Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

10 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil

skincare bagi ibu hamil farmaku

Table of Contents

Pemilihan bahan skincare bagi ibu hamil adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Alasannya karena perubahan hormon yang terjadi saat sedang hamil bisa merusak keseimbangan kulit. Tidak semua ibu hamil mengalami ini, namun tak jarang juga yang mengalami masalah kulit.

Masalah kulit yang paling umum dialami ibu hamil, yaitu:

  • Kulit kering.
  • Kulit yang semakin gelap (suatu kondisi yang disebut melasma atau chloasma)
  • Jerawat.

Beberapa orang yang memiliki kondisi kulit tertentu yang sudah ada sebelumnya seperti eksim, psoriasis, atau rosacea juga mungkin mengalami perubahan gejala. Perubahan kulit yang mengganggu juga dapat muncul di area tubuh yang lain seperti stretch mark, vena laba-laba, pertumbuhan rambut, dan bahkan rambut rontok.

Meskipun banyak dari masalah ini dapat dengan mudah diatasi dengan skincare yang dijual bebas, ternyata ada beberapa bahan perawatan kulit yang harus dihindari oleh wanita hamil.

Daftar Bahan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan Ibu Hamil

Saat memasuki masa kehamilan, skincare yang selama ini Anda gunakan mungkin saja termasuk produk yang berbahaya jika digunakan selama kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan kandungan skincare yang tidak aman selama kehamilan. 

Nah, berikut ini adalah daftar kandungan berbahaya dalam skincare yang harus dihindari oleh ibu hamil:

1. Retinoid

Vitamin A adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kulit terutama untuk merawat tanda-tanda penuaan. Beberapa produk perawatan kulit antipenuaan biasanya menggunakan jenis retinol yang disebut retinoid. Ini merupakan kandungan yang dapat membantu memulihkan jerawat dan mengurangi garis-garis halus pada wajah.

Retinoid bekerja dengan membantu sel kulit tingkat permukaan mengelupas lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit. Penggunaan produk ini sebaiknya harus dihindari selama kehamilan sebab dapat menyebabkan gangguan pada janin.

Umumnya produk yang dijual bebas memiliki tingkat retinoid yang lebih rendah, sementara obat resep seperti Retin-A dan Accutane mengandung dosis yang jauh lebih tinggi. Jumlah retinoid yang diserap oleh produk topikal cenderung rendah, tetapi cacat lahir dikaitkan dengan dosis yang lebih tinggi. Karena itu, semua retinoid tidak disarankan untuk digunakan  selama masa kehamilan.

2. Paraben

Paraben merupakan pengawet yang umum digunakan dalam kosmetik. Bahan kimia ini menawarkan dua masalah berbeda: paraben dikenal sebagai pengganggu hormon dan mudah diserap ke dalam kulit. 

Penggunaan produk yang mengandung paraben telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kehamilan dan masa kanak-kanak termasuk keguguran, berat badan lahir rendah, obesitas, gangguan pertumbuhan janin, dan masalah perilaku.

Baca Juga: Rekomendasi Produk Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil

3. Chemical Sunscreen

Produk sunscreen alias tabir surya mungkin mengandung zat yang dapat mengganggu hormon seperti oxybenzone atau avobenzone. Kandungan ini diketahui dapat mengganggu perkembangan sistem saraf bayi. 

Nah, jika Anda perlu melindungi diri dari sinar matahari, gunakanlah pelindung matahari fisik (physical sunscreen) atau alami sebagai pengganti tabir surya kimiawi.

4. Hydroquinone

Hydroquinone belum diuji terkait penggunaannya selama kehamilan, jadi sebaiknya hindari penggunaan produk yang mengandung hydroquinone saat sedang hamil atau saat menyusui. Hal yang sama berlaku untuk bahan pencerah arbutin dan turunannya seperti alpha-arbutin karena keduanya terurai menjadi hydroquinone pada kulit.

Hydroquinone termasuk di bawah kategori C karena memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi daripada bahan kimia topikal lainnya, yang membuatnya lebih mungkin untuk masuk ke aliran darah dalam jumlah besar dan memengaruhi bayi dalam kandungan. 

Sebagai Alternatif produk pencerah, Anda bisa mencoba skincare yang mengandung konsentrasi niacinamide 5% atau lebih dan berbagai bentuk vitamin C.

