Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Waspada! Ini Bedanya Antara ISPA dan Pneumonia

Perbedaan ISPA dan Pneumonia

Pasti Anda sering mendengar penyakit yang menyerang paru-paru seperti ISPA dan pneumonia. Apalagi saat ini dunia sedang diserang oleh Covid-19 yang masih menjadi bagian dari pneumonia. Terlepas dari kasus Covid-19, ternyata ISPA dan pneumonia merupakan penyakit berbahaya jika tidak dilakukan pengobatan dengan tepat. Bahkan pneumonia merupakan pembunuh utama kematian anak-anak di dunia dibandingkan malaria, AIDS, ataupun campak.

ISPA termasuk ke dalam penyakit menular yang berbahaya bagi anak-anak, lansia, serta orang dengan imunitas rendah. Gejalanya yang serupa dengan flu membuat banyak orang kurang menyadari adanya penyakit pada paru-paru. Maka dari itu, untuk mencegah penyakit pernapasan menjadi akut, kenali perbedaan penyakit ISPA dan pneumonia di bawah ini.

Apa yang Dimaksud dengan ISPA dan Pneumonia?

ISPA


ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang salah satu bagian saluran napas, mulai dari saluran atas (hidung) hingga saluran bawah (alveoli). ISPA yang berlarut-larut akan berlanjut menjadi pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah (alveoli). Pada anak-anak, seringkali pneumonia terjadi bersamaan dengan penyakit pernapasan yang menyerang bronkus atau disebut dengan bronkopneumonia.

ISPA dapat ditularkan melalui liur, darah, bersin, atau ketika udara yang penuh dengan kuman terhirup oleh orang lain. Inilah mengapa menutup hidung dan mulut menggunakan lengan ketika bersin penting untuk dilakukan. Penyebaran virus dan bakteri akan lebih cepat menular saat Anda berada dalam ruangan dengan ventilasi yang kurang.

Penyebab Utama ISPA

penyebab ispa


Penyebab ISPA adalah virus, sehingga dalam pengobatannya tidak membutuhkan antibiotik dan cenderung dapat sembuh dengan sendirinya. Jenis virus yang sering menyebabkan ISPA adalah Rhinovirus, Respiratory syncytial viruses (RSVs), Adenovirus, Parainfluenza virus, Virus influenza, dan Virus Corona. Namun, ada beberapa bakteri yang juga dapat menyebabkan ISPA, seperti Streptococcus, Haemophilus, Staphylococcus aureus, Corynebacterium diphteriae
Mycoplasma pneumoniae, dan Chlamydia.

Beberapa penyakit yang termasuk dalam ISPA adalah common cold, Covid-19, radang tenggorokan akut, sinus, dan pneumonia. ISPA tidak hanya dapat ditularkan dari percikan liur, tapi bisa juga melalui sentuhan benda yang terkontaminasi. Penyakit ini sangat rentan bagi anak-anak, lansia, orang dengan imunitas rendah, perokok, serta penderita gangguan jantung dan paru-paru. Jika Anda termasuk dalam kelompok tersebut, sangat dianjurkan untuk menghindari kontak dari orang dengan gejala ISPA.

Baca juga: Penyakit ISPA : Kenali Gejala dan Penyebabnya

Penyebab Utama Pneumonia

penyebab utama pneumonia


Dikenal sebagai penyakit paru-paru basah, penyebab pneumonia adalah infeksi jamur, virus, atau bakteri. Pneumonia menyerang alveoli atau kantong-kantong kecil pada paru-paru yang membuat alveoli dipenuhi dengan cairan atau dahak. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa pneumonia sering menyerang anak-anak, yaitu karena mereka cenderung kesulitan mengeluarkan dahak saat sedang batuk.

Pneumonia diklasifikasikan berdasarkan jenis kuman penyebab penyakit dan lokasi penularan. Infeksi paru-paru yang ditularkan di lingkungan umum atau pneumonia komunitas akan lebih mudah diobati dibandingkan pneumonia yang ditularkan di rumah sakit. Berikut jenis organisme yang paling sering ditemui:

  • Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
    Organisme menyerupai bakteri, seperti Mycoplasma pneumoniae juga bisa sembuh dengan beristirahat dan perawatan mandiri.
  • Jamur. Banyak menyerang orang dengan imunitas lemah dengan lokasi penyebaran yang beragam.
  • Virus, termasuk juga Covid-19. Virus penyebab masuk angin dan flu juga bisa berujung pada pneumonia. Umumnya pneumonia virus tidak berbahaya, tapi pada kasus tertentu seperti Covid-19 bisa menimbulkan komplikasi akut.

Sama halnya dengan ISPA, pneumonia juga rentan menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun, manula, orang dengan imunitas rendah, perokok, dan penderita penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru.

Baca juga: Benarkah Covid-19 Airborne?

