Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Luka Bakar: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Luka bakar adalah salah satu cedera rumah tangga yang paling umum terjadi, terutama di kalangan anak-anak. Cedera ini terjadi akibat panas api, air panas, bahan kimia, hingga listrik. Luka berkisar dari ringan hingga keadaan darurat medis. Lebih lengkapnya ketahui penyebab, gejala, pengobatan hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Luka Bakar?

Luka bakar adalah kerusakan jaringan kulit akibat panas, paparan berlebihan terhadap sinar matahari atau radiasi lainnya, atau kontak kimia atau listrik. Luka bakar bisa merupakan masalah medis ringan atau kondisi darurat yang mengancam jiwa.

Perawatan untuk luka bakar tergantung pada lokasi tubuh yang terkena dan tingkat keparahan kerusakannya. Luka bakar akibat sinar matahari dan luka bakar kecil biasanya dapat diobati secara mandiri di rumah. Sedangkan luka bakar yang dalam atau meluas memerlukan penanganan medis sesegera mungkin. 

Baca juga: Malnutrisi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Luka Bakar

Mengenali penyebab luka bakar dapat membantu mencegah atau melindungi Anda atau anak Anda dari luka bakar. Berikut ini penyebab luka bakar yang perlu Anda kenali, antara lain:

  • Luka bakar termal. Luka bakar ini dapat meningkatkan suhu kulit dan jaringan di bawahnya. Luka bakar akibat panas terjadi akibat uap, air panas, cangkir kopi yang tumpah, makanan panas, dan lainnya.
  • Luka bakar akibat radiasi. Kondisi ini dapat terjadi akibat paparan sinar ultraviolet matahari (terbakar sinar matahari karena kulit tidak terlindungi dengan baik dari sinar matahari) atau dari radiasi seperti saat sinar-X.
  • Luka bakar akibat bahan kimia. Ini terjadi karena tertelannya asam kuat (seperti pembersih saluran air atau baterai kancing) atau tumpahan bahan kimia (seperti pemutih) ke kulit atau mata.
  • Luka bakar akibat listrik. Luka bakar ini terjadi karena kontak dengan arus listrik dan dapat terjadi karena hal-hal seperti tergigitnya kabel listrik atau tertancapnya jari atau benda pada stopkontak listrik, dan lainnya.

Gejala Luka Bakar

Gejala luka bakar bervariasi tergantung tingkatan atau seberapa dalam kerusakan yang terjadi pada kulit. Diperlukan waktu sekitar satu atau dua hari hingga gejala luka bakar parah muncul. Berikut ini gejala luka berdasarkan tingkatannya: 

1. Luka Bakar Tingkat 1

Luka bakar tergolong ringan karena hanya mengenai lapisan luar kulit (epidermis). Meski begitu dapat menyebabkan kemerahan dan nyeri pada kulit.

2. Luka Bakar Tingkat 2

Jenis luka bakar ini menyerang epidermis dan lapisan kedua kulit (dermis). Ini ditandai dengan pembengkakan dan kulit menjadi merah, putih, atau berjerawat. Lepuh bisa timbul, dan rasa sakitnya bisa sangat parah. Luka bakar tingkat dua yang dalam dapat meninggalkan jaringan parut alias bekas luka.

3. Luka Bakar Tingkat 3

Luka bakar ini mencapai lapisan lemak di bawah kulit. Area kulit yang terbakar mungkin berwarna hitam, cokelat, atau putih. Kulitnya mungkin tampak kasar.Karena lebih dalam, luka bakar ini dapat merusak saraf sehingga menyebabkan mati rasa.

Kapan Harus ke Dokter?

Carilah pertolongan medis darurat apabila mengalami gekala luka bakar berikut ini:

  • Luka bakar yang terjadi pada tangan, kaki, wajah, selangkangan, bokong, sendi utama, atau area tubuh yang luas.
  • Luka bakar dalam, artinya luka bakar mengenai seluruh lapisan kulit atau bahkan jaringan yang lebih dalam.
  • Luka bakar yang menyebabkan kulit terlihat kasar.
  • Luka bakar yang terlihat hangus atau bercak hitam, cokelat, atau putih.
  • Luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia atau listrik.
  • Kesulitan bernapas atau rasa terbakar pada saluran napas.

Jika luka bakar menimbulkan gejala berikut ini, segera hubungi dokter:

  • Tanda-tanda infeksi, seperti keluarnya cairan dari luka, semakin nyeri, kemerahan dan bengkak.
  • Luka bakar atau lepuh yang besar atau tidak sembuh dalam dua minggu.
  • Gejala baru tanpa sebab yang jelas.
  • Jaringan parut yang signifikan.

Diagnosis Luka Bakar

Sebagai langkah awal diagnosis, dokter akan menilai tingkat keparahan luka bakar dengan memeriksa kondisi kulit Anda. Dokter mungkin akan menyarankan agar Anda dipindahkan ke pusat luka bakar jika luka bakar memiliki kondisi berikut: 

  • Luka bakar menutupi lebih dari 10 persen total luas permukaan tubuh.
  • Luka bakar sangat dalam.
  • Luka bakar terjadi pada wajah, kaki atau selangkangan. 

Dokter akan memeriksa cedera lain dan mungkin melakukan tes laboratorium, rontgen, atau prosedur diagnostik lainnya.

Pengobatan Luka Bakar

Luka bakar ringan umumnya dapat diobati di rumah dan biasanya sembuh dalam waktu beberapa minggu. Namun, luka bakar yang serius memerlukan perawatan dengan obat-obatan, pembalut luka, terapi, dan pembedahan. Pengobatan ini untuk mengendalikan rasa sakit, mengangkat jaringan mati, mencegah infeksi, mengurangi risiko jaringan parut dan mengembalikan fungsi.

Berikut ini beberapa pengobatan untuk luka bakar, di antaranya:

1. Perawatan Medis

Setelah mendapatkan pertolongan pertama untuk luka bakar parah, perawatan medis mungkin mencakup obat-obatan dan produk untuk mendorong penyembuhan.  

  • Perawatan berbasis air. Tenaga medis mungkin akan menggunakan teknik seperti terapi kabut ultrasonik untuk membersihkan dan menstimulasi jaringan luka.
  • Cairan untuk mencegah dehidrasi. Pasien luka bakar mungkin memerlukan cairan intravena (IV) untuk mencegah dehidrasi dan kegagalan organ.
  • Obat pereda nyeri dan kecemasan. Penyembuhan luka bakar kemungkinan sangat menyakitkan. Pasien mungkin memerlukan obat morfin dan anticemas – terutama untuk mengganti balutan.
  • Krim dan salep luka bakar. Jika tidak dialihkan ke pusat luka bakar, tim perawatan mungkin akan memilih dari berbagai produk topikal untuk penyembuhan luka, seperti bacitracin dan silver sulfadiazine. Obat ini membantu mencegah infeksi dan mempersiapkan luka untuk menutup.
  • Membalut luka bakar. Tim perawatan mungkin juga menggunakan berbagai pembalut luka khusus untuk mempersiapkan luka agar sembuh. Jika dipindahkan ke pusat luka bakar, kemungkinan besar luka hanya akan ditutup dengan kain kasa kering.
  • Obat untuk melawan infeksi. Jika pasien mengalami infeksi, mungkin memerlukan antibiotik IV.
  • Suntikan tetanus. Dokter mungkin merekomendasikan suntikan tetanus setelah mengalami luka bakar.

Baca Juga: Obat Luka Bakar Ringan yang Aman dan Mudah Ditemukan

2. Terapi Fisik dan Okupasi

Jika kulit yang terbakar luas, terutama jika menutupi sendi, mungkin memerlukan latihan terapi fisik. Perawatan ini untuk membantu meregangkan kulit sehingga persendian tetap fleksibel. 

Jenis latihan lain dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot. 

Terapi okupasi dapat membantu jika Anda mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari.

3. Pembedahan

Luka bakar yang parah mungkin memerlukan satu atau lebih prosedur pembedahan berikut:

  • Cangkok kulit. Prosedur pembedahan di mana bagian kulit sehat pasien digunakan untuk menggantikan jaringan parut akibat luka bakar yang dalam. Kulit donor dari pendonor yang sudah meninggal juga dapat dijadikan solusi sementara.
  • Operasi plastik. Operasi plastik (rekonstruksi) dapat membantu memperbaiki tampilan bekas luka bakar dan meningkatkan kelenturan sendi yang terkena bekas luka.

Komplikasi Luka Bakar

Komplikasi dapat terjadi akibat luka bakar yang dalam atau luas, antara lain:

  • Infeksi bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi aliran darah (sepsis).
  • Kehilangan cairan, termasuk volume darah rendah (hipovolemia).
  • Suhu tubuh sangat rendah (hipotermia).
  • Masalah pernapasan akibat paparan udara panas atau asap.
  • Bekas luka atau area bergerigi yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan (keloid).
  • Masalah tulang dan sendi, seperti ketika jaringan parut menyebabkan pemendekan dan pengencangan kulit, otot atau tendon (kontraktur).

Baca juga: Radang Tenggorokan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pencegahan Luka Bakar

Cara terbaik untuk menghindari luka bakar adalah dengan mencegah terjadinya luka bakar. Aktivitas atau pekerjaan tertentu membuat siapa pun berisiko lebih besar mengalami luka bakar, namun faktanya sebagian besar luka bakar terjadi di rumah. Bayi dan anak kecil adalah kelompok yang paling rentan mengalami luka bakar. 

Berikut ini tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan di rumah, antara lain:

  • Jauhkan anak-anak dari dapur saat memasak.
  • Tempatkan alat pemadam api di dalam rumah, terutama dapur.
  • Ukur suhu air panas sebelum digunakan.
  • Jauhkan korek api dari jangkauan anak-anak.
  • Pasang penutup stopkontak listrik.
  • Periksa dan buang kabel listrik yang kabelnya terbuka.
  • Jauhkan bahan kimia dari jangkauan, dan kenakan sarung tangan saat menggunakan bahan kimia.
  • Gunakan tabir surya setiap hari, dan hindari paparan sinar matahari terlalu lama.
  • Pastikan puntung rokok telah dipadamkan sepenuhnya.

Demikian ulasan lengkap mengenai luka bakar yang perlu Anda ketahui. Mengetahui penyebab hingga pengobatannya dapat membantu Anda mencegahnya dan membantu memilih pengobatan yang tepat.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk luka bakar dan pengobatannya.

#Health Line. Diakses pada 28 Maret 2024. Burns: Types, Treatments, and More. https://www.healthline.com/health/burns#seconddegree-burn

Hopkins Medicine. Diakses pada 28 Maret 2024. Health. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/burns

Mayo Clinic. Diakses pada 28 Maret 2024. Burns. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/burns/diagnosis-treatment/drc-20370545

Sumber

Artikel Lainnya