Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

6 Penyakit Mata pada Penderita Diabetes

penyakit mata pada penderita diabetes

Diabetes adalah penyakit di mana kadar gula darah (glukosa) terlalu tinggi. Glukosa berasal dari makanan yang Anda konsumsi. Sel-sel tubuh membutuhkan glukosa untuk energi. Hormon yang disebut insulin membantu glukosa masuk ke sel Anda.

Bagi penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak mampu membuat insulin. Sedangkan pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu membuat atau menggunakan insulin dengan baik. Tanpa insulin yang cukup, glukosa menumpuk di dalam darah dan menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Seiring waktu, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan lensa mata. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, yakni masalah mata diabetes serius yang dapat membahayakan penglihatan dan terkadang menyebabkan kebutaan. SImak informasi selengkap terkait penyakit mata diabetes dalam ulasan di bawah ini.

Jenis Penyakit Mata pada Penderita Diabetes

Penyakit diabetes yang dibiarkan tanpa pengobatan dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko berbagai masalah penglihatan. Oleh sebab itu, disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berikut ini berbagai jenis penyakit mata yang berisiko pada penderita diabetes, di antaranya:

1. Pandangan Kabur

Penglihatan kabur dapat terjadi akibat perubahan lensa yang disebabkan tingginya kadar gula darah. 

Penglihatan kabur adalah kondisi di mana ketajaman penglihatan mengalami penurunan atau bahkan menghilang, sehingga tidak bisa melihat suatu benda atau objek dengan jelas. 

Untuk mengatasinya, kembalikan gula darah pada kisaran normal yaitu 70-130 miligram per desiliter atau mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL satu hingga dua jam setelah makan.

Biasanya membutuhkan waktu hingga 3 bulan sampai penglihatan kembali normal. Jika tidak kunjung membaik, konsultasikan ke dokter.

Baca juga: Pilihan Buah untuk Penderita Diabetes yang Aman Dikonsumsi!

2. Glaukoma

Glaukoma adalah salah satu komplikasi penyakit mata yang terjadi akibat diabetes. Penyakit ini akibat cairan pada mata tidak mengalir dengan baik sehingga tekanan menumpuk pada mata. Kondisi ini menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah yang memengaruhi penglihatan.

Jenis glaukoma yang dapat disembuhkan adalah open-angle glaucoma yang sering terjadi. Biasanya gejala glaukoma muncul saat kondisi sudah sangat parah dan penglihatan sangat kabur. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata untuk mendeteksi penyakit ini sejak dini.

3. Katarak

Katarak adalah kondisi yang terjadi ketika lensa bening di bagian depan mata menjadi keruh. Jenis masalah mata ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Namun penderita diabetes lebih mungkin terkena katarak pada usia lebih muda dan lebih cepat dibandingkan orang tanpa diabetes.

Para peneliti berpendapat bahwa tingginya kadar glukosa dapat menyebabkan penumpukan endapan di lensa mata. Inilah yang membuat penglihatan terganggu. Cara mengatasinya dapat dilakukan dengan operasi dan mengganti lensa mata yang rusak dengan lensa buatan.

4. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa. Penyakit ini memengaruhi pembuluh darah di retina – lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata. Pembuluh darah mungkin membengkak dan mengeluarkan cairan ke mata. 

Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kehilangan penglihatan dan ablasi retina, yaitu retina tertarik keluar dari posisi normalnya di bagian belakang mata.

5. Edema Makula Diabetik (DME)

DME terjadi ketika pembuluh darah di retina mengeluarkan cairan ke makula (bagian retina yang diperlukan untuk penglihatan sentral yang tajam). Hal ini biasanya terjadi pada orang yang sudah mempunyai tanda-tanda retinopati diabetik lainnya.

6. Penglihatan Ganda

Penyakit diabetes dapat merusak saraf yang menggerakkan mata dan membantunya bekerja sama. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan penglihatan ganda atau disebut diplopia.

Penglihatan ganda adalah adalah kondisi di mana penderitanya melihat dua gambar dari satu  objek. Kondisi ini memiliki dua jenis berdasarkan sisi mata yang terkena, antara lain diplopia monokuler (terjadi pada salah satu mata) dan diplopia binokuler (terjadi pada kedua mata).

Baca juga: Rekomendasi Suplemen untuk Penderita Diabetes, Ini Daftarnya

Tanda-Tanda Diabetes Sudah Menjalar ke Mata

Setiap jenis penyakit mata yang terjadi pada penderita diabetes menunjukkan gejala yang berbeda-beda dan jarang muncul gejala pada awal stadium. Adapun gejalanya penglihatan mata kabur, bergelombang, muncul kantung mata, dan muncul bayangan. Dalam beberapa kasus biasanya diikuti dengan rasa nyeri dan penglihatan seperti ada bayangan yang melayang.

Kondisi lainnya yang harus diwaspadai penderita diabetes adalah ketika anggota tubuh lain mulai merasakan perbedaan dan penurunan fungsi. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan mulai terjadi komplikasi yang membahayakan jiwa. Terlebih penyakit diabetes membuat proses penyembuhan berlangsung lebih lama dibandingkan orang yang sehat. Jadi sangat penting untuk melakukan pengobatan sedini mungkin.

Penyebab penyakit diabetes memicu penyakit mata adalah kadar gula dan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dibiarkan tidak diobati. Namun, pada dasarnya semua penderita diabetes memiliki risiko masalah penglihatan. 

