Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Mengenali Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya

Kanker payudara

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit yang sering menjangkit wanita, bahkan penyakit ini menjadi pembunuh nomor dua yang mengancam wanita Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu waspada dan mengenali gejala kanker payudara.

Kanker payudara sendiri terjadi ketika sel abnormal tumbuh di buah dada seseorang atau terbentuk di pembuluh yang membawa air susu dari kelenjar ke puting atau kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus). Selain itu, penyakit ini juga dapat berkembang di jaringan lemak atau jaringan ikat di payudara.

Sel kanker yang tidak terkendali akan membentuk tumor yang menyerupai benjolan. Pada beberapa kasus, bahkan dapat menyebar hingga menyerang payudara yang sehat dan berpindah ke kelenjar getah bening di bawah ketiak. Namun, risiko penyebaran dapat diatasi dengan periksa payudara sendiri atau dikenal dengan SEDARI. Oleh karena itu, simak pembahasan lengkap mengenai penyakit ini agar Anda bisa melakukan pencegahan sedini mungkin. 

Apa Penyebab Kanker Payudara?

Pada beberapa jenis kanker memiliki penyebab spesifik penyebab kanker payudara gejala awal, seperti kanker kulit karena paparan sinar matahari atau kanker paru-paru karena kebiasaan merokok. Tapi, hingga saat ini belum ditemukan penyebab kanker payudara. Namun, beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker payudara adalah genetika atau adanya riwayat pada keluarga, hormon, dan gaya hidup sehat. penyebab kanker payudara gejala awal sulit untuk di deteksi karena belum adanya penyebab spesifik kanker ini.

Berdasarkan data statistik, kanker payudara banyak menyerang wanita di atas 50 tahun. Maka, semakin tua seseorang, semakin tinggi risiko terserang penyakit ini. Selain itu, obesitas, paparan radiasi, riwayat menstruasi sebelum usia 12 tahun atau menopause di atas 55 tahun, serta memiliki riwayat pernah kanker sebelumnya juga menjadi faktor risiko kanker payudara.

Baca juga: Kanker Serviks: Apa itu, Gejala, dan Pengobatan

Ciri-ciri Kanker Payudara

ciri ciri kanker payudara

Salah satu kunci untuk mencegah kanker payudara, yaitu dengan mendeteksi kanker payudara sedini mungkin sebelum penyakit mulai menyebar. Jika Anda memiliki faktor risiko, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk meminimalisir terkena kanker payudara. Tindakan preventif lainnya adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SEDARI) yang dapat dilakukan di rumah. Berikut ini ciri ciri terkena kanker payudara yang mudah dikenali:

1. Benjolan di payudara

Tanda kanker payudara pada stadium awal adalah adanya benjolan pada payudara. Umumnya, benjolan ini tidak terasa sakit dan dapat terdeteksi dengan SEDARI. Namun, tidak semua benjolan merupakan gejala kanker payudara. Untuk memastikannya Anda dapat berkonsultasi pada dokter onkologi.

2. Benjolan di ketiak

Ciri-ciri lainnya adalah benjolan pada ketiak. Lalu, jaringan payudara meluas hingga ketiak, sehingga ada kemungkinan kanker meluas melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak. 

3. Perubahan warna dan tekstur 

Jika kulit pada area payudara menjadi kemerahan seperti iritasi, Anda perlu waspada karena perubahan warna merupakan salah satu gejalanya. Selain itu, kulit pada area yang terserang kanker akan menebal dan berlekuk-lekuk seperti kulit jeruk.

4. Puting tertarik ke dalam

Pada stadium awal kanker payudara, perubahan juga terjadi pada puting. Umumnya, puting akan terasa nyeri, mengeluarkan cairan yang tidak normal, atau seperti tertarik ke dalam.

Tanda kanker payudara dapat muncul kapan saja, sehingga Anda dianjurkan untuk rutin menerapkan SEDARI. Untuk hasil yang lebih optimal, sebaiknya pemeriksaan dilakukan 4-7 hari setelah menstruasi setiap bulannya. Anda dapat melakukannya sendiri atau meminta pasangan mendeteksi adanya perubahan pada payudara. Berikut langkah-langkah melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri:

  • Berdiri di depan cermin dengan posisi bahu lurus ke depan dan meletakkan kedua tangan di pinggang.
  • Perhatikan jika adanya perubahan bentuk, ukuran, atau warna payudara.
  • Angkat kedua tangan ke atas, kemudian cek kembali jika ada perubahan fisik pada payudara.
  • Tekan puting untuk memastikan ada atau tidaknya cairan yang tidak normal.
  • Berbaring dan raba payudara bagian kanan dengan tangan kiri, buat pola memutar dan rasakan jika ada benjolan atau perubahan tekstur pada kulit. Lakukan hal yang sama pada payudara bagian kiri.
  • Lanjutkan dengan posisi duduk dan berdiri, kemudian raba payudara hingga ketiak untuk memastikan tidak adanya benjolan.

Makanan yang Dilarang Penderita Kanker Payudara

apa obat kanker payudara

Penderita kanker sering mengalami efek samping pengobatan seperti mual hingga muntah. Inilah mengapa pola makan yang sehat dan seimbang sangat perlu untuk mempercepat proses penyembuhan. Sebaliknya, pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko keparahan kanker payudara atau bahkan memicu timbul kanker lainnya. Berikut ini daftar makanan yang perlu penderita kanker payudara hindari

1. Alkohol

Penelitian membuktikan bahwa wanita yang rutin mengonsumsi alkohol 3 kali dalam seminggu akan meningkatkan risiko berkembangnya kanker hingga 15%. Persentase ini dapat meningkat hingga 10% jika alkohol dikonsumsi setiap hari. Tidak hanya itu, alkohol juga bereaksi terhadap obat-obatan sehingga dapat memperlama proses penyembuhan.

2. Daging merah dan makanan olahan susu

Rutin mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko penyakit, terutama jika dimasak dalam suhu tinggi yang dapat melepaskan berbagai racun. Selain itu, daging dan produk olahan susu mengandung lemak tidak sehat dalam kadar yang tinggi dan berbahaya bagi penderita. Untuk itu, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi daging merah, daging organ, susu, margarin, dan krim.

3. Makanan manis

Makanan manis seperti biskuit, kue, permen, dan soda akan menyebabkan peningkatan berat badan. Sehingga ruang untuk makanan sehat di tubuh pun semakin menyempit dengan tingginya konsumsi gula. Sebuah penelitian di tahun 2016 menunjukkan, tikus yang mengonsumsi makanan manis cenderung mengembangkan tumor kelenjar susu yang karakteristiknya seperti kanker payudara. Selain itu, gula juga meningkatkan risiko penyebaran tumor ke organ lainnya.

4. Makanan kurang matang

Salah satu efek yang ditimbulkan saat pengobatan, yaitu  menurunnya jumlah sel-sel darah. Kondisi ini menyebabkan tubuh kekurangan imunitas untuk melawan berbagai macam infeksi. Inilah mengapa pasien kanker dilarang mengonsumsi olahan kurang matang karena berisiko terkena bakteri atau kuman yang masih terkandung pada makanan.

