Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Malnutrisi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Malnutrisi atau gizi buruk adalah kondisi yang terjadi ketika pola makan seseorang tidak memberikan nutrisi yang cukup atau keseimbangan yang tepat untuk kesehatan yang optimal. Gizi buruk biasanya ditandai dengan penurunan berat badan, nafsu makan berkurang hingga kelelahan. Lebih lanjut ketahui penyebab, gejala, hingga pengobatannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Malnutrisi?

Malnutrisi adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan konsumsi zat gizi. Ada dua jenis malnutrisi, antara lain:

  • Kurang gizi. Jenis ini terjadi karena tidak mendapatkan cukup protein, kalori, atau zat gizi mikro. Kondisi ini menyebabkan rendahnya berat badan per tinggi badan (wasting), tinggi badan per umur (stunting), dan berat badan per umur (underweight).
  • Kelebihan gizi. Mengonsumsi nutrisi tertentu secara berlebihan, seperti protein, kalori, atau lemak, juga menyebabkan malnutrisi. Kondisi ini biasanya mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.

Orang yang kekurangan gizi sering kali mengalami kekurangan vitamin dan mineral, terutama zat besi, zinc, vitamin A dan yodium. Namun, kekurangan zat gizi mikro juga dapat terjadi akibat kelebihan gizi.

Mungkin saja orang yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas karena konsumsi kalori yang berlebihan, namun tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral pada saat yang bersamaan.

Hal tersebut karena makanan yang menyebabkan terhadap kelebihan gizi, seperti gorengan dan makanan manis, cenderung tinggi kalori dan lemak namun rendah nutrisi lainnya.

Baca juga: Mengenal Jenis Superfood yang Kaya Nutrisi

Penyebab Malnutrisi

Malnutrisi termasuk masalah global yang disebabkan oleh kondisi lingkungan, ekonomi, dan medis. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan lebih dari 460 juta orang dewasa dan 150 juta anak-anak mengalami kekurangan gizi, sementara lebih dari dua miliar orang dewasa dan anak-anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Berikut ini berbagai penyebab umum malnutrisi, antara lain:

  • Kerawanan pangan atau kurangnya akses terhadap pangan yang cukup dan terjangkau. Sebuah penelitian mengaitkan kerawanan pangan di negara berkembang dan maju dengan malnutrisi.
  • Masalah pencernaan dan masalah penyerapan nutrisi. Kondisi yang menyebabkan malabsorbsi, seperti penyakit Crohn, penyakit celiac, dan pertumbuhan bakteri berlebih di usus, dapat menyebabkan malnutrisi.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kurangnya asupan protein, kalori, dan zat gizi mikro.
  • Gangguan kesehatan mental. Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Sebuah penelitian menemukan bahwa prevalensi malnutrisi 4% lebih tinggi pada penderita depresi dibandingkan dengan orang sehat.
  • Ketidakmampuan mendapatkan dan menyiapkan makanan. Penelitian telah mencari tahu kelemahan, mobilitas yang buruk, dan kurangnya kekuatan otot sebagai faktor risiko malnutrisi. Masalah-masalah ini dapat mengganggu keterampilan dalam menyiapkan atau membuat makanan.

Gejala Malnutrisi

Gejala malnutrisi bisa bervariasi pada setiap orang, mulai dari ringan hingga sangat parah. Penderitanya dapat mengalami efek bertahap yang memburuk seiring berjalannya waktu, terutama jika mengalami malnutrisi karena masalah kronis seperti gagal jantung atau alkoholisme.

Jika malnutrisi disebabkan oleh penyakit yang berkembang pesat, seperti pankreatitis akut, penderitanya dapat mengalami konsekuensi malnutrisi bersamaan dengan gejala dari kondisi yang mendasarinya.

Gejala malnutrisi yang umum terjadi, antara lain:

  • Kelelahan.
  • Kemurungan, depresi, atau mudah tersinggung.
  • Pusing.
  • Penurunan berat badan.
  • Penurunan tonus dan kekuatan otot.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah (sering infeksi).
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Gangguan menstruasi atau menopause.
  • Penyembuhan luka yang lambat.
  • Pendarahan berkepanjangan dari luka.
  • Glossitis (radang lidah) atau stomatitis (radang mulut).
  • Sembelit atau diare.
  • Pingsan.
  • Rambut rapuh atau rambut rontok.
  • Patah tulang.

