Selain bermain dengan sex toys atau mencoba posisi baru, oral seks juga menjadi pilihan untuk memuaskan pasangan. Kegiatan ini juga kerap dijadikan pemanasan untuk membuat semakin terangsang.
Meskipun begitu, masih cukup banyak pro dan kontra terkait dengan oral seks. Banyak yang menganggap bahwa aktivitas ini berisiko menularkan penyakit. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa oral seks membawa banyak keuntungan bagi kesehatan. Lalu, manakah yang benar? Berikut berbagai informasi lengkap terkait mitos dan fakta oral sex.
Apa Itu Oral Seks?
Oral seks adalah aktivitas seksual yang melibatkan mulut, seperti mencium, menjilat, atau mengulum area vital pasangan untuk menambah kenikmatan. Biasanya, cara ini digunakan saat foreplay demi meningkatkan gairah pasangan. Namun, tidak jarang yang melakukannya karena merasa lebih aman dibandingkan hubungan intim.
Faktanya, praktik seks menggunakan mulut tetap berisiko menularkan penyakit. Terlebih saat ini kita sedang menghadapi virus COVID-19 yang bersarang di mulut bagian dalam. Sehingga, segala kegiatan yang menggunakan mulut, baik itu oral seks ataupun deep kiss, dapat mengakibatkan kesehatan terganggu.
Sadar akan adanya bahaya yang timbul, pemerintah Indonesia melalui Rancangan Undang-undang tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) membahas akan hukum seks oral dan kegiatan seks tidak lazim lainnya. Putusan ini berdasarkan banyaknya penyakit yang bisa ditimbulkan mulai dari infeksi hingga kanker.
Baca juga:
Cara Menjaga Kesehatan Organ Intim Wanita, Ampuh Cegah Penyakit Menular Seksual!
Bukan Sekadar Pemanasan, Simak Manfaat Foreplay untuk Menambah Keintiman
Manfaat Oral Seks
Variasi dalam berhubungan intim sangat penting dilakukan supaya tidak timbul kebosanan saat seks. Inilah mengapa oral seks tetap penting dilakukan terutama ketika pemanasan untuk membuat pasangan semakin bersemangat. Tidak hanya memberikan kenikmatan, ternyata seks yang dilakukan secara oral ini juga memberikan manfaat, antara lain:
1. Antidepresan
Sperma mengandung kortisol, estrogen, dan oksitosin yang bermanfaat sebagai antidepresan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menelan sperma atau melakukan oral seks cenderung tidak mudah stres dan merasa sedih.
2. Anti-Aging
Sperma mengandung bahan kimia bernama spermidine yang bermanfaat memperlambat proses penuaan. Namun, jangan aplikasikan sperma pada wajah dan cukup menelannya untuk mendapatkan wajah awet muda.
3. Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Wanita berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit kanker payudara. Untungnya, salah satu manfaat oral seks adalah bisa meminimalisir penyakit ini dengan melakukannya paling tidak dua kali dalam seminggu. Hal ini disebabkan semen yang mengandung bahan kimia yang bisa membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.
4. Menghilangkan Rasa Sakit
Bagi Anda yang sering lupa dan membutuhkan agenda sebagai pengingat, cobalah untuk rutin melakukan oral seks. Pasalnya, semen pada sperma mengandung nutrisi yang membantu fungsi otak lebih efektif.
5. Meningkatkan Daya Ingat
Cairan semen yang bertugas mengantar sel sperma untuk membuahi sel telur mengandung oksitosin dan endorfin yang berfungsi sebagai pereda nyeri. Sehingga cara ini bisa menjadi obat alami yang menyenangkan saat Anda sakit kepala, sakit punggung, atau nyeri lainnya.
Risiko Oral Seks
Meskipun dapat memberikan manfaat, beberapa ahli menyatakan bahwa oral seks tidaklah aman dilakukan. Melakukan aktivitas oral pada area intim tanpa pengaman bisa menularkan beberapa penyakit. Berikut tiga hal yang bisa meningkatkan risiko oral seks:
- Mulut bersentuhan langsung dengan cairan atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.
- Terdapat luka pada mulut yang menjadi pintu masuknya kuman dan bakteri.
- Tidak adanya pelindung yang digunakan saat melakukan oral seks.
Akibatnya, Anda pun dapat terkena berbagai penyakit menular seksual yang mengancam kesehatan tubuh. Setidaknya ada 11 penyakit yang timbul dengan melakukan oral seks, antara lain:
1. Human Papillomavirus (HPV)
HPV dikenal sebagai virus yang memicu penyakit kanker serviks pada wanita. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan kanker lain, seperti kanker tenggorokan, kanker mulut, dan kanker yang berhubungan dengan organ seksual. Sedangkan penyakit serius yang timbul akibat HPV adalah penyakit kutil kelamin.
Walaupun sangat kecil kemungkinan muncul kutil kelamin akibat oral seks, tapi sekali tertular penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Bentuk perawatan yang dilakukan berupa obat-obatan dan pembedahan. Maka, sangat penting bagi pria maupun wanita melakukan hubungan intim dengan aman sebagai bentuk pencegahan.
2. Herpes
Herpes merupakan penyakit menular seksual yang banyak diderita. Ada dua tipe herpes, yaitu herpes oral dan herpes genital. Herpes oral memiliki ciri timbulnya lecet dan luka dingin pada area mulut, sedangkan herpes genital ditandai dengan rasa nyeri, gatal, dan luka kecil pada kelamin yang berubah menjadi bisul dan koreng.
