Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami ibu pada masa kehamilan trimester pertama. Morning sickness sering dianggap sebagai tanda-tanda awal wanita sedang mengandung.
Morning sickness dapat terjadi kapanpun, siang atau malam. Umumnya morning sickness akan berhenti setelah melewati trimester pertama masa kehamilan.
Baca juga: Mengatasi Kekurangan Vitamin D Pada Ibu Hamil
Morning sickness merupakan hal wajar yang dialami oleh ibu hamil serta tidak membahayakan bayi di dalam kandungan. Bahkan beberapa penelitian mengemukakan, bahwa morning sickness adalah tanda kehamilan yang terbilang normal dan sehat. Menurut beberapa dokter, rasa mual yang disertai muntah memberi pertanda bahwa plasenta berkembang dengan baik.
Kapan Morning Sickness Mulai Terjadi?
Morning sickness akan mulai dialami pada saat memasuki usia kehamilan 6 minggu atau bulan kedua kehamilan. Sebagian besar wanita akan berhenti mengalami kondisi ini setelah trimester pertama berakhir atau minggu ke-12 masa kehamilan.
Penyebab Morning sickness
Perubahan hormon pada trimester pertama kehamilan diduga menjadi penyebab morning sickness pada ibu hamil. Perubahan tersebut berkaitan dengan hormon Human chorionic gonadotropin (HCG) yaitu hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
- Penyebab mual pada wanita hamil secara umum juga dikarenakan beberapa hal seperti:
- Meningkatnya sensitivitas terhadap bau dan aroma tertentu
- Meningkatnya hormon estrogen
- Mengalami masalah psikologis masa kehamilan
- Infeksi saluran kencing
- Mengalami morning sickness pada kehamilan sebelumnya
- Kehamilan pertama
Penanganan dan Pencegahan Morning Sickness
Pada kondisi morning sickness, gejala mual dan muntah dapat diatasi secara mandiri oleh ibu hamil dirumah tanpa memerlukan penanganan khusus. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Istirahat yang cukup, untuk membantu memulihkan tubuh yang kelelahan akibat muntah
- Minumlah air mineral pada saat Anda terbangun di pagi hari
- Konsumsilah makanan ringan seperti biskuit kering jika merasa lapar setelah terbangun
- Hindari makanan dengan aroma menyengat yang dapat menyebabkan mual
- Pilihlah makanan yang kaya kandungan protein seperti kacang- kacangan dan yogurt
- Segera konsumsi minuman yang terbuat dari jahe , untuk membantu meredakan rasa mual sekaligus
- menghangatkan tubuh ibu hamil
- Gunakanlah pakaian yang nyaman digunakan
- Carilah udara segar dengan berjalan – jalan jika mual muncul di pagi dan sore hari
- Menghindari ruangan dengan suhu kamar hangat
- Bukalah jendela atau ventilasi kamar apabila Anda merasakan mual saat terbangun di pagi hari.
- Alihkan perhatian Anda dengan hal – hal yang menyenangkan
Gejala Morning Sickness
Ibu hamil yang mengalami morning sickness umumnya memiliki gejala mual dan muntah. Namun, jika mual dan muntah dialami secara berlebihan dapat mengakibatkan ibu mengalami kelelahan, dehidrasi, kekurangan gizi dan nutrisi, dan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi morning sickness yang parah ini disebut dengan hyperemesis gravidarum. Kondisi ini dapat membahayakan ibu hamil dan janin.
Mual dan muntah berlebihan juga dapat menjadi pertanda adanya gangguan kehamilan lainnya seperti hamil anggur.
Segera periksa ke dokter jika mual dan muntah yang Anda alami disertai dengan:
- Mual dan muntah secara terus menerus selama 24 jam
- Nyeri perut
- Tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih 8 jam
- Demam
- Urine berwarna gelap
- Pusing dan sakit kepala
- Muntah darah
- Detak jantung cepat dan tidak teratur
Kesimpulan:
Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang wajar dialami oleh ibu hamil. Kondisi ini umumnya terjadi pada trimester pertama masa kehamilan, dan berhenti pada usia 12 minggu kehamilan.
Morning sickness pada ibu hamil dapat terjadi karena perubahan hormon kehamilan atau yang disebut dengan Human chorionic gonadotropin (HCG). Morning sickness yang parah disebut dengan hyperemesis gravidarum. Kondisi ini berbahaya bagi sang Ibu dan janin.
