Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Penyakit Menular Seksual: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang biasanya dapat ditularkan melalui aktivitas seksual yang tidak aman. Dalam banyak kasus, terkadang penderita penyakit ini tidak memiliki gejala apa pun dan biasanya terdeteksi setelah menjalani pemeriksaan dokter. 

Bila dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan, PMS dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan bahkan menyebabkan kematian.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di tahun 2020 terdapat 374 juta infeksi baru yang disebabkan oleh 1 dari 4 PMS, seperti klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis.

Beberapa dari jenis penyakit ini bahkan belum ada obatnya. Beberapa hanya bisa diberikan perawatan untuk mengurangi kemungkinan keparahan penyakit ini. Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui penyakit ini lebih jauh agar dapat membantu Anda dalam melakukan tindakan pencegahan dan mempermudah pengobatan.

Apa itu Penyakit Menular Seksual (PMS)?

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Penyakit ini biasanya menular selama hubungan seks vagina, oral, atau anal. 

Namun terkadang penyakit ini bisa menular melalui kontak seksual lain yang melibatkan penis, vagina, mulut, atau anus. Ini karena beberapa jenis PMS, seperti herpes dan HPV, dapat menular melalui kontak kulit ke kulit.

Ada beberapa jenis PMS bahkan dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayinya, baik saat hamil maupun saat melahirkan. Cara lain penularan PMS adalah melalui menyusui, transfusi darah, atau berbagi jarum suntik.

Baca juga: Obat Infeksi Saluran Kencing yang Tersedia di Apotek

Jenis-jenis Penyakit Menular Seksual

Ada banyak jenis PMS, namun terdapat beberapa jenis utama yang harus diwaspadai. Berikut jenis PMS yang paling umum terjadi, meliputi:

1. Sifilis 

Sifilis atau juga dikenali sebagai penyakit raja singa, adalah salah satu PMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini umumnya berupa luka bulat kecil yang dapat menyebar hingga alat kelamin, anus, atau mulut. Meskipun tidak menyakitkan, tetapi penyakit ini sangat menular.

Selain luka kecil, sifilis juga dapat menyebabkan ruam, demam, rasa lelah, nyeri sendi, berat badan turun, dan rambut rontok. Bila dibiarkan, penderita sifilis stadium akhir akan kehilangan pandangan, pendengaran, ingatan, dan bahkan sebabkan kematian.

2. Gonore

Gonore adalah penyakit kelamin yang juga disebabkan oleh infeksi bakteri. Terkadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala, namun terkadang muncul ciri-ciri tertentu baik pada pria maupun wanita.

Gejala yang muncul pada wanita termasuk keputihan berwarna kuning atau kehijauan, nyeri perut bagian bawah, pendarahan di luar menstruasi, mata gatal dan merah, dan pembengkakan pada kelenjar di tenggorokan akibat dari oral seks.

Gejala pada pria biasanya ditandai dengan nyeri testis, keluar  cairan berwarna putih pada penis, atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

3. Herpes Genital

Herpes genital adalah penyakit menular seksual yang umum terjadi, namun sebagian besar mengidap penyakit ini tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Meskipun belum ada obatnya, tersedia obat-obatan yang dapat membantu mencegah atau memperpendek penularan. Obat-obatan ini juga dapat memperkecil kemungkinan penularan infeksi.

Berikut ini rekomendasi obat yang dapat membantu Anda untuk mengobati herpes. 

Beli Acyclovir 400 mg Tablet Novell di Sini

Klamidia

Klamidia dapat disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Gejala dari penyakit ini biasanya muncul seminggu setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi. 

Gejala yang muncul seperti keputihan berbau tidak sedap, sensasi panas saat buang air kecil, pendarahan pada vagina, nyeri punggung bawah, dan nyeri saat berhubungan seksual.

Pada wanita, klamidia dapat menyerang mulut rahim dan mengakibatkan penyakit radang panggul. Sedangkan pada pria, umumnya menyerang saluran kencing (uretritis) dan ini mudah menular kepada pasangan seksual.

4. Trikomoniasis

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan parasit Trichomonas vaginalis. Umumnya penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun. Adapun gejalanya dapat ditandai dengan keluarnya cairan pada penis atau vagina dan gatal di sekitar alat kelamin. 

Bila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan infeksi pada uretra, radang panggul, atau infertilitas. Anda dapat mengobati trikomoniasis dengan rekomendasi obat berikut ini.

Beli Visanne 2 mg Tablet di Sini

5. HIV/AIDS

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel T sehingga penderitanya tidak mampu melawan penyakit ringan sekalipun. 

Seseorang dapat tertular HIV tanpa merasakan gejala apa pun. Untuk itu, melakukan tes dan memulai pengobatan sejak dini dapat membantu Anda berpeluang untuk berumur panjang.

Penyebab Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat terjadi karena beberapa penyebab, antara lain virus, bakteri atau parasit. Siapa pun bisa tertular mikroorganisme ini dari cairan tubuh (seperti darah, urine, air mani, air liur, dan area berlapis lendir lainnya) saat berhubungan seksual. Penularanya dapat melalui seks vagina, oral, anal, atau aktivitas seksual lainnya. Berikut ini penyebab PMS berdasarkan jenisnya:

1. Penyakit Menular Seksual Akibat Bakteri

Terdapat beberapa jenis penyakit seksual menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk gonore, sifilis, klamidia, Granuloma inguinale, Lymphogranuloma venereum (LGV).

2. Penyakit Menular Seksual akibat Virus

Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus antara lain human papillomavirus (HPV), virus herpes simplex (HSV), dan human immunodeficiency virus (HIV), yang menyebabkan AIDS.

3. Penyakit Menular Seksual akibat Parasit

Trikomoniasis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.

Baca juga: Obat Sifilis di Apotek yang Efektif Redakan Gejala

Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual

Orang yang aktif secara seksual memiliki risiko tertular atau dapat menyebarkan penyakit menular seksual orang lainya. Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual, antara lain:

  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom. Melakukan seks secara vagina atau anal dengan pasangan yang terinfeksi dan tidak memakai kondom sangat meningkatkan risiko terkena PMS. 
  • Memiliki banyak pasangan seksual. Semakin banyak seseorang yang melakukan aktivitas seksual dengan orang yang berbeda, semakin besar risiko terkena PMS.
  • Memiliki riwayat PMS. Memiliki satu infeksi menular seksual membuat penyakit menular seksual lainnya lebih mudah tertular.
  • Pemaksaan seksual. Apabila Anda mendapatkan perlakukan atau pemaksaan melakukan hubungan seksual, sebaiknya temui ahli kesehatan sesegera mungkin untuk mendapatkan pemeriksaan, pengobatan, dan dukungan emosional.
  • Penyalahgunaan narkoba. Berbagi jarum suntik saat menyuntikkan narkoba dapat menyebarkan banyak infeksi serius. Misalnya adalah HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
  • Usia muda. Orang yang berusia 15 hingga 24 tahun memiliki tingkat PMS yang tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih tua.

Gejala Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat menimbulkan berbagai gejala atau bahkan tanpa gejala. Itu sebabnya PMS mungkin tidak diketahui sampai penderitanya mengalami komplikasi atau pasangannya didiagnosis penyakit ini.

Gejala PMS yang mungkin secara umum terjadi, antara lain:

  • Luka atau benjolan pada alat kelamin atau pada area mulut atau anus.
  • Buang air kecil  terasa menyakitkan atau sensasi terbakar.
  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Keputihan yang tidak biasa atau berbau tidak sedap pada wanita.
  • Kelenjar getah bening yang nyeri dan membengkak, terutama di selangkangan.
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.
  • Sakit perut bagian bawah.
  • Demam.
  • Ruam di batang tubuh, tangan, atau kaki.

Diagnosis Penyakit Menular Seksual

Melakukan tes penyakit menular seksual adalah tes medis untuk membantu mengetahui apakah seseorang mengidap PMS. Dokter atau tenaga medis akan meninjau gejala pasien dan merekomendasikan jenis tes untuk menentukan penyebabnya. 

Tersedia jenis tes yang berbeda untuk setiap jenis PMS. Dokter akan mengajak pasien untuk berdiskusi tentang jenis tes yang diperlukan. Tes PMS termasuk berikut:

  • Tes urine.
  • Cheek swab, pengambilan sampel dari rongga mulut.
  • Tes darah.
  • Sampel cairan dari luka kulit.
  • Sampel cairan atau sel dari tubuh pasien (biasanya vagina, uretra, leher rahim, penis, anus, atau tenggorokan).

Tes ini sebagian besar tidak akan menimbulkan rasa sakit. Pasien mungkin akan merasakan seperti cubitan kecil saat tes darah atau sedikit perih saat swab menyentuh luka.

Pengobatan Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat diobati berbeda berdasarkan penyebabnya. PMS yang disebabkan oleh bakteri umumnya lebih mudah diobati. Sedangkan PMS yang disebabkan oleh virus dapat ditangani dan diobati namun tidak selalu dapat disembuhkan.

BIla Anda sedang hamil dan menderita PMS, sebaiknya segera mendapatkan pengobatan untuk mencegah atau menurunkan risiko bayi terinfeksi.

Perawatan untuk penyakit menular seksual biasanya terdiri dari salah satu dari pengobatan berikut tergantung pada infeksinya, antara lain:

1. Antibiotik

Antibiotik seringkali diberikan dalam dosis tunggal untuk mengobati banyak jenis PMS yang disebabkan oleh bakteri atau parasit, seperti gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis.

Setelah memulai pengobatan dengan antibiotik, pasien harus menyelesaikan obat resepnya. Bila merasa tidak dapat meminum obat sesuai resep, sebaiknya beri tahu  dokter Anda. Perawatan yang lebih singkat dan sederhana mungkin tersedia untuk Anda.

2. Obat Antivirus

Bila Anda mengidap herpes atau HIV, dokter mungkin akan meresepkan obat yang membantu mencegah infeksi virus bertambah parah, yang disebut obat antivirus.

Selama menggunakan obat antivirus, biasanya pasien akan mengalami lebih sedikit kekambuhan herpes. Namun penularan herpes pada pasangan seksual masih mungkin terjadi.

Obat antivirus dapat mengendalikan infeksi HIV selama bertahun-tahun. Namun pasien masih tetap membawa virus tersebut dan masih bisa menyebarkannya, meskipun risikonya lebih rendah.

Selama menjalani pengobatan, mungkin Anda akan menjalani tes ulang untuk memastikan efektivitas pengobatan dan Anda tidak terinfeksi ulang.

Baca juga: Obat Kencing Nanah di Apotek yang Efektif Melawan Infeksi Bakteri

Komplikasi Penyakit Menular Seksual

Seperti dijelaskan sebelumnya, banyak pengidap PMS tahap awal tidak menunjukkan gejala. Itulah sebabnya skrining atau pemeriksaan penting dilakukan untuk mencegah komplikasi. Kemungkinan komplikasi penyakit menular seksual yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Nyeri panggul.
  • Peradangan mata.
  • Radang sendi.
  • Penyakit radang panggul.
  • Komplikasi kehamilan.
  • Infertilitas.
  • Penyakit jantung.
  • Kanker tertentu, seperti kanker serviks dan anus yang terkait dengan HPV.

Pencegahan Penyakit Menular Seksual

Tindakan pencegahan dengan menggunakan kondom, dental dam, atau metode kontrasepsi penghalang lainnya dapat membantu Anda terhindar dari berbagai jenis PMS. Meski begitu, cara ini tidak akan mencegah penularan infeksi yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit.

Berikut ini cara lain untuk mencegah penularan PMS, antara lain:

  • Berdiskusi dengan pasangan baru tentang seks yang aman dan riwayat infeksi apa pun.
  • Menggunakan kondom dengan benar saat melakukan hubungan seks vagina, anal, dan oral.
  • Menggunakan dental dam juga sebagai pencegahan saat melakukan seks oral.
  • Memastikan Anda dan pasangan seksual menjalani tes sebelum memulai hubungan seksual baru.
  • Menjalani tes PMS secara teratur, terutama jika Anda memiliki pasangan baru atau banyak pasangan. 
  • Mendapatkan vaksinasi untuk melindungi Anda dari  beberapa infeksi.
  • Berhati-hati saat menggunakan alkohol atau narkoba, karena dapat meningkatkan kemungkinan perilaku seksual berisiko.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter jika Anda atau pasangan Anda mengalami gejala PMS. Anda juga harus mengunjungi dokter secara rutin untuk tes PMS tahunan atau lebih sering jika Anda aktif secara seksual. 

Selain itu, temui dokter apabila Anda aktif secara seksual dan mungkin pernah terkena infeksi menular seksual sebelumnya, atau sebelum mulai berhubungan seks dengan pasangan baru.

Demikian penjelasan lengkap mengenai penyakit menular seksual yang harus Anda waspadai apabila aktif secara seksual. Hal terpenting adalah melakukan aktivitas seksual yang sehat agar terhindar dari penyakit ini. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara umum hingga untuk kesehatan seksual Anda.

CDC. Diakses pada 6 Maret 2024. Common Reproductive Health Concerns for Women. https://www.cdc.gov/reproductivehealth/womensrh/healthconcerns.html

Cleveland Clinic. Diakses pada 6 Maret 2024. Sexually Transmitted Infections. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases--infections-stds--stis#management-and-treatment

Healthline. Diakses pada 6 Maret 2024. Everything You Need to Know About Sexually Transmitted Diseases (STDs). https://www.healthline.com/health/sexually-transmitted-diseases#pictures

Mayo Clinic. Diakses pada 6 Maret 2024. Sexually transmitted diseases (STDs). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240

WHO. Diakses pada 6 Maret 2024. Sexually transmitted infections (STIs). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis)

Sumber

Artikel Lainnya