Melakukan oral seks tanpa kondom berisiko tertular herpes oral maupun genital. Jika pasangan Anda mengidap herpes oral, maka Anda bisa terserang herpes genital akibat dari mulut yang bersentuhan dengan kelamin. Begitu pula sebaliknya, herpes oral terjadi setelah mulut menyentuh area intim yang memiliki blister.
3. Gonorrhea
Gonorrhea disebabkan oleh virus dan bakteri yang ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air mani, cairan praejakulasi, darah, atau cairan pada vagina. Sehingga oral seks sangat berisiko terserang penyakit ini karena aktivitasnya yang erat dengan cairan tersebut. Virus dan bakteri masuk melalui luka yang ada pada mulut atau kelamin saat melakukan oral seks.
4. Chlamydia
Chlamydia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Umumnya, chlamydia menyerang saluran dalam penis (uretra) pada pria dan organ panggul pada wanita. Namun, penyakit ini juga bisa menyerang area tubuh lain seperti dubur, mata, atau tenggorokan yang terkena cairan dari organ intim.
5. Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan pada organ hati akibat virus. Penularan hepatitis B melalui hubungan seksual tanpa kondom atau berbagi jarum suntik. Virus hepatitis B berada dalam cairan tubuh, seperti sperma dan cairan vagina, serta darah. Sehingga, melakukan oral seks tanpa pengaman bisa berisiko terkena penyakit ini.
6. Hepatitis C
Serupa dengan hepatitis B, penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C ini menyerang organ hati. Penderita hepatitis C dapat mengalami komplikasi berupa disfungsi hati, liver kronis, hingga kanker hati. Seseorang dapat tertular penyakit ini jika melakukan seks tanpa kondom atau saat darah penderita masuk ke tubuhnya, baik ketika berbagi jarum suntik atau donor darah.
7. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeksi usus yang ditularkan melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi. Jika aktivitas oral seks Anda termasuk menjilat area anus, maka sangat tinggi risiko penularannya. Meskipun tampak bersih, tapi tidak menutup kemungkinan kotoran masuk melalui mulut.
8. HIV
Beberapa ahli menyatakan bahwa kemungkinan HIV tertular melalui oral seks sangatlah kecil. Meskipun begitu, tidak ada yang menjamin bahwa Anda sama sekali tidak dapat terserang penyakit ini. Risiko terserang HIV semakin tinggi jika Anda memiliki luka pada mulut, gusi, atau alat kelamin.
9. Shigellosis
Serupa dengan hepatitis A, gastroenteritis shigella adalah infeksi usus akibat bakteri yang ada pada kotoran. Oral seks yang melibatkan anus berisiko tinggi tertular penyakit ini.
10. Syphilis
Sifilis atau raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Penularan terjadi ketika bakteri masuk melalui luka kecil, lecet, ruam pada kulit, atau melalui selaput lendir, seperti jaringan mulut dan kelamin. Sifilis dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan dapat berisiko menjadi serius hingga kematian jika dibiarkan.
11. Pubic Lice
Kutu kemaluan adalah serangga kecil penghisap darah yang ditemukan di area genital. Hewan ini menimbulkan rasa gatal tidak tertahankan dan dapat menyebar saat berhubungan badan.
Bagaimana Melakukan Oral Seks yang Aman?
Oral seks hampir tidak bisa dilepaskan dari keseluruhan aktivitas bercinta. Kegiatan ini juga menjadi pemanasan yang ampuh untuk meningkatkan gairah pasangan. Supaya Anda terhindar dari bahaya oral seks, pastikan aktivitas ranjang dilakukan dengan aman. Berikut cara tepat melakukan oral sex yang aman:
1. Pastikan Pasangan Anda dalam Keadaan Sehat
Berganti pasangan dengan riwayat kesehatan yang tidak diketahui memiliki risiko tinggi terkena penyakit menular seksual. Inilah mengapa Anda dianjurkan berhubungan intim dengan pasangan yang sama dalam satu waktu. Pastikan lawan bercinta Anda dalam kondisi sehat dan tidak berisiko menularkan penyakit apa pun.
2. Cuci Bersih Alat Kelamin
Untuk menghindari adanya kotoran, hewan, virus, ataupun bakteri yang menempel, bersihkan badan sebelum bercinta. Minimal, bersihkan area intim dengan sabun khusus sebelum melakukan oral seks.
3. Gunakan Kondom
Hingga saat ini, kondom dianggap menjadi alat kontrasepsi yang bisa meminimalisir berbagai penularan penyakit. Meskipun sebagian orang merasa kurang nyaman menggunakannya, namun kondom membantu Anda terhindar dari bakteri dan virus berbahaya. Supaya kenyamanan seks tidak terganggu, pilih kondom dengan variasi bentuk dan rasa yang pasangan sukai.
4. Ejakulasi di Luar
Salah satu cara menghindari penyakit menular seksual adalah dengan melakukan ejakulasi di luar mulut. Hal ini bertujuan menghindari masuknya bakteri dan virus yang terbawa oleh sperma dan cairan kelamin lainnya.
Sering kali penyakit menular seksual tidak menunjukkan gejala pada awal penularan. Sehingga Anda sangat dianjurkan untuk selalu waspada akan adanya perubahan pada tubuh terutama organ intim. Disamping itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter supaya dapat mendeteksi penyakit sejak dini. Ajak pasangan Anda untuk turut cek kesehatannya agar kedua pihak memperoleh kehidupan seks yang sehat dan penuh gairah.