Gejala kelebihan gizi atau disebut overnutrisi, antara lain:

  • Berat badan berlebih atau obesitas, yang ditandai dengan angka indeks massa tubuh  (IMT) lebih besar dari 25. Apabila mencapai angka 30 lebih, itu artinya masuk dalam kategori obesitas. 
  • Mudah lelah.
  • Kesulitan bernapas. 
  • Sering mengalami gangguan sendi.

Baca juga: Produk Suplemen Blackmores Terbaik untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Harian

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami beberapa gejala utama malnutrisi, sebaiknya kunjungi dokter sesegera mungkin. Gejalanya termasuk berikut ini:

  • Penurunan berat badan lebih dari 5% tanpa sebab yang jelas dalam 3-6 bulan terakhir.
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba.
  • Amenore – tidak mengalami menstruasi sebagaimana mestinya.
  • Kurangnya pertumbuhan pada anak.
  • Rambut rontok dengan cepat.

Diagnosis Malnutrisi

Diagnosis malnutrisi ditegakkan secara klinis melalui pemeriksaan. Selain itu indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar lengan tengah.

Orang yang memiliki IMT kurang dari 18,5 sebaiknya mengunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan. Anak-anak dengan retardasi pertumbuhan atau stunting juga perlu diperiksa untuk mengetahui tanda-tanda malnutrisi. Tes diagnostik lainnya termasuk tes darah rutin untuk mendeteksi anemia, infeksi kronis, dan lainnya.

Pengobatan Malnutrisi

Jika seseorang telah didiagnosis mengalami malnutrisi, dokter akan membuat rencana pengobatannya. pasien tersebut mungkin juga perlu mengunjungi ahli gizi dan profesional kesehatan lainnya.

Perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan malnutrisi dan adanya kondisi atau komplikasi lain yang mendasarinya.

Perawatan untuk malnutrisi mungkin termasuk berikut ini:

  • Penyaringan dan pemantauan berkelanjutan.
  • Membuat rencana diet, yang mungkin termasuk mengonsumsi suplemen.
  • Mengobati gejala tertentu, seperti mual.
  • Mengobati infeksi apa pun yang mungkin ada.
  • Memeriksa masalah mulut atau menelan.
  • Menggunakan peralatan makan alternatif.
  • Dalam kasus yang parah, dokter mungkin memberikan nutrisi secara intravena (melalui infus).

Dokter mungkin akan terus memantau pasien untuk memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.

Komplikasi Malnutrisi

Malnutrisi yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:

  • Gangguan respons imun dan peningkatan risiko infeksi.
  • Kekuatan otot berkurang.
  • Gangguan penyembuhan luka.
  • Gangguan fungsi psiko-sosial, termasuk kognisi yang buruk dan peningkatan ketergantungan.
  • Gangguan pemulihan dari penyakit dan pembedahan.
  • Hasil kesehatan yang lebih buruk.
  • Kualitas hidup yang buruk.

Baca juga: Radang Tenggorokan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pencegahan Malnutrisi

Malnutrisi dapat dicegah dengan mengonsumsi beragam nutrisi dari berbagai jenis makanan. Orang lanjut usia, anak kecil, orang dengan penyakit parah atau kronis, dan lainnya mungkin memerlukan perawatan tambahan untuk memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan.

Siapa pun yang memiliki gejala malnutrisi atau kekurangan gizi harus mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Pengobatan yang efektif biasanya tersedia, meskipun waktu pemulihan akan bergantung pada penyebab malnutrisi.

Demikian ulasan lengkap mengenai malnutrisi atau gizi buruk yang dapat mengganggu pertumbuhan, terutama pada anak-anak. Pastikan untuk memantau pola makan anak dan periksakan ke dokter secara rutin untuk memantau kebutuhan gizi anak.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk malnutrisi dan pengobatannya.

Healthline. Diakses pada 28 Maret 2024. Malnutrition: Definition, Symptoms and Treatment. https://www.healthline.com/nutrition/malnutrition

Medical News Today. Diakses pada 28 Maret 2024. Malnutrition: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/179316#summary

Verywell Health. Diakses pada 28 Maret 2024. An Overview of Malnutrition. https://www.verywellhealth.com/what-is-malnutrition-914791#toc-treatment

Sumber

Artikel Lainnya