Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Rubella (Campak Jerman): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

penyakit rubella

Rubella adalah infeksi virus akut dan menular yang biasanya menyebabkan demam ringan dan ruam pada anak-anak dan orang dewasa. Rubella yang terjadi selama kehamilan dapat membahayakan janin. Lebih lanjut simak selengkapnya mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Rubella?

Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RuV. Penyakit ini menyebabkan ruam yang biasanya dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Rubella dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi baru lahir dari orang yang menderita rubella saat hamil.

Meski menimbulkan ruam seperti campak, rubella terjadi karena virus yang berbeda dengan campak.

Sindrom rubella kongenital (CRS) adalah bentuk rubella yang paling serius. Hal ini terjadi ketika ibu hamil menularkan rubella ke janinnya. Ini dapat menyebabkan masalah kulit, pendengaran, penglihatan, jantung dan otak pada bayi baru lahir.

Baca juga: Demam Berdarah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Rubella

Rubella disebabkan oleh virus yang ditularkan antar manusia. Penyakit ini dapat menular ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penyakit ini juga dapat menular melalui kontak langsung dengan lendir yang terinfeksi dari hidung dan tenggorokan. Wanita hamil yang terinfeksi juga dapat menularkan ke bayinya yang belum lahir melalui aliran darah.

Orang yang telah terinfeksi virus penyebab rubella menular sekitar satu minggu sebelum timbulnya ruam hingga sekitar satu minggu setelah ruam hilang. Orang yang terinfeksi akan menularkan penyakitnya sebelum orang tersebut menyadari bahwa dia mengidapnya.

Gejala Rubella

Tanda dan gejala rubella sering kali sulit untuk diketahui, terutama pada anak-anak. Tanda dan gejala biasanya muncul antara dua hingga tiga minggu setelah terpapar virus. Biasanya gejala ini berlangsung sekitar 1 hingga 5 hari. Gejala ini mungkin termasuk berikut ini:

  • Demam ringan (38,9°C) atau lebih rendah.
  • Sakit kepala.
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Mata merah dan gatal.
  • Kelenjar getah bening yang membesar dan lunak di dasar tengkorak, bagian belakang leher, dan di belakang telinga.
  • Ruam yang halus berwarna merah muda yang dimulai di wajah dan dengan cepat menyebar ke badan lalu ke lengan dan kaki.
  • Nyeri sendi, terutama pada wanita muda.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala rubella, sebaiknya hubungi dokter. Jika Anda berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter tentang bagaimana cara melindungi diri dari rubella sebelum hamil.

Jika Anda sedang hamil, hubungi dokter atau segera pergi ke UGD terdekat apabila mengalami kondisi berikut:

  • Pendarahan hebat.
  • Sakit perut.
  • Demam.
  • Meriang.

Baca juga: Legionnaires: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Diagnosis Rubella

Sebagai langkah awal untuk mendiagnosis rubella, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa ruam jika ada. Dokter mungkin juga akan menguji darah, urine, atau lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mencari tanda-tanda rubella.

Tes yang digunakan untuk mendiagnosis rubella meliputi:

  • Tes darah. Dokter akan mengambil sampel darah dari lengan pasien dengan jarum kecil. Dokter akan mencari antibodi terhadap rubella, yang menunjukkan bahwa pasien sedang sakit, pernah menderita rubella sebelumnya, atau sudah divaksinasi rubella.
  • Swab atau usap hidung atau tenggorokan. Dokter akan menggunakan sejenis cotton bud yang berujung lunak (swab) untuk mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan. Sampel tersebut diuji di laboratorium untuk mencari tanda-tanda rubella.
  • Tes urine. Pasien diharuskan buang air kecil dalam cangkir steril. Sampel urine dikirim ke laboratorium untuk pengujian guna mencari tanda-tanda rubella.

Pengobatan Rubella

Sebagian besar kasus rubella dapat diobati secara mandiri di rumah. Dokter mungkin meminta Anda untuk beristirahat di tempat tidur dan mengonsumsi asetaminofen, yang dapat membantu meringankan ketidaknyamanan akibat demam dan nyeri. 

Dokter mungkin juga akan menyarankan agar Anda tinggal di rumah, tidak bekerja atau sekolah, ini untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Wanita hamil yang mengidap rubella mungkin dapat diobati dengan antibodi yang disebut hiperimun globulin yang dapat melawan virus. Ini dapat membantu mengurangi gejala. Namun, masih ada kemungkinan bayi terkena sindrom rubella kongenital. 

Bayi yang terlahir dengan penyakit rubella kongenital akan memerlukan pengobatan dari dokter spesialis. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda khawatir akan menularkan rubella kepada bayi.

Komplikasi Rubella

Komplikasi rubella yang paling umum terjadi dan serius adalah keguguran dan sindrom rubella kongenital (CRS). CRS terjadi pada bayi yang lahir dari seseorang yang menderita rubella saat hamil. Komplikasi Rubella yang kurang umum terjadi meliputi:

  • Radang sendi.
  • Pembengkakan otak (ensefalitis).
  • Trombosit rendah (trombositopenia).

Baca juga: Rekomendasi Desinfektan Spray yang Bagus untuk Bunuh Kuman

Pencegahan Rubella

Cara yang efektif untuk mencegah rubella adalah vaksinasi dengan vaksin MMR. Vaksin ini sekitar 97% efektif mencegah infeksi rubella. Itu artinya dari 100 orang yang telah menerima vaksinasi lengkap, tiga orang atau kurang akan terkena rubella. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat menerima vaksinasi rubella.

Jika berencana untuk hamil, diharuskan untuk mendapatkan vaksinasi atau tes antibodi rubella setidaknya satu bulan sebelum mencoba untuk hamil.

Cara lain untuk mencegah rubella meliputi:

  • Mencuci tangan sesering mungkin, terutama jika sakit.
  • Jangan berbagi barang pribadi (seperti cangkir atau peralatan makan) dengan orang lain.
  • Tutupi mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
  • Jika bepergian, sebaiknya ketahui apakah rubella atau penyakit menular lainnya lebih umum terjadi di tempat tujuan.

Agar terhindar dari rubella, lakukan kiat-kiat pencegahan ini secara disiplin baik bagi Anda maupun Anda Anda. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk rubella dan penanganannya.

Cleveland Clinic. Diakses pada 25 April 2024. Rubella (German Measles). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17798-rubella#symptoms-and-causes

Healthline. Diakses pada 25 April 2024. German Measles (Rubella). https://www.healthline.com/health/rubella#prevention

Mayo Clinic. Diakses pada 25 April 2024. Rubella. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rubella/symptoms-causes/syc-20377310

WebMD. Diakses pada 25 April 2024. Rubella. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-rubella

Sumber

Artikel Lainnya