Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

10 Cara Merawat Organ Intim Wanita Tetap Sehat dan Bersih

Vagina adalah organ intim wanita yang mampu membersihkan dirinya sendiri. Meski begitu, penting bagi wanita untuk tetap memantau dan menjaga kebersihan dan kesehatan vagina Anda. 

Kesehatan vagina tidak hanya akan dirasakan langsung oleh wanita itu sendiri, tetapi juga bagi suaminya. Kondisi vagina yang bersih dan sehat tentu akan terasa aman dan nyaman ketika berhubungan intim. 

Wanita yang tidak menjaga kebersihan dan kesehatan vaginanya berisiko terhadap penyakit, seperti penyakit menular seksual, keputihan berlebih, atau bahkan kanker serviks. Namun, tidak sedikit wanita yang kurang sadar akan kebersihan dan kesehatan organ vitalnya. 

Mengetahui hal itu, sangat penting untuk tahu bagaimana cara merawat vagina Anda agar senantiasa bersih dan sehat. Lebih lanjut simak tips merawat organ kewanitaan di bawah ini.

Cara Tepat dan Aman untuk Merawat Kesehatan Vagina

Seperti disebutkan sebelumnya, vagina memiliki kemampuan membersihkan dirinya sendiri, sehingga menjaganya tetap bersih. Namun yang perlu wanita lakukan adalah menggunakan sedikit air hangat untuk membasuh area luar vagina. Selain itu, ada tips yang perlu wanita lakukan untuk merawat vagina.

Berikut ini adalah cara merawat kebersihan dan kesehatan vagina, di antaranya:  

1. Membersihkan Vagina secara Rutin

Membersihkan atau membasuh vagina setiap kali setelah buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB)adalah rutinitas yang harus dilakukan. Namun, banyak wanita salah cara melakukannya. 

Cara membersihkan vagina setelah BAK atau BAB yang benar adalah dari arah vagina menuju anus. Cara ini bertujuan untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina yang justru dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri. Setelah membasuh vagina, jangan lupa mengeringkannya menggunakan handuk atau tisu toilet.

2. Rutin Membersihkan Vagina Saat Menstruasi

Ketika mengalami menstruasi, pastikan untuk membersihkan area vagina lebih dari dua kali dalam sehari. Membersihkan dan mengganti pembalut tergantung seberapa deras darah menstruasi yang keluar.  

Saat membersihkan darah menstruasi, cukup menggunakan air hangat atau air mengalir dan sabun yang berbahan lembut. Anda juga disarankan untuk segera mengganti pembalut saat sudah terasa lembap atau basah.

Baca Juga: Rekomendasi Produk Pembersih Kewanitaan yang Aman untuk Miss V

3. Mencukur Rambut Kemaluan Seperlunya

Rambut kemaluan berfungsi melindungi vulva dari bakteri, virus. melindungi kulit sensitif, dan mengurangi gesekan saat berhubungan seks. Merki begitu, mencukur dan merapikan rambut kemaluan disarankan tetapi tidak sampai habis. Selama rutin dibersihkan, rambut kemaluan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Perlu diketahui, mencukur rambut kemaluan sampai habis dapat menyebabkan luka bakar, kemerahan, gatal saat rambut tumbuh kembali, dan infeksi dari rambut yang tumbuh ke dalam. Luka dan goresan di area vagina juga dapat menimbulkan bakteri yang tidak diinginkan.

4. Gunakan Celana Berbahan Katun dan Tidak Terlalu Ketat

Menggunakan celana berbahan katun bersifat breathable, yang memungkinkan area kulit di sekitar vagina bisa bernapas. Celana katun juga efektif melancarkan sirkulasi udara di area kemaluan dan mampu menyerap keringat.

Selain itu, jangan lupa untuk mengganti celana dalam Anda secara teratur, terutama jika sudah terasa basah atau lembap. Bila tips ini dilakukan secara disiplin, kondisi vagina bisa lebih sehat dan terbebas dari infeksi jamur dan bakteri.

5. Menggunakan Kondom

Saat berhubungan intim, sangat penting untuk menggunakan kondom guna melindungi diri Anda dari penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes, gonore, klamidia, sifilis, dan HIV, serta kehamilan yang tidak diinginkan.

Jadi, pastikan untuk menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim, terutama jika sering berganti pasangan seks atau dengan orang yang telah terinfeksi. 

Namun, pastikan Anda tidak alergi kondom lateks, karena jika memilikinya dapat menyebabkan efek samping, seperti gatal hingga keputihan. Untuk itu, sebaiknya gunakan kondom poliuretan yang terbuat dari plastik sintetis.

Baca Juga: Obat Keputihan yang Bantu Atasi Gatal dan Bau Tak Sedap

6. Menggunakan Kontrasepsi Hormonal dengan Bijak

Sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi seperti suntik KB, berkonsultasi dengan dokter atau bidan terlebih dulu. Hal ini karena untuk mempertimbagkan efek sampingnya, salah satunya adalah vagina menjadi kering.

Kondisi vagina yang kering menyebabkan rasa sakit saat berhubungan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat menurunkan gairah seksual.

7. Perbanyak Minum Air Putih

Sama seperti bagian tubuh lainnya, organ intim wanita juga dapat mengalami kekurangan cairan (dehidrasi). Kondisi ini menyebabkan vagina kering sehingga menyebabkan ketidaknyaman, sakit saat berhubungan intim, dan bahkan hingga meningkatkan risiko infeksi.   

Guna menghindari dehidrasi, sebaiknya minum air yang cukup. Wanita disarankan minum sebanyak 2,6 liter atau setara dengan 9 gelas air putih setiap hari.  

8. Gunakan Pelumas

Setiap wanita memiliki kelembapan vagina yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mungkin dapat memengaruhi kelembapan vagina, seperti kurangnya stimulasi seks (foreplay), stres, menopause, atau efek samping obat.

Kondisi tersebut tentu menjadi perhatian Anda ketika akan berhubungan intim dengan pasangan. Kondisi vagina yang kering dapat menimbulkan rasa sakit saat bercinta. 

Memperbanyak minum air dapat membantu mengembalikan kelembapan vagina. Selain itu, menggunakan pelumas juga disarankan saat berhubungan intim. Ini untuk menghindari gesekan yang kasar apabila vagina kering. Namun, sebaiknya gunakan pelumas berbahan dasar air guna menghindari risiko infeksi jamur.

Baca Juga: Rekomendasi Pelumas Seks yang Cocok untuk Bercinta

9. Jangan Mengabaikan Pendarahan Pascamenopause

Perdarahan pascamenopause adalah kondisi di mana pendarahan vagina yang terjadi setahun atau lebih setelah periode menstruasi terakhir.

Pendarahan pascamenopause bisa menjadi gejala kekeringan pada vagina, polip (pertumbuhan non-kanker), kanker, atau perubahan lain pada sistem reproduksi wanita.

Maka dari itu, jika anda pernah mengalami pendarahan setelah menopause, sebaiknya segera temui dokter untuk menjalani pemeriksaan.

10. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Selain menjalani perawatan vagina di rumah, alangkah baiknya lakukan pemeriksaan kesehatan terkini dengan rutin mengunjungi dokter kandungan.

Penting untuk diingat bahwa bahwa interval pemeriksaan Pap smear berubah berdasarkan usia Anda dan temuan Pap smear. Bagi wanita yang lebih muda, mendapatkan vaksinasi HPV sangat penting untuk mengurangi risiko kanker serviks.

Nah, itu dia berbagai tips dan cara merawat vagina agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya. Guna mendapatkan manfaatnya, lakukan tips ini secara disiplin. Seiring merawat vagina, terapkan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan kesehatan dan olahraga secara rutin.

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara umum atau kesehatan organ intim Anda.

Cleveland Clinic. Diakses pada 6 Maret 2024. 9 Tips To Keep Your Vagina and Vulva Healthy. https://health.clevelandclinic.org/how-to-keep-your-vagina-happy-healthy

Goodhousekeeping. Diakses pada 6 Maret 2024. What the Color of Your Vaginal Discharge Means, According to Gynos. https://www.goodhousekeeping.com/health/a34156/vaginal-discharge-causes-treatment/

HHS.gov. Diakses pada 6 Maret 2024. Reproductive Health. https://opa.hhs.gov/

Mayoclinic. Diakses pada 6 Maret 2024. Vagina: What's Normal, What's Not. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/vagina/art-20046562

NHS. Diakses pada 6 Maret 2024. Live Well. Keeping Your Vagina Clean and Healthy.https://www.nhs.uk/live-well/sexual-health/keeping-your-vagina-clean-and-healthy/

Sumber



Keuntungan Belanja di Farmaku

100% Produk Ori, dan Berkualitas

Pengiriman Cepat Sampai

Nikmati Promo Menarik

Nikmati Gratis Ongkos Kirim

Produk Kesehatan Terlengkap

Dapatkan Poin Setiap Transaksi

Artikel Terkait Kesehatan