Perbedaan Gejala ISPA dan Pneumonia

pengobatan ISPA dan pneumonia


Perbedaan pneumonia dan ISPA dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Penderita ISPA memiliki gejala yang serupa dengan flu yang berlangsung selama 1-2 minggu dan akan membaik saat memasuki minggu kedua. Berikut ciri-ciri yang timbul jika Anda terserang ISPA:

  • Batuk
  • Bersin
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri tenggorokan
  • Sesak napas
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot

Sedangkan tanda-tanda pneumonia sangat bervariasi dari yang ringan hingga kronis bergantung dari kuman penyebab penyakit dan kondisi tubuh pasien. Gejala pneumonia hampir mirip dengan flu dan batuk, hanya saja biasanya berlangsung lebih lama, seperti:

  • Sakit pada area dada saat batuk
  • Muncul rasa kebingungan pada pasien usia 65 tahun ke atas
  • Batuk berdahak
  • Pusing
  • Demam, berkeringat, dan menggigil
  • Mual, muntah, dan diare
  • Sesak napas

Penting untuk diketahui bahwa pada beberapa kasus, anak-anak dan lansia bisa menunjukkan gejala yang berbeda. Pada pneumonia, pasien usia di bawah 5 tahun menunjukkan ciri-ciri napas tersengal atau mengi, timbulnya suara melengking saat bernapas. Sebaliknya, bayi yang terserang pneumonia akan muntah-muntah, lemas, kesulitan makan dan minum, atau bahkan tidak menunjukkan gejala apapun. Sedangkan suhu tubuh di bawah normal merupakan salah satu ciri yang ditunjukkan pada manula di atas 65 tahun yang terkena infeksi paru-paru.

Pengobatan ISPA dan Pneumonia

infeksi paru paru


ISPA yang disebabkan oleh virus dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Anda bisa mengonsumsi paracetamol untuk menurunkan panas dan meredakan nyeri. Berikut perawatan rumahan yang dapat membantu meredakan ISPA:

  • Banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, sehingga akan lebih mudah mengeluarkannya.
  • Mengonsumsi minuman hangat yang dicampur dengan lemon atau madu sebagai pereda batuk.
  • Memposisikan kepala lebih tinggi saat tidur untuk mencegah sesak napas dan melancarkan pernapasan.

Jika gejala ISPA mulai menunjukkan serius hingga kesulitan bernapas, segeralah pergi ke dokter atau IGD terdekat. ISPA yang tidak ditangani bisa menimbulkan komplikasi fatal hingga menyebabkan kematian, seperti gagal napas dan gagal jantung akibat peningkatan kadar karbon dioksida pada darah. Beberapa jenis obat yang sering diberikan oleh dokter adalah:

  • Ibuprofen atau parasetamol sebagai pereda demam dan nyeri otot.
  • Diphenhydramine dan pseudoephedrine sebagai obat pilek dan hidung tersumbat.
  • Obat batuk
  • Antibiotik jika ISPA disebabkan oleh bakteri. 

Hampir serupa dengan ISPA, terapi yang diberikan pada penderita pneumonia berupa pemberian obat penurun demam, obat batuk, dan antibiotik untuk pneumonia yang disebabkan bakteri. Pada pasien yang mengalami sesak napas akan diberikan bantuan ventilator (alat bantu napas) untuk mencegah terjadinya komplikasi. Umumnya, pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi fisik pasien.

Mengingat penyakit saluran pernapasan termasuk berbahaya dan bisa mengancam keselamatan penderitanya, Anda dianjurkan untuk mengedepankan upaya pencegahan. Perbedaan penyakit ISPA dan pneumonia adalah pneumonia memiliki vaksin khusus, sedangkan ISPA dicegah melalui vaksin MMR, influenza, atau pneumonia. Anak-anak yang rentan terkena infeksi pernapasan sangat dianjurkan melakukan vaksin sebagai bentuk pertahanan diri.

Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga menjadi salah satu cara mencegah penularan ISPA dan pneumonia, seperti perbanyak konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan tidak merokok. Aplikasikan pula kebiasaan baik berupa rajin mencuci tangan ketika berada di tempat umum, hindari menyentuh area wajah untuk mencegah penularan, dan tutup area hidung dan dan mulut saat bersin. Sebaiknya hindari keramaian jika Anda bersama anak kecil dan lansia karena penyakit ini sangat berisiko untuk mereka.

Dinkes Surabaya. Diakses pada September 2020. Waspada ISPA dan Pneumonia.
http://dinkes.surabaya.go.id/portalv2/blog/2013/12/23/waspada-ispa-dan-pneumonia/
Healthline. Diakses pada September 2020. Acute respiratory disease.
https://www.healthline.com/health/acute-respiratory-disease#causes
Mayoclinic. Diakses pada September 2020. Pneumonia
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204#:~:text=Pneumonia%20is%20an%20infection%20that,and%20fungi%2C%20can%20cause%20pneumonia.

Sumber

Artikel Lainnya