/cervical-cancer

Sumber

Artikel Lainnya