Susu formula untuk bayi bisa menjadi pilihan apabila air susu ibu (ASI) mengalami penurunan dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun, memilih jenis susu formula untuk bayi tidak boleh sembarangan, melainkan harus cocok dengan kesehatan bayi serta tidak memicu alergi. Orang tua perlu memperhatikan beberapa tips dalam memilih susu formula untuk bayi agar pemberian asupan gizi bagi Si Kecil tidaklah keliru.
Baca juga:Bunda Perlu Tahu, 7 Cara Efektif Menaikkan Berat Badan Bayi
Sampai saat ini, ASI masih menjadi sumber gizi terbaik untuk bayi. Meski begitu, terkadang ada beberapa kondisi yang membuat produksi ASI terhenti sehingga tidak bisa diberikan kepada Sang Buah Hati. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada seorang ibu yang memiliki aktivitas harian padat sehingga ASI sulit diproduksi atau seorang Ibu yang memiliki masalah secara medis. Pada akhirnya, pemberian susu formula untuk bayi bisa menjadi solusi.
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan agar mendapatkan susu formula bayi yang mendekati ASI?
Memilih susu formula untuk bayi baru lahir atau usia di bawah 1 tahun, bukanlah perkara mudah. Pada usia tersebut, bayi dilarang mendapatkan asupan sembarangan karena saluran pencernaannya belum bekerja secara maksimal. Susu formula yang bagus untuk bayi bukan soal merek atau harga. Yang terpenting adalah mengetahui kandungan susu formula yang cocok untuk bayi Anda.
Bentuk-Bentuk Susu Formula Untuk Bayi
Susu formula bayi dibagi menjadi 3 berdasarkan bentuk aslinya sebelum dikonsumsi, yakni:
- Susu formula bayi siap minum Susu ini memiliki bentuk paling praktis yang hanya tinggal membuka kemasan, tanpa harus mencampurkan bahan tambahan apa pun. Biasanya susu formula bayi siap minum disiapkan bagi bayi baru lahir di rumah sakit. Kelemahannya, susu ini tidak bertahan lama atau cepat basi, beberapa saat setelah kemasan dibuka dan harus dikonsumsi dalam waktu kurang dari 48 jam.
- Susu formula bayi konsentrat cair sebelum dikonsumsi, susu formula konsentrat cair wajib dicampurkan dengan air matang dengan takaran yang sesuai. Susu formula konsentrat cair lebih mudah disajikan, namun memiliki harga yang lebih mahal ketimbang susu formula bubuk.
- Susu formula bayi dalam bentuk bubuk Susu formula bubuk sering kita temui di Indonesia. Penggunaannya cukup sering ditemui pada ibu-ibu yang memiliki bayi. Susu formula bubuk memerlukan sejumlah waktu dalam menyiapkannya. Sama seperti susu formula konsentrat cair, susu formula bubuk dicampur dengan air hangat matang dengan takaran yang tepat sebelum disajikan.
Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi
Sebagai susu formula untuk bayi berusia 1 tahun atau lebih, sejumlah dokter akan merekomendasikan susu formula dari sapi. Kebanyakan susu formula untuk bayiyang beredar di pasaran berasal dari hewan mamalia ini.
Baca juga:Ruam Popok Datang? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Susu formula dari sapi mengandung 2 jenis protein yaitu dadih (whey) dan kasein. Kedua kandungan ini bisa dicerna lebih cepat dan mudah bagi perut Si Kecil.
Apabila bayi Anda memiliki alergi susu sapi, maka dokter akan menyarankan pemberian susu formula untuk bayi yang dibuat dari kacang kedelai.
Selain susu formula dari sapi dan kedelai, berikut ini sejumlah kandungan dan jenis susu formula bayi yang bisa menjadi pilihan:
- Susu kambing Susu formula yang dihasilkan dari kambing memiliki asupan gizi yang hampir setara dengan nutrisi susu sapi. Namun, susu kambing lebih berpotensi memicu alergi pada bayi, ketimbang susu sapi.
