Ikuti Kami
Jam Operasional: 08:00 - 22:00
info@farmaku.com
0812 1600 1600

Kanker Payudara: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kanker payudara

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang berada di urutan pertama terbanyak di Indonesia,serta penyebab kematian pertama akibat kanker! Selengkapnya simak penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya dalam ulasan di bawah ini.

Apa itu Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali pada jaringan payudara. Sebagian kanker ini dimulai di saluran atau lobulus. 

Kanker payudara dapat menyebar ke luar payudara melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Ketika kanker payudara menyebar ke bagian tubuh lain, kanker tersebut dikatakan telah bermetastasis.

Jenis kanker ini tidak hanya terjadi pada wanita. Setiap orang dilahirkan dengan jaringan payudara tertentu, sehingga siapa pun dapat terkena kanker payudara.

Kanker payudara biasanya menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas, namun kanker ini juga dapat menyerang wanita di bawah usia 50 tahun.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi ketika sel-sel payudara bermutasi dan menjadi sel kanker yang membelah dan berkembang biak untuk membentuk tumor. Namun, tidak diketahui secara pasti apa yang memicu perubahan tersebut. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara, berikut di antaranya:

  • Usia. Orang berusia 55 tahun ke atas berisiko turkana kanker payudara.
  • Jenis Kelamin. Wanita jauh lebih mungkin mengembangkan jenis kanker ini dibandingkan pria.
  • Riwayat keluarga. Jika orang tua, saudara kandung, anak, atau kerabat dekat Anda menderita kanker payudara, kemungkinan Anda berisiko terkena penyakit tersebut.
  • Genetika. Hingga sekitar 15% penderita kanker payudara mengembangkan penyakit ini karena mewarisi mutasi genetik. Mutasi genetik yang paling umum melibatkan gen BRCA1 dan BRCA2.
  • Merokok. Menurut penelitian bahwa penggunaan tembakau telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara.
  • Mengonsumsi minuman beralkohol. Penelitian menunjukkan bahwa meminum minuman yang mengandung alkohol bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
  • Mengalami obesitas. Terdapat hubungan antara kanker payudara dengan berat badan yang berlebih, diet yang tidak seimbang, serta kurangnya aktivitas.
  • Paparan radiasi. Jika pernah menjalani terapi radiasi sebelumnya (terutama di kepala, leher, atau dada), Anda lebih mungkin terkena kanker payudara.
  • Terapi penggantian hormon. Orang yang menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara.

Baca juga: Makanan Pantangan bagi Penderita Kanker Payudara

Gejala Kanker Payudara

Gejala pertama kanker payudara yang bisa dikenali biasanya berupa area jaringan yang menebal di payudara atau benjolan di payudara atau ketiak. Selain itu, berikut gejala kanker payudara yang perlu dikenali, termasuk:

  • Nyeri ketiak atau payudara tidak berubah seiring siklus bulanan.
  • Pitting, seperti permukaan jeruk atau perubahan warna seperti kemerahan pada kulit payudara.
  • Ruam di sekitar atau pada salah satu puting payudara.
  • Keluarnya cairan dari puting, yang mungkin mengandung darah.
  • Puting yang cekung atau terbalik.
  • Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
  • Kulit payudara atau puting kering dan mengelupas.

Meskipun begitu, kebanyakan benjolan payudara tidak bersifat kanker. Namun, siapa pun yang merasakan adanya benjolan di payudara harus memeriksakannya ke dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika merasakan ada benjolan atau perubahan lain pada payudara Anda, sebaiknya segera periksakan ke dokter atau ahli kesehatan lainnya. Jangan menunggu mammogram berikutnya untuk melihat apakah perubahan yang Anda temukan adalah kanker payudara. 

Disarankan untuk memberitahukan ke dokter setiap perubahan pada payudara Anda meskipun mammogram terbaru menunjukkan tidak ada kanker payudara.

Diagnosis Kanker Payudara

Dokter biasanya mendiagnosis kanker payudara sebagai hasil pemeriksaan rutin atau ketika pasien melaporkan gejalanya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tes dan prosedur yang dapat membantu dokter membuat dan memastikan diagnosis, antara lain.

1. Pemeriksaan payudara

Pemeriksaan payudara untuk mengetahui apakah ada benjolan dan kemungkinan indikasi kanker lainnya. Selama pemeriksaan, pasien mungkin perlu duduk atau berdiri dengan tangan pada posisi berbeda, seperti di atas kepala atau di samping.

2. Tes Pencitraan

Beberapa jenis pencitraan (pemindaian) dapat membantu mendeteksi kanker payudara, termasuk mammogram, ultrasonografi (USG),  dan magnetic resonance imaging (MRI).

3. Biopsi

Biopsi  dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Jika hasilnya menunjukkan sel-sel tersebut bersifat kanker, jenis kanker apa yang telah berkembang. Hasilnya bahkan dapat menunjukkan apakah kanker tersebut sensitif terhadap hormon.

Dokter kemudian akan menentukan stadium kanker untuk menentukan sebesar tumor, seberapa jauh penyebarannya, dan apakah itu invasif. Hal ini dapat memberikan informasi tentang peluang dan pengobatan terbaik.

