Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

5 Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi dengan Cermat dan Tepat

Table of Contents

Susu formula untuk bayi bisa menjadi pilihan apabila air susu ibu (ASI) mengalami penurunan dari segi kualitas maupun kuantitas. Namun, memilih jenis susu formula untuk bayi tidak boleh sembarangan, melainkan harus cocok dengan kesehatan bayi serta tidak memicu alergi. Orang tua perlu memerhatikan beberapa tips dalam memilih susu formula untuk bayi agar pemberian asupan gizi bagi bayi tidaklah keliru.

Sampai saat ini, ASI masih menjadi sumber gizi terbaik untuk bayi. Meski begitu, terkadang ada beberapa kondisi yang membuat produksi ASI terhenti sehingga tidak bisa diberikan kepada Sang Buah Hati. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya pada seorang ibu yang memiliki aktivitas harian padat sehingga ASI sulit diproduksi atau seorang Ibu yang memiliki masalah secara medis. Pada akhirnya, pemberian susu formula untuk bayi bisa menjadi solusi.

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan agar mendapatkan susu formula bayi yang mendekati ASI?

Memilih susu formula untuk bayi baru lahir atau usia di bawah 1 tahun, bukanlah perkara mudah. Pada usia tersebut, bayi dilarang mendapatkan asupan sembarangan karena saluran pencernaannya belum bekerja secara maksimal. Susu formula yang bagus untuk bayi bukan soal merek atau harga. Yang terpenting adalah mengetahui kandungan susu formula yang cocok untuk bayi Anda.

Bentuk-Bentuk Susu Formula Untuk Bayi

Susu formula bayi dibagi menjadi 3 berdasarkan bentuk aslinya sebelum dikonsumsi, yakni:

1. Susu Formula Siap Minum 

Susu ini memiliki bentuk paling praktis yang hanya tinggal membuka kemasan, tanpa harus mencampurkan bahan tambahan apa pun. Biasanya susu formula bayi siap minum disiapkan bagi bayi baru lahir di rumah sakit. Kelemahannya, susu ini tidak bertahan lama atau cepat basi, beberapa saat setelah kemasan dibuka dan harus dikonsumsi dalam waktu kurang dari 48 jam.

2. Susu Formula Konsentrat Cair

Sebelum dikonsumsi, susu formula konsentrat cair wajib dicampurkan dengan air matang dengan takaran yang sesuai. Susu formula konsentrat cair lebih mudah disajikan, namun memiliki harga yang lebih mahal ketimbang susu formula bubuk.

3. Susu Formula Bubuk

Susu formula bubuk sering kita temui di Indonesia. Penggunaannya cukup sering ditemui pada ibu-ibu yang memiliki bayi. Susu formula bubuk memerlukan sejumlah waktu dalam menyiapkannya. Sama seperti susu formula konsentrat cair, susu formula bubuk dicampur dengan air hangat matang dengan takaran yang tepat sebelum disajikan.

Baca Juga: Merek Susu Formula Bayi 0-6 Bulan Terbaik untuk Buah Hati

Panduan Memilih Susu Formula untuk Buah Hati

Memilih susu formula untuk anak harus dipertimbangkan dengan baik karena sistem pencernaan bayi usia satu tahun masih berkembang dan belum sanggup mencerna berbagai macam makanan secara optimal. Oleh karena itu, berikut ini cara memilih susu formula yang tepat untuk anak, di antaranya:

1. Pertimbangkan Kondisi Bayi

Setiap kondisi bayi berbeda-beda merespons suatu makanan. Itu berarti susu formula terbaik sekalipun untuk bayi kemungkinan besar berbeda dengan susu formula terbaik untuk anak lainnya. Jadi cermati terlebih dahulu kondisi bayi sebelum memilih susu formula yang cocok untuk anak Anda. 

Bayi gumoh kronis atau dalam istilah medis disebut refluks asam, kondisi ini belum ada obat yang dapat mengatasinya. Namun Anda mungkin dapat mempertimbangkan susu formula dengan kandungan whey yang tinggi. Protein whey tetap cair di perut sehingga lebih cepat keluar dari perut. Untuk itu, carilah susu formula yang diperkaya whey. 

Bagi bayi yang mengalami eksim, susu formula protein terhidrolisis sebagian telah terbukti membantu mengatasi eksim pada bayi. 

2. Pilih Sesuai Usia Bayi Anda

Memilih susu formula sebaiknya menyesuaikan dengan usia anak. Alasannya karena setiap jenis susu telah diformulasikan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Oleh karena itu, pastikan untuk memerhatikan keterangan rekomendasi usia pada label kaleng susu formula saat membelinya. 

Kandungan susu formula telah disesuaikan dengan kategori usia anak. Misalnya, susu formula untuk usia 0-6 bulan biasanya untuk anak di bawah usia 1 tahun. Hal ini untuk mendapatkan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan bayi sesuai dengan usianya.

3. Tentukan Jenis Susu Formula

Bila Anda memutuskan untuk memberikan susu formula pada bayi, penting untuk mempelajari berbagai jenis susu formula yang tersedia serta beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing susu formula. Dengan begitu Anda bisa menentukan susu formula yang tepat untuk bayi Anda.

Berikut ini beberapa jenis utama susu formula untuk bayi, antara lain:

  • Susu formula berbahan dasar susu sapi. Sesuai dengan namanya, susu sapi merupakan bahan utama dalam jenis susu formula ini, tetapi susu ini dimodifikasi agar aman dan lebih mudah dicerna oleh bayi. Mengingat bahwa beberapa bayi alergi terhadap protein dalam susu sapi dan mungkin memerlukan susu formula alternatif.
  • Susu formula terhidrolisis. Jenis susu formula ini mengandung protein yang telah dipecah (dihidrolisis) menjadi protein yang lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh bayi. Susu ini dirancang untuk bayi yang tidak dapat mentoleransi susu sapi atau susu formula berbahan dasar kedelai atau untuk bayi yang memiliki alergi protein.
  • Susu formula kedelai. Susu yang terbuat dari susu kedelai ini mengandung protein (kedelai) dan karbohidrat seperti glukosa atau sukrosa. Susu formula kedelai berguna jika ingin mengecualikan produk hewani dari makanan bayi Anda atau jika bayi Anda tidak dapat mencerna laktosa.
  • Susu Formula khusus. Formula khusus tersedia untuk bayi dengan kebutuhan medis tertentu atau bayi lahir prematur.

4. Mengecek Kandungan Nutrisi

Kandungan nutrisi susu formula bisa sangat bervariasi pada setiap merk produk susu. Oleh karena itu, penting untuk mengenali daftar bahan-bahan yang terkandung dalam susu formula. Misalnya, protein bisa berasal dari susu sapi, susu kambing, kedelai, atau asam amino. Karbohidrat bisa berasal dari laktosa, sirup jagung, maltodekstrin, atau sukrosa (gula meja). Anda juga harus membaca daftar bahan untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada dalam susu formula bayi, dimulai dengan memerhatikan bahan utama untuk menentukan pilihan susu formula. Berikut ini bahan yang perlu Anda perhatikan:

  • Protein
  • Susu sapi
  • Susu kambing
  • Kedelai
  • Asam amino
  • Sumber Karbohidrat
  • Laktosa
  • Sirup jagung
  • Maltodekstrin
  • Sukrosa

5. Berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Jika masih ragu dalam memilih dan menentukan susu formula yang tepat untuk anak Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli gizi. Dokter mungkin akan merekomendasikan susu formula khusus berdasarkan kondisi kesehatan dan kebutuhan nutrisi anak. 