Komplikasi dapat berkembang lebih cepat jika seseorang menderita penyakit diabetes dan mengalami kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi bu hamil untuk memeriksakan kesehatan mata ke dokter secara rutin.

Kapan Harus Periksa Mata ke Dokter?

Jika Anda mengeluhkan adanya perubahan kemampuan melihat secara mendadak, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Penurunan fungsi penglihatan menjadi tanda bahwa adanya kerusakan mata yang merupakan kondisi darurat dan butuh penanganan medis. Keterlambatan pengobatan dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Sebelum pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan dilated-eye untuk menguji penyakit mata akibat diabetes. Prosedurnya diawali dengan meneteskan obat mata diabetes untuk memperbesar pupil mata. 

Metode tersebut dapat membantu dokter melihat area pada belakang mata menggunakan kaca pembesar. Biasanya pandangan mata pada pasien akan sedikit kabur setelah pengujian.

Dokter juga akan menguji kemampuan penglihatan dan tekanan pada bola mata pasien. Selain itu, tidak menutup kemungkinan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan lain yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien. 

Sebaiknya pasien diabetes berkonsultasi dengan dokter sekitar setahun sekali atau sesuai jadwal yang dianjurkan untuk memastikan tidak terjadi komplikasi.

Baca juga: Obat Diabetes yang Umum Diresepkan Oleh Dokter

Pengobatan Penyakit Mata pada Penderita Diabetes

Setelah mendapatkan hasil tes pemeriksaan mata, dokter akan merencanakan pengobatan yang tepat. Perawatan untuk masalah pada mata yang biasa diberikan adalah sebagai berikut:

1. Obat-obatan

Obat yang biasa diberikan adalah anti-VEGF, seperti aflibercept, bevacizumab, atau ranibizumab. Obat ini bekerja dengan cara mencegah gangguan pada pembuluh darah mata. Pemberian obat dilakukan dengan menyuntikannya pada area mata.

2. Laser

Laser mata atau fotokuagulasi untuk penderita diabetes dapat menimbulkan luka bakar pada area dalam mata. Meski begitu, metode ini bertujuan mengatasi pembuluh darah yang bocor dan cairan berlebih (edema). 

Perawatan laser dapat membantu mencegah komplikasi, tapi tidak dapat menyembuhkan dengan sempurna seperti penggunaan obat anti-VEGF.

Terdapat dua macam perawatan laser eksternal untuk pengobatan penyakit mata, antara lain:

  • Perawatan laser fokal atau grid yang bekerja pada area kecil retina untuk membantu mengobati edema makula diabetik (DME).
  • Perawatan laser sebar atau fotokoagulasi panretinal (PRP) yang mencakup area lebih luas pada retina. Prosedur ini untuk mengatasi pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal atau disebut retinopati diabetik proliferatif (PDR).

3. Vitrektomi

Vitrektomi adalah prosedur operasi yang dapat membantu menghilangkan cairan gel pada pusat mata atau disebut vitreous gel. Prosedur ini untuk mencegah pendarahan parah dan kerusakan pada jaringan parut akibat retina retinopati diabetik proliferatif.

Jaringan parut yang tidak diobati dapat mengakibatkan retina mengelupas dan dapat menyebabkan kebutaan. Selama prosedur vitrektomi, larutan garam bening dipompa dengan mata untuk menjaga tekanan mata selama operasi dan menggantikan cairan vitreus yang diangkat. 

4. Operasi Katarak

Operasi katarak dilakukan dengan cara mengangkut lensa yang keruh pada mata dan menggantinya dengan lensa buatan. Setelah operasi, pasien akan mengalami perbaikan penglihatan, sehingga membutuhkan resep baru untuk kacamata.

Untuk mencegah komplikasi, dokter akan menyarankan untuk memulai gaya hidup bagi penderita diabetes, di antaranya: 

  • Menjaga kadar glukosa dengan obat atau makanan.
  • Menjaga tekanan darah dan kolesterol.
  • Mengonsumsi suplemen untuk mata.
  • Berhenti merokok. 
  • Olahraga secara rutin.

Selain itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan mata secara lengkap sekali dalam setahun untuk mencegah gangguan kesehatan serius. Semakin cepat mengontrol diabetes dan kesehatan tubuh lainnya, maka akan semakin rendah kemungkinan penyakit menyebar. 

Itulah ulasan mengenai berbagai jenis penyakit mata yang terjadi pada penderita diabetes. Jika Anda didiagosis diabetes, sebaiknya waspadai kondisi kesehatan mata Anda karena umumnya gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko gangguan pada mata.

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 22 Maret 2024. Diabetic Eye Disease. https://www.aao.org/eye-health/diseases/diabetic-eye-disease

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 22 Maret 2024. Diabetes and Vision Loss. https://www.cdc.gov/diabetes/managing/diabetes-vision-loss.html

Medlineplus. Diakses pada 22 Maret 2024. Diabetic Eye Problems. https://medlineplus.gov/diabeticeyeproblems.html

WebMD. Diakses pada 22 Maret 2024. Diabetes eye problems. https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-eye-problems.

NIDDK. Diakses pada 22 Maret 2024. Diabetic Eye Disease. https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-problems/diabetic-eye-disease.

Sumber

Artikel Lainnya