5. Sodium Lauryl Sulfate

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) merupakan bahan yang bertindak sebagai agen berbusa di banyak sabun dan pencuci. Tubuh Anda tidak dapat memecah bahan kimia ini, dan dengan paparan yang lama, dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf dan fungsi ginjal dan hati. 

Jika tertelan, SLS dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare. Oleh sebab itu, penggunaan produk dengan kandungan SLS sebaiknya dihindari selama hamil.

6. Benzoyl Peroxide 

Terkadang kehamilan dapat membuat ibu terlihat dan merasa berseri. Namun, hal ini juga bisa membuat ibu lebih rentan berjerawat dibandingkan sebelumnya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, accutane harus dihindari selama kehamilan.

Namun, ibu hamil juga harus berhati-hati untuk tidak menggunakan produk yang mengandung bahan kimia seperti benzoyl peroxide, yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat, selama kehamilan. 

Senyawa tersebut diduga berpengaruh negatif pada janin apabila dikonsumsi secara oral dalam jumlah banyak. Namun formulasi topikal belum terbukti memberikan dampak negatif yang sama. Kendati begitu, sebagian besar dokter kulit meyakini bahwa meresepkan obat ini untuk wanita hamil terlalu berbahaya.

7. Salicylic Acid

Salicylic acid Juga dikenal sebagai asam beta hidroksi (BHA). Ini biasanya ditemukan pada pembersih, eksfoliator, dan produk perawatan spot untuk mendorong pengelupasan kulit dan membuka sumbatan pori-pori. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa dosis kecil tergolong aman selama produk tersebut mengandung kurang dari 2%, karena asam salisilat tidak menimbulkan risiko pada janin., Namun, hanya sebagai tindakan pencegahan, disarankan untuk menghindari penggunaan bahan tersebut selama kehamilan.

8. Phthalates

Phthalates adalah senyawa yang dapat ditemukan dalam berbagai produk kosmetik dan produk perawatan pribadi. Senyawa ini banyak digunakan untuk menjaga produk tetap segar. Namun pengujian pada hewan menemukan bahwa phthalates berhubungan dengan kelainan reproduksi dan hormon karena dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa bahan phthalates dapat menyebabkan masalah pada ginjal, hati, dan paru-paru. Produk kosmetik adalah sumber paparan bahan kimia ini yang paling umum, dan diethyl phthalate (DEP) adalah bahan kimia yang paling umum di antara produk tersebut.

9. Thioglycolic Acid

Lotion dan perawatan untuk menghilangkan rambut biasanya mengandung thioglycolic acid. Namun, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa bahan kimia ini berbahaya bagi perkembangan bayi. 

Meski demikian, otoritas medis tetap mengimbau ibu hamil untuk mengurangi paparan terhadap bahan ini. Kurangnya informasi dan data mungkin membuat seseorang percaya bahwa ini aman untuk digunakan. Namun, sebaiknya ikuti rekomendasi ahli medis dan hindari penggunaan produk ini saat hamil. 

10. Aluminum Chloride

Aluminum chloride termasuk bahan kontroversial dan telah menjadi topik beberapa penelitian yang diperdebatkan dan merupakan bahan umum dalam deodoran dan antiperspiran. 

Umumnya senyawa kimia ini dianggap aman untuk digunakan dalam konsentrasi yang lebih rendah, namun Anda harus menghindari produk yang menggunakannya dalam konsentrasi tinggi.

Baca Juga: Pengobatan Jerawat pada Ibu Hamil

Tips Memilih Skincare untuk Wanita Hamil

Memilih skincare yang aman untuk bumil mungkin dapat membingungkan bagi beberapa orang. Sebab, beberapa produk ternyata harus dihindari saat hamil. Namun Anda tidak perlu khawatir sebab terdapat alternatif bahan dalam perawatan kulit yang aman digunakan oleh ibu hamil.

Berikut adalah beberapa cara memilih skincare yang aman selama kehamilan, di antaranya:

1. Mengatasi Jerawat dan Hiperpigmentasi

Jika Anda menjadi rentan berjerawat saat sedang hamil, ada beberapa alternatif yang lebih aman untuk menggunakan produk berbasis retinoid sambil hamil. Salah satu yang paling efektif adalah asam glikolat.

Asam glikolat dalam jumlah besar tidak dianjurkan selama kehamilan, tetapi kemungkinan besar aman. Asam glikolat dan sejenisnya seperti azelaic acid juga dapat membantu mengurangi garis-garis halus, mencerahkan kulit, dan mengurangi peningkatan pigmentasi kulit.