Baca juga: Daftar Asupan Tinggi Serat untuk Anak agar Selalu Sehat

Cara Menyiapkan Susu Formula untuk Bayi yang Higienis

Setelah memilih jenis susu formula yang cocok untuk bayi, selanjutnya adalah proses penyajiannya. Proses penyajian susu formula yang siap minum tidak boleh dilakukan secara sembarang karena efeknya akan membahayakan kesehatan bayi. Berikut ini cara-cara menyiapkan susu formula dengan baik, benar, dan higienis:

  • Mencuci tangan hingga bersih sebelum memegang peralatan susu bayi seperti botol dot, sendok, atau susu formula itu sendiri.
  • Gunakan air matang yang dimasak dengan tingkat kematangan sempurna dan takaran yang sesuai.
  • Jangan memanaskan susu formula bayi di microwave. Biasakan untuk menghangatkan susu bayi dengan merendamnya di wadah yang berisi air hangat.
  • Susu formula sebaiknya diberikan 1 jam setelah disajikan. Atau Anda bisa menyimpan botol susu di lemari pendinginan maksimal selama 24 jam.
  • Konsultasikan kepada dokter mengenai waktu makan dan minum susu bayi yang tepat.
  • Jika bayi menunjukkan ciri tidak cocok dengan susu formula seperti muntah, diare, atau berat badannya tidak kunjung bertambah baik, maka segera bawa ke dokter.

Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula Tertentu

Apabila bayi menunjukkan gejala dan ciri tidak wajar sehabis minum susu formula, mungkin bayi Anda tidak cocok dengan susu yang ia konsumsi. Berikut ini ciri-cirinya:

  • Bayi menangis dengan keras dan rewel setelah diberi minum susu.
  • Feses (BAB) bayi sangat cair.
  • Menjadi lesu dan lemah.
  • Muntah-muntah.
  • Mengalami diare.
  • Kulit bayi menjadi kering dan kemerahan.

Baca juga: Vitamin A untuk Anak: Manfaat, Dosis, dan Rekomendasi Suplemennya

Susu Formula Untuk Bayi yang Patut Dihindari

Ada sejumlah jenis susu formula untuk bayi baru lahir atau bayi berusia di bawah 1 tahun yang sebaiknya dihindari, meliputi:

  • Susu formula yang dikeringkan.
  • Susu formula yang dikondensasi.
  • Susu formula ber evaporasi.
  • Susu kambing atau domba yang dipasteurisasi.
  • Susu formula dari beras, gandum, atau almond.

Nah, demikian ulasan mengenai tips memilih susu formula yang tepat untuk bayi hingga hal yang harus dihindari dalam memberikan susu formula untuk bayi. 

Bila masih ragu dalam memilih susu formula untuk Anak Anda, chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kondisi kesehatan anak dan kebutuhan nutrisinya agar memudahkan memilih susu formula yang tepat untuk Anak Anda.

Cleveland Clinic. Diakses pada 21 Februari 2024. What’s the Right Baby Formula for My Newborn?
https://health.clevelandclinic.org/best-formula-for-newborns

Happiest Baby. Diakses pada 21 Februari 2024. How to Choose the Right Infant Formula for Your Baby.
https://www.happiestbaby.com/blogs/baby/choose-best-baby-formula

Health Line. Diakses pada 21 Februari 2024. Choosing the Right Baby Formula: A Guide.
https://www.healthline.com/health/parenting/baby-formula-guide-how-to-choose-the-right-kind-for-your-kid#how-to-choose

Milk Drunk. Diakses pada 21 Februari 2024. How to Choose Baby Formula: 4 Tips to Know.
https://milk-drunk.com/how-to-choose-baby-formula/

Sumber



Keuntungan Belanja di Farmaku

100% Produk Ori, dan Berkualitas

Pengiriman Cepat Sampai

Nikmati Promo Menarik

Nikmati Gratis Ongkos Kirim

Produk Kesehatan Terlengkap

Dapatkan Poin Setiap Transaksi

Artikel Terkait Ibu & Anak