Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Bronkospasme

Bronkospasme adalah penyempitan saluran pernafasan menuju paru-paru atau bronkus akibat mengencangnya otot-otot dinding bronkial yang melapisinya. Oleh karena itu, asupan oksigen yang masuk akan terhambat sehingga menyebabkan penderita kesulitan bernafas, atau batuk yang disertai mengi.

Bronkospasme rentan dialami oleh orang yang menderita asma atau alergi yang berkaitan dengan saluran pernafasan.

Penyebab

Setiap pembengkakan, peradangan, atau iritasi yang terjadi pada saluran udara dapat berujung menjadi bronkospasme, seperti akibat dari:

  • Asma
  • Alergi debu, tungau, atau bulu hewan peliharaan
  • Infeksi jamur, virus, dan bakteri

Selain itu faktor-faktor risiko bronkospasme lainnya adalah:

  • Sering terpapar asap dari atau polusi
  • Terpapar bahan kimia berbahaya
  • Kebiasaan merokok
  • Mendapatkan anestesi umum pasca melakukan operasi yang mengiritasi paru- paru
  • Efek samping penggunaan obat – obatan

Gejala Bronkospasme

Ketika Anda mengalami bronkospasme, mungkin Anda akan merasa kencang pada bagian dada dan kesulitan menarik nafas. Umumnya juga disertai dengan kemunculan gejala lain seperti: 

  • Mengeluarkan suara mengi (terdengar seperti siulan) saat menarik nafas
  • Batuk secara terus – menerus
  • Merasa lelah

Diagnosis Bronkospasme


Untuk mendiagnosis penyakit bronkospasme, sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter spesialis paru-paru. Umumnya dokter akan menganjurkan agar Anda melakukan serangkain tes untuk mengukur kesehatan paru-paru. Berikut diantaranya:

  1. Spirometry , tes bernafas menggunakan tabung spirometri untuk mengukur kekuatan udara saat bernafas.
  2. Lung volume test (tes volume paru-paru) untuk mengukur berapa banyak oksigen dapat ditangkap oleh paru-paru.
  3. Lung diffusion capacity (kapasitas difusi paru-paru), untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah.
  4. Pulse oximetry, tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat oksigen di dalam darah.
  5. Eucapnic voluntary hyperventilation, tes ini dilakukan untuk mendiagnosis bronkospasme dengan cara menghirup campuran oksigen dan karbondioksida.
  6. CT Scan, berbeda dengan tes lainnya, tes ini dilakukan untuk mendeteksi masalah lain pada paru-paru.

Pengobatan Bronkospasme

Bronkospasme atau asma bronkial dapat diatasi melalui pengobatan medis. Metode pengobatannya sama dengan pengobatan asma pada umumnya, yaitu menggunakan obat pengontrol gejala yang bertujuan untuk:

  • Menghentikan batuk disertai mengi
  • Mengencerkan lendir yang menumpuk
  • Merenggangkan otot di saluran udara paru-paru.


Dokter mungkin akan memberikan obat asma oral saat Anda mengalami bronkospasme, seperti:

  1. Obat kortikosteroid untuk meredakan peradangan pada paru – paru
  2. Teofilin yang termasuk obat golongan anti asma untuk menangani sesak nafas dengan cara mengendurkan otot pada saluran pernafasan.
  3. Antibiotik jika Anda juga mengalami infeksi bakteri.
  4. Inhaler asma dan asma nebulizer yang dapat membantu mengontrol gejala asma saat timbul.

Kesimpulan:

Bronkospasme adalah sebuah kondisi yang disebabkan penyempitan saluran pernafasan manusia atau bronkus. Hal ini akibat mengencangnya otot dinding yang melapisi saluran pernafasan tersebut. Bronkospasme mengakibatkan aliran udara menurun menuju paru-paru sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernafas. Bronkospasme rentan dialami oleh orang yang menderita asma atau alergi.

Baca juga:Fibrosis Paru

Gejala bronkospasme antara lain: nafas sesak, batuk yang disertai suara mengi, dan kelelahan.

Butuh beberapa rangkaian tes untuk mendeteksi seberapa parah bronkospasme yang Anda alami. Pengobatan bronkospasme bervariasi tergantung kondisi pasien, beberapa obat yang dapat diresepkan oleh dokter meliputi, obat kortikosteroid, antibiotik, teofilin, dan inhaler / asma nebulizer untuk meredakan gejala.

https://www.healthline.com/health/bronchospasm#when-to-see-your-doctor, Nov 2018
https://doktersehat.com/asma-bronkial-penyebab-gejala-dan-pengobatan
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyakit-bronchospasm-adalah, Sep 2018

Sumber

Artikel Lainnya