Penyakit jantung kerap disebut sebagai silent killer. Mengapa? Alasaannya karena serangan jantung dapat terjadi kapan saja tanpa menunjukan tanda-tanda atau gejala. Penyakit ini juga tidak mengenal gender dan usia.
Meski begitu, sebagian kasus serangan jantung umumnya diawali dengan beberapa tanda, hanya saja kerap diabaikan orang penderita atau orang disekitarnya. Pasalnya, beberapa tanda-tanda serangan jantung bahkan tidak terjadi di area dada.
Seperti yang dikatakan oleh Vincent Bufalino, juru bicara American Heart Association, gejala serangan jantung sering bias dengan gejala atau tanda penyakit lainnya sehingga kerap diabaikan. Padahal, penting bagi orang-orang yang berisiko terkena serangan jantung (penderita diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi untuk mewaspadai hal tersebut.
Berikut sejumlah tanda yang perlu diwaspadai :
1. Nyeri atau sesak dada
Nyeri atau sesak dada merupakan tanda yang paling umum terjadi saat serangan jantung. Sesak dada, biasanya dikuti dengan sensasi tertekan atau teremas di tengah dada. Sayangnya, tanda ini sering dianggap sebagai sesak nafas pada asma atau karena gejala maag akut karena biasnya hanya terjadi selama beberapa menit.
Berbeda jika Anda memiliki kondisi medis lain yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, rasa sesak nafas tidak akan hilang bahkan hingga beberapa menit.
Dalam beberapa kasus, sesak dada mungkin tidak akan terjadi sama sekali. Terutama pada wanita, lansia, atau orang yang menderita diabetes.
2. Detak jantung tidak teratur
Detak jantung yang berdebar ketika sedang gugup adalah hal yang wajar. Akan tetapi, jika Anda sering merasakan jantung berdetak lebih cepat dalam beberapa detik dan kemudian kembali ke posisi normal, maka kondisi tersebut perlu mendapat perhatian .
Memang gejala tersebut lebih sering ditemui pada kasus tubuh terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau kurang tidur. Namun, menurut Bufalino jika kondisi detak jantung tidak teratur sering terjadi tanpa sebab bisa menandakan kondisi yang disebut atrial fibrilasi (ritme denyut jantung abnormal)yang membutuhkan perawatan.
3. Nyeri pada sebagian tubuh
Rasa nyeri hingga sakit yang ditimbulakan seolah- olah merambat keseluruh tubuh. Dimulai dari dada ke lengan (lengan kiri lebih mudah terpengaruh, namun tidak menutup kemungkinan mempengaruhi kedua lengan), rahang, leher, punggung, hingga perut. Nyeri pada lengan umumnya diikuti dengan kesemutan tanpa adanya sebab yang jelas.
4. Sering berkeringat
Apabila tubuh sering mengeluarkan keringat dingin dalam jumlah banyak tanpa alasan yang jelas, sebaiknya hindari aktivitas seperti menyetir atau naik turun tangga. Kondisi sering berkeringat dingin yang tidak disertai demam bisa menjadi awal penyakit jantung.
5. Sakit tenggorokan
Pada umumnya sakit tenggorokan menjadi bagian dari gejala flu dan demam. Namun, sebaiknya Anda waspadai jika rasa sakit pada tenggorokan terasa hingga ke dada, karena hal tersebut bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
6. Pusing dan ingin pingsan
Beberapa hal seperti terlalu lama berdiri dalam waktu yang lama, atau kurang asupan makanan bisa membuat Anda merasa pusing dan hilang keseimbangan hingga pingsan. Tetapi, jika Anda sendiri atau orang lain disekitar Anda sedang duduk dan tiba-tiba ingin pingsan, bisa jadi tanda awal serangan jantung.
7. Batuk yang tidak kunjung sembuh
Batuk bukanlah penyakit tidak biasa yang sulit disembuhkan. Sering kali batuk menjadi gejala batuk tejadi pula saat Anda terserang flu. Lain halnya jika batuk yang Anda alami berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tidak kunjung mereda. Hal yang cukup berbahaya tersebut bisa jadi awal terjadinya serangan jantung.
8. Mendengkur yang tidak wajar
Sering mendenagar pasangan atau orang disekitar Anda mendengkur saat tidur? Sebenarnya, hal yang wajar jika seseorang mendengkur saat tidur. Namun, sebaiknya Anda berhati-hati apabila suara dengkuran diikuti dengan nafas yang terputus-putus, karena bisa jadi itulah tanda serangan jantung yang sedang mengintai Anda atau keluarga.