Baca juga: Kanker Nasofaring: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara tergantung pada sejauh mana kankernya. Berikut ini pengobatan untuk kanker payudara:

1. Menentukan Stadium Kanker

Penentuan stadium dilakukan dengan menilai ukuran kanker payudara dan apakah kanker telah menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening di bawah lengan. CT scan dada, pemindaian hati, dan tulang dilakukan untuk memeriksa lokasi penyebaran kanker payudara.

2. Operasi

Untuk kanker payudara lokal, pilihan operasi paling luas adalah mengangkat payudara dan kelenjar getah bening di bawah lengan. Apabila sebagian payudara diangkat, hal ini disebut dengan lumpektomi. Radioterapi biasanya dianjurkan setelah operasi payudara. Jika seluruh payudara diangkat, itu disebut mastektomi.

3. Prostesis dan Rekonstruksi Payudara

Jika ingin mengembalikan bentuk payudara setelah menjalani operasi, Anda dapat mempertimbangkan prostesis atau rekonstruksi payudara. 

Prostesis payudara adalah payudara sintetis atau bagian payudara yang dikenakan dalam bra atau pakaian dalam untuk menggantikan sebagian atau seluruh payudara. Rekonstruksi payudara adalah operasi pembuatan payudara baru. 

4. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberiaan obat-obatan yang untuk membantu mengecilkan ukuran kanker sebelum operasi, jika risiko kambuhnya kanker tinggi, atau jika kanker muncul kembali setelah operasi atau terapi radiasi. Pengobatan ini juga dapat digunakan jika kankernya positif HER2 atau tidak merespons terapi hormon.

5. Terapi Radiasi (Radioterapi)

Terapi radiasi dianjurkan setelah operasi konservasi payudara untuk membantu menghancurkan kanker yang tidak terdeteksi. Dianjurkan juga jika kelenjar getah bening telah diangkat dari bawah lengan dan berisiko kanker akan kembali ke area tersebut. Terapi radiasi terkadang dapat digunakan setelah mastektomi jika terdapat risiko kanker kembali ke area dada.

6. Terapi Hormon

Terapi hormon dapat menggunakan obat-obatan untuk menurunkan kadar hormon wanita dalam tubuh. Terapi ini membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Jenis terapi hormon bergantung pada usia, jenis kanker payudara, dan apakah pasien telah mencapai menopause.

7. Terapi yang Ditargetkan

Obat terapi bertarget menyerang target spesifik di dalam sel kanker. Obat-obatan yang tersedia dan dapat digunakan saat ini hanya berguna untuk kanker payudara positif HER2.

8. Perawatan Paliatif

Dalam beberapa kasus kanker payudara, dokter mungkin akan berdiskusi dengan pasien tentang perawatan paliatif. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala kanker.

Selain memperlambat penyebaran kanker payudara, pengobatan paliatif untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu mengatasi gejala lainnya. Perawatannya mungkin termasuk radioterapi, kemoterapi, atau terapi obat lainnya.

Baca juga: Alopecia Areata: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Komplikasi Kanker Payudara

Kanker payudara dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi yang paling signifikan adalah kanker payudara metastatik – kanker payudara yang menyebar ke area lain di tubuh Anda, termasuk otak, tulang, hati, dan paru-paru. 

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 3 wanita yang menderita kanker stadium awal kemudian mengembangkan kanker payudara metastatik.

Pencegahan Kanker Payudara

Langkah yang dapat membantu mencegah kanker payudara mungkin dengan melakukan perubahan gaya hidup sehat, termasuk:

  • Menjaga berat badan tetap seimbang.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Rajin berolahraga.
  • Membatasi paparan terhadap estrogen dengan menyusui bayi memungkinkn dan membatasi terapi hormon.

Jika Anda berisiko tinggi, dokter mungkin menyarankan agar Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menurunkan risiko. Beberapa wanita yang berisiko sangat tinggi mungkin dapat mempertimbangkan untuk menjalani mastektomi guna mencegah kanker payudara.

Penting juga untuk melakukan mammogram secara teratur. Pemeriksaan ini mungkin dapat mengidentifikasi kanker payudara pada tahap awal, ketika kanker lebih mudah diobati.

Demikian ulasan mengenai kanker payudara yang patut Anda waspadai, terutama bagi anda yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit ini. Jika mengalami perubahan pada payudara atau ada benjolan, sebaiknya periksa kondisi kesehatan payudara ke dokter. 

Chat dengan dokter rekanan Farmaku di sini untuk konsultasi seputar kesehatan secara keseluruhan, termasuk kanker dan pengobatannya.

Cleveland Clinic.Diakses pada 25 Maret 2024. Breast Cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3986-breast-cancer

Medical News Today. Diakses pada 25 Maret 2024. What to know about breast cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/37136

Mayo Clinic. Diakses pada 25 Maret 2024. Breast Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/breast-cancer/symptoms-causes/syc-20352470

Medline Plus. Diakses pada 25 Maret 2024. Breast Cancer. https://medlineplus.gov/breastcancer.html

Sumber

Artikel Lainnya