Giardiasis adalah kondisi infeksi pada usus kecil yang disebabkan oleh bakteri mikroskopis bernama giardia lamblia.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus kondisi giardis lebih banyak ditemukan pada negara- negara berkembang yang padat penduduk dengan sanitasi dan kontrol kualitas sumber air yang kurang baik.
Gejala Giardiasis
Kemunculan gejala giardiasis akan terjadi pada 1-3 minggu setelah Anda terinfeksi. Namun, gejala umumnya akan berlangsung selama 4-6 minggu hingga lebih. Gejala-gejala tersebut antara lain:
- Kelelahan
- Diare dengan tinja berminyak
- Berat badan menurun
- Hilang nafsu makan
- Sakit kepala
- Perut kram
- Mual dan muntah
- Perut kembung disertai sering buang gas (kentut)
Penyebab Giardiasis
Giardiasis disebabkan oleh bakteri Giardia lamblia. Bakteri ini hidup di kotoran (feses) manusia dan hewan (termasuk sapi, domba, anjing) yang dapat mencemari air, tanah, dan makanan.
Penularan giardiasis paling umum adalah melalui konsumsi air yang mengandung bakteri giardia lamblia. Air yang terkontaminasi biasanya terdapat pada kolam renang, spa, danau, atau genangan air.
Baca juga: Mengenal Penyakit Kanker Usus Besar
Makanan sebetulnya juga dapat menjadi sarana penyebaran giardiasis. Namun kemungkinan terjadinya kontaminasi pada makanan sangat kecil. Karena ketika makanan dimasak hingga matang, bakteri yang terkandung di dalamnya pun akan mati. Risiko tertular lebih besar jika Anda tidak mencuci tangan atau mencuci peralatan makan dengan air yang terkontaminasi.
Penyebab lain giardiasis antar manusia adalah melalui kontak langsung dengan cara berhubungan seks anal (melalui dubur) tanpa alat kontrasepsi dengan penderita giardiasis.
Faktor Risiko Giardiasis
Kondisi giardiasis tidak hanya rentan dialami oleh orang dewasa, melainkan juga pada anak-anak terutama yang sering dititipkan pada tempat penitipan anak. Bakteri giardia lamblia, dapat menyebar melalui kegiatan seperti mengganti popok anak.
Komplikasi Giardiasis
Pada sebagian kasus kondisi giardiasis dapat sembuh dengan sendirinya meski tanpa pengobatan selama beberapa minggu. Namun pada giardiasis berkepanjangan yang tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kemunculan masalah medis lainnya seperti:
- Kesulitan menyerap laktosa, vitamin, dan folat
- Gangguan mental dan perkembangan anak terhambat.
- Fungsi tubuh terganggu akibat dehidrasi
Pengobatan
Kondisi giardiasis tidak selalu memerlukan perawatan, namun apabila merasa kondisi semakin memburuk sebaiknya Anda konsultasi pada dokter agar diberikan penanganan yang tepat. Dokter mungkin akan meresepkan obat antibakteri seperti:
Metronidazole, adalah obat antibakteri atau antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengobati kondisi giardiasis. Umumnya, obat ini digunakan selama 5-7 hari. Selain itu, obat ini sering diberikan pada pasien sebelum melakukan operasi usus.
Tinidazole, sama seperti metronidazole obat ini juga dapat digunakan sebagai pengobatan giardiasis. Tinidazole biasanya digunakan dalam dosis tunggal.
Nitazoxanide, adalah obat antibakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi giardiasis pada anak-anak karena dibuat dalam bentuk sirup.
Atau dapat menggunakan alternatif obat antibakteri lainnya seperti paromomycin, quinacrine, dan furazolidone.
Kesimpulan
Giardiasis adalah infeksi usus kecil akibat bakteri giardia lamblia. Infeksi menular ini dapat disembuhkan dan penyebarannya umumnya melalui air, tanah, makanan, minuman yang terkontaminasi atau hewan yang terinfeksi.
Meski dapat disembuhkan, giardiasis yang berkepanjangan tetap membutuhkan pengobatan untuk menghindari komplikasi yang lebih parah. Umumnya pengobatan menggunakan obat antibakteri seperti metronidazole.