Ozempic atau semaglutide adalah obat diabetes tipe 2 yang digunakan dengan cara disuntikan pada tubuh seminggu sekali. Ozempic disebut-sebut dapat menjadi obat untuk menurunkan berat badan yang efektif jika dibarengi dengan gaya hidup sehat. Benarkah demikian?
Cara Kerja Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan
Ozempic adalah obat berbentuk injeksi (suntik) yang dapat diresepkan untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2.
Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat ini untuk mencegah stroke dan serangan jantung pada penderita diabetes yang memiliki penyakit jantung.
Ozempic juga dapat menjadi obat untuk mendukung penurunan berat badan pada penderita diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Cara kerja Ozempic sebagai obat diabetes adalah dengan merangsang produksi hormon insulin di pankreas serta memperlambat proses penyerapan glukosa sesudah makan. Dengan cara kerja ini, penderita tidak akan mengalami lonjakan gula darah.
Ozempic bekerja dengan meniru hormon alami di dalam tubuh. Ketika hormon tersebut meningkat, molekul-molekul akan masuk ke otak dan memberikan sinyal kenyang.
Tidak hanya itu, peningkatan produksi hormon juga dapat memperlambat proses pencernaan makanan dengan meningkatkan waktu yang dibutuhkan makanan untuk dikeluarkan dari tubuh. Pada akhirnya, bobot tubuh dapat berkurang.
Baca Juga: 5 Pilihan Jarum Insulin yang Penting Diketahui oleh Penderita Diabetes
Seberapa Efektif Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan?
Ozempic dapat menekan nafsu makan dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama. Obat ini dapat mengubah cara tubuh merespons makanan. Maka dari itu, tidak heran jika penggunaan Ozempic menyebabkan berat badan turun.
Faktanya, Ozempic dengan dosis yang tepat disertai perubahan gaya hidup dapat membantu menurunkan berat badan penderita obesitas hingga 15%. Jika rutin digunakan selama 40 minggu, obat ini mampu memberikan efek penurunan badan yang nyata.
Meski demikian, kenaikan berat badan akan terjadi lagi jika penggunaan obat dihentikan, apalagi jika tidak disertai dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga pola makan.
Ozempic dapat diresepkan oleh dokter untuk penderita diabetes dengan obesitas pada kondisi tertentu. Sebelum meresepkan obat, biasanya dokter akan memastikan bahwa pasien dalam kondisi aman untuk menggunakan obat ini.
Baca Juga: 15 Obat Diabetes yang Umum Diresepkan Oleh Dokter
Efek Samping Penggunaan Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan
Sama seperti penggunaan obat lainnya, Ozempic juga dapat menyebabkan beberapa efek samping pada kondisi tertentu.
Efek samping Ozempic untuk menurunkan berat badan, di antaranya:
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Perut kembung
- GERD (penyakit asam lambung)
Keluhan di atas cenderung tidak berbahaya dan dapat mereda seiring waktu. Kendati begitu, waspadai berbagai efek samping serius yang dapat terjadi berikut ini:
- Gangguan penglihatan
- Pusing hingga pingsan
- Pembengkakan pada ekstremitas
- Keinginan buang air kecil berkurang
- Ruam kulit
- Denyut jantung cepat
- Pembengkakan pada tenggorokan, lidah, mulut, wajah, atau mata
- Kesulitan menelan atau bernapas
- Demam
- Mata atau kuning berwarna kuning
- Sakit perut bagian atas yang berlangsung terus-menerus (kronis)
Jika mengalami efek samping yang parah, segera periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Mengenal Jenis Obat Pelangsing dan Efek Sampingnya
Ozempic untuk menurunkan berat badan terbukti efektif bila digunakan sesuai anjuran medis dan disertai perubahan gaya hidup. Jika Anda mempertimbangkan penggunaannya, pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, ya!
Beli Ozempic di Farmaku.com untuk menjamin kualitas produk. Temukan berbagai produk kesehatan dan obat tepercaya di Apotek Farmaku untuk mendukung perjalanan penurunan berat badan Anda.