Untuk mempercepat proses penyembuhan, pasien dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai makanan sehat. Selain membantu memiliki berat badan ideal, tubuh pun akan ternutrisi dengan baik. Bagi Anda yang sedang berjuang melawan penyakit ini. Berikut ini ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari:

  • Sayur dan buah : Sayur dan buah berwarna cerah umumnya mengandung kadar fitokimia yang baik untuk mendukung pasien dalam pengobatan. Beberapa sayur dan buah yang dapat mencegah penyakit ini, yaitu kale, brokoli, persik, apel, bawang putih, dan tomat. Risiko kanker juga bisa berkurang dengan banyak mengonsumsi wortel yang kaya akan beta karoten karena dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
  • Biji-bijian utuh: Mengonsumsi makanan tinggi serat dapat membantu mengatasi konstipasi yang sering dialami penderita kanker akibat efek dari pengobatan. Contoh dari makanan biji-bijian utuh adalah roti gandum, oatmeal, dan quinoa.
  • Kedelai:  Kedelai merupakan kacang-kacangan yang membantu menurunkan risiko kanker. Kandungannya yang kaya protein, lemak sehat, mineral, dan rendah karbohidrat membantu metabolisme sehingga berat badan pun akan terjaga. 
  • Protein: Meskipun daging merah dilarang bagi pasien kanker, namun Anda tetap dapat mengonsumsi protein sehat seperti daging ayam tanpa kulit dan daging dada ayam turki. Sedangkan untuk makanan laut, Anda bisa memilih tuna dan salmon untuk menu sehari-hari. Asupan protein yang seimbang akan membantu tubuh menjadi lebih kuat.

Baca juga: Panduan Lengkap Jalani Pola Hidup Sehat yang Baik dan Benar

Apa Obat Kanker Payudara?

Ketika seseorang terdiagnosis kanker payudara, selanjutnya dokter akan merencanakan pengobatan. Lalu, jenis perawatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa tipe terapi yang dapat dokter berikan:

  • Lumpektomi: dilakukan untuk mengangkat tumor dengan ukuran kecil dan jaringan disekitarnya.
  • Mastektomi: jika lumpektomi tidak dapat dilakukan, dokter akan mengusulkan metode mastektomi yang akan mengusulkan pengangkatan seluruh jaringan di payudara.
  • Pengangkatan kelenjar getah bening: pemeriksaan kelenjar getah bening untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar hingga ketiak dan untuk mengetahui stadium kanker. Pengangkatan kelenjar getah bening dilakukan bersamaan dengan operasi tumor payudara.
  • Radioterapi: pengobatan eksternal seperti radioterapi dilakukan setelah proses pembedahan dengan cara menembakkan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Hal ini dilakukan untuk mencegah kanker timbul kembali.
  • Terapi hormon: pengobatan hormon diberikan pada kanker yang dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron dengan cara menghambat produksi hormon.
  • Kemoterapi: kemoterapi yang dilakukan sebelum operasi bertujuan untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum pengangkatan. Sedangkan kemoterapi yang dilakukan setelah operasi bertujuan membunuh sel kanker yang tertinggal.

Baik wanita maupun pria memiliki risiko untuk mengidap kanker payudara, maka sangat penting untuk melakukan deteksi sejak dini. Selain metode SEDARI, Anda juga dapat melakukan mamografi untuk mengecek kesehatan jaringan pada payudara. Bagi Anda yang berusia 20 tahun, mamografi cukup dilakukan setiap tiga tahun sekali. Sedangkan untuk usia 40 tahun dan risiko tinggi, mamografi dianjurkan rutin dilakukan setahun sekali atau sesuai instruksi dokter.

Bentuk pencegahan lainnya adalah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, #sehatjadimudah dengan rutin mengonsumsi vitamin C dan suplemen makanan yang bermanfaat sebagai antioksidan dan meningkatkan imunitas tubuh. Yuk, lawan kanker demi diri sendiri dan orang yang Anda cintai!

Healthline. Diakses pada Oktober 2020. Breast cancer.
https://www.healthline.com/health/breast-cancer

Idionline. Diakses pada Oktober 2020. Hadapi kanker payudara.
http://www.idionline.org/artikel/hadapi-kanker-payudara/

Healthline. Diakses pada Oktober 2020. Breast cancer and nutrition: tips for maintaining diet.
https://www.healthline.com/health/metastatic-breast-cancer/nutrition#foods-to-avoid

Sumber

Artikel Lainnya