- Susu formula anti-refluks
Susu formula ini cocok bagi bayi yang sering mengalami refluks. Refluks adalah kondisi dimana bayi muntah saat diberikan suatu asupan. - Susu formula bebas laktosa Jika bayi memiliki intoleransi laktosa, susu ini merupakan pilihan yang tepat. Intoleransi laktosa merupakan kondisi di mana tubuh bayi tidak mampu menyerap laktosa atau gula yang dihasilkan susu atau produk olahan susu lainnya, sehingga menimbulkan gejala seperti perut kembung, diare, atau nyeri perut. Intoleransi laktosa tergolong kondisi yang langka.
- Susu formula hypoallergenic Susu formula ini sangat cocok diberikan pada bayi yang alergi terhadap susu sapi. Susu formula hipoalergenik merupakan jenis susu formula yang dibuat dengan hidrolisasi penuh (memecah protein-protein yang dapat memicu alergi).
- Susu formula yang mengandung probiotik Beberapa susu formula untuk bayi memiliki kandungan probiotik yang setara dengan yang dihasilkan oleh ASI. Probiotik adalah bakteri baik yang tinggal di dalam usus manusia, berperan untuk memelihara kesehatan saluran pencernaan dan daya tahan tubuh.
- Susu formula yang mengandung zat besi Susu formula bayi dengan zat besi membantu mencegah anemia atau kondisi sel darah merah berada di bawah batas normal.
Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula Tertentu
Jenis-jenis susu formula untuk bayi di atas dapat menjadi pilihan untuk Buah Hati Anda. Namun, apabila Si Kecil menunjukkan gejala dan ciri tidak wajar sehabis minum susu formula, mungkin bayi Anda tidak cocok dengan susu yang ia konsumsi. Berikut ini ciri-cirinya:
- Bayi menangis dengan keras dan rewel setelah diberi minum susuBayi menangis dengan keras dan rewel setelah diberi minum susu
- Feses (BAB) bayi sangat cair
- Bayi menjadi lesu dan lemah
- Bayi muntah-muntah
- Si Kecil mengalami diare
- Kulit bayi menjadi kering dan kemerahan
Susu Formula Untuk Bayi yang Patut Dihindari
Selain susu-susu formula yang layak dikonsumsi untuk bayi. Ada sejumlah jenis susu formula untuk bayi baru lahir atau bayi berusia di bawah 1 tahun yang sebaiknya dihindari.
- Susu formula yang dikeringkan.
- Susu formula yang dikondensasi.
- Susu formula ber evaporasi.
- Susu kambing atau domba yang dipasteurisasi.
- Susu formula dari beras, gandum, atau almond.
Cara Menyiapkan Susu Formula untuk Bayi yang Higienis
Setelah memilih jenis susu formula yang cocok untuk bayi, selanjutnya adalah proses penyajiannya. Proses penyajian susu formula yang siap minum tidak boleh dilakukan secara sembarang karena efeknya akan membahayakan kesehatan bayi. Berikut ini cara-cara menyiapkan susu formula dengan baik, benar, dan higienis.
- Anda disarankan untuk mencuci tangan hingga bersih sebelum memegang peralatan susu bayi seperti botol dot, sendok, atau susu formula itu sendiri.
- Gunakan air matang yang dimasak secara dengan tingkat kematangan sempurna dan takaran yang sesuai.
- Jangan memanaskan susu formula bayi di microwave. Biasakan untuk menghangatkan susu bayi dengan merendamnya di wadah yang berisi air hangat.
- Susu formula sebaiknya diberikan 1 jam setelah disajikan. Atau Anda bisa menyimpan botol susu di lemari pendinginan maksimal selama 24 jam.
- Konsultasikan kepada dokter mengenai waktu makan dan minum susu bayi yang tepat.
- Jika Si Kecil menunjukkan ciri bayi tidak cocok susu formula seperti muntah, diare, atau berat badannya tidak kunjung bertambah baik, maka segera bawa ia ke dokter.