2. Antipenuaan atau Kerutan

Penggunaan retinol dan turunannya harus dihindari saat hamil. Salah satu kandungan yang bisa menjadi alternatif adalah antioksidan topikal seperti vitamin C.

Vitamin C merupakan kandungan skincare yang aman bagi ibu hamil. Ini karena vitamin C aman untuk meningkatkan vitalitas kulit Anda dengan melindungi kulit dari kerusakan dan menjaga kolagen.

Antioksidan yang aman lainnya untuk dicoba dalam produk perawatan kulit meliputi:

  • Vitamin E
  • Vitamin K
  • Vitamin B3
  • Teh hijau

3. Merawat Kulit Kering dan Stretch Mark

Kulit kering dan stretch mark merupakan masalah umum lainnya yang mungkin ditemui selama kehamilan. Selain banyak minum air, produk pelembap yang mengandung minyak kelapa, cocoa butter, peptida, dan hyaluronic acid (HA) adalah bahan-bahan yang aman digunakan saat sedang hamil.

Salah satu strategi untuk mencegah stretch mark adalah dengan sering melembapkan zona rawan untuk membantu kulit meregang secara alami saat benjolan (dan bayi) Anda tumbuh.

4. Perlindungan Matahari

Perlindungan matahari adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk perlindungan keriput dan kanker kulit dalam jangka panjang. Tapi bagaimana Anda melindungi kulit dengan aman selama kehamilan adalah pertanyaan besarnya.

Chemical sunscreen tidak disarankan untuk digunakan saat sedang hamil. Untuk itu, cobalah tabir surya berbahan dasar mineral yang melindungi kulit dengan memaksa sinar UV memantul dari kulit seluruhnya. Bahan tabir surya berbahan dasar mineral termasuk zinc oxide dan titanium dioxide.

5. Hindari Produk Perawatan Kulit yang Keras

Kehamilan dapat membuat kulit calon ibu lebih sensitif, jadi penting untuk menghindari penggunaan produk perawatan kulit yang keras yang dapat mengiritasi kulit. Sebaliknya, carilah produk yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau untuk digunakan selama kehamilan.

6. Jangan Berlebihan dengan Produk Perawatan kulit

Meskipun penting untuk merawat kulit selama kehamilan, penting pula untuk tidak berlebihan dalam penggunaanya. Untuk itu, hindari menggunakan terlalu banyak produk perawatan kulit sekaligus, karena dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan jerawat. 

Sebaiknya ikuti rutinitas perawatan kulit sederhana yang mencakup pembersih wajah yang lembut, pelembap, dan tabir surya.

Baca Juga: Cara Memilih Skincare yang Bagus untuk Semua Jenis Wajah

Nah, itulah ulasan mengenai bahan dalam skincare yang harus Anda hindari dan tips menggunakan skincare selama kehamilan.

Setelah mengenali bahan-bahan tersebut, dengan meninggalkan beberapa perawatan kulit favorit Anda yang mungkin berbahaya selama kehamilan memang bukan hal yang mudah. Melindungi janin di dalam kandungan juga merupakan hal yang tentu lebih Anda prioritaskan.

Anda dapat menggunakan daftar produk perawatan kulit aman selama sedang mengandung. Jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan tentang masalah dan tujuan perawatan kulit khusus di masa kehamilan.

Medical News Today. Diakses pada 12 Februari 2024. Pregnancy and skin care: What products are safe to use?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/pregnancy-skin-care#safe-ingredients

Parents. Diakses pada 12 Februari 2024. 13 Cosmetic Chemicals to Avoid During Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/complications/health-and-safety-issues/12-cosmetic-ingredients-to-avoid-during-pregnancy/

Women's Care. Diakses pada 12 Februari 2024. Beauty Products and Skincare Ingredients to Avoid While Pregnant. https://www.womenscare.com/cosmetic-and-beauty-ingredients-to-avoid-while-pregnant/

Sumber



Keuntungan Belanja di Farmaku

100% Produk Ori, dan Berkualitas

Pengiriman Cepat Sampai

Nikmati Promo Menarik

Nikmati Gratis Ongkos Kirim

Produk Kesehatan Terlengkap

Dapatkan Poin Setiap Transaksi

Artikel Terkait Ibu & Anak