Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Fibrosis Paru

Fibrosis adalah kondisi gangguan pernafasan yang disebabkan oleh keberadaan jaringan parut di paru-paru sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi secara normal.

Kondisi penyakit ini tidak menular namun dapat memburuk dan berkembang secara perlahan di dalam tubuh penderitanya.

Fibrosis paru juga dikenal sebagai penyakit asbestosis. Umumnya kondisi ini dialami oleh orang dewasa terutama lansia.

Penyebab 

Fibrosis paru disebabkan karena kemunculan jaringan parut di dalam paru-paru yang umumnya dipicu oleh beberapa faktor seperti:

  1. Terpapar polusi, debu, asap, serat asbes, logam keras atau bahan kimia berbahaya dari lingkungan pekerjaan. Partikel- partikel berbahaya tersebut biasanya ditemui pada lingkungan kerja seperti pertambangan atau pertanian.
  2. Masalah medis lainnya seperti pneumonia, artritis, reumatoid atau sarcoidosis.
  3. Mengalami infeksi virus.
  4. Penggunaan obat-obat tertentu.
  5. Radioterapi, terapi pengobatan kanker dalam jangka waktu yang lama.

Beberapa faktor dibawah ini juga dapat meningkatkan risiko fibrosis paru, antara lain:

  • Kebiasaan merokok.Perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi mengalami fibrosis paru dibandingkan perokok pasif.
  • Usia.Fibrosis paru sebagian besar dialami oleh laki-laki, pada kisaran usia 40-70 tahun. Meski begitu kondisi ini juga dapat dialami oleh bayi dan anak-anak.
  • Genetik. Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat fibrosis paru, maka kemungkinan Anda mengalami hal serupa juga semakin besar.

Gejala

Orang yang mengalami kondisi ini biasanya akan merasa sesak nafas meski hanya melakukan aktivitas ringan (seperti berpakaian), batuk ringan, badan lemas atau kelelahan, nyeri otot dan sendi, disertai berat badan yang semakin menurun.

Baca juga: Artikel kesehatan lainnya

Jika Anda mengalami batuk selama lebih dari 3 minggu berturut- turut sebaiknya segera konsultasikan pada dokter agar mendapatkan penanganan dan pengobatan medis.

Apakah fibrosis paru bisa sembuh ?

Pada sebagian orang sayangnya, kerusakan paru seperti fibrosis tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan. Meski begitu gejalanya masih dapat diatasi melalui pengobatan medis.

Pengobatan

Tujuan pengobatan fibrosis adalah untuk memperlambat kerusakan pada paru serta meredakan gejala yang muncul. Beberapa obat yang dapat diresepkan oleh dokter antara lain:

  • Pirfenidone. Obat ini merupakan senyawa turunan dari pyridine yang memiliki efek antiinflamasi dan antifibrosis pada studi invitro dan hewan.
  • Nindetanib. Obat ini menghambat perubahan jaringan paru menjadi jaringan parut.
    Obat kortikosteroid seperti prednisone untuk mengurangi efek inflamasi yang terjadi.
  • Azathioprine. Khusus untuk pasien fibrosis idiopatik yang baru terdiagnosis, TIDAK dianjurkan menggunakan obat ini. Penggunaan obat ini untuk pasien IPF harus diawasi dan dihentikan apabila muncul tanda menurunnya kesehatan pada pasien.

Biasanya dokter akan memberikan beberapa tindakan medis sebagai perawatan, antara lain:

  • Terapi tambahan oksigen untuk membantu pernafasan pasien
  • Rehabilitasi, dengan melatih teknik pernapasan 

Perlukah dilakukan transplantasi paru ?

Tindakan transplantasi paru hanya dilakukan jika tingkat kerusakan paru yang dialami sudah parah dan upaya pengobatan dan perawatan terbukti tidak efektif. Metode yang dilakukan adalah dengan mengganti paru-paru yang rusak dengan paru-paru pendonor yang masih sehat.

Komplikasi

  • Hipertensi pulmonal. Aliran darah menuju paru-paru menjadi terganggu akibat jaringan parut yang memenuhi pembuluh darah di paru-paru.
  • Cor pulmonale atau gagal jantung kongestif sebelah kanan. Tekanan pada arteri pulmonalis pada kondisi hipertensi pulmonal menyebabkan jantung bekerja lebih keras memompa darah menuju paru.
  • Jantung akan membesar, kehilangan struktur, dan melemah.
  • Emboli paru. Kondisi ini adalah tersumbatnya arteri pulmonalis oleh gumpalan darah yang berasal dari bagian tubuh lainnya, umumnya kaki.
  • Kanker paru-paru. Seperti dilaporkan, fibrosis paru idiopatik berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker paru.

Kesimpulan 

Fibrosis paru atau asbestosis adalah salah satu gangguan pernapasan yang tidak dapat disembuhkan. Disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut di paru-paru.

Baca juga:Bronkospasme (Penyempitan saluran pernafasan) 

Gejala umumnya berupa rasa sesak dan terikat pada dada, nafas pendek, batuk, hingga nyeri sendi dan otot .

Umumnya dialami oleh orang dewasa dan lansia kisaran usia 40 – 70 tahun. Tidak menutup kemungkinan bayi dan anak juga dapat mengalami kondisi ini.

Meski tidak dapat disembuhkan, gejala dapat diredakan dengan pemberian obat seperti pirfenidone dan nintedanib.

Fibrosis paru memiliki komplikasi seperti hipertensi pulmonal hingga kanker paru.

mm.wirral.nhs.uk. Azathioprine for idiopathic pulmonary fibrosis shared care guideline. Januari 2016.
pulmonaryfibrosismd.com. IPF and Pulmonary Embolism: Is there a Connection ? Oktober 2018.
ersjournals.com. Lung cancer in patients with idiopathic pulmonary fibrosis. Juni 2